⬜BERSAMA PAK ADI
▫️
▫️
▫️
▫️
▫️Gimana ya POV pak Adi yang cuma bisa pake basa Jawa Malang dan Surabaya? Dia nggak bisa Jawa Pacitan yang cenderung kalem dan sama sekali nggak medok. Jadi kedengaran aneh kalau dia ngomong pake Jawa. Padahal emang begitu kedengarannya.
Sebagai warga Pacitan asli, kita kek agak laen aja mendengarnya. Jadi lebih baik pakai bahasa Indonesia saja sementara.😂
Makanya jangan pindah pindah biar nggak bingung milih bahasa.😒
▫️
▫️
▫️
▫️
▫️Terkadang, aku bingung dengan alur ceritaku sendiri yang mengambil latar dari kehidupanku sendiri.
Bagaimana mungkin ada sebuah cerita yang nggak ada tamatnya? Apa mungkin cerita ini akan terus mengalir bagaikan tanpa ending yang menutup dan mengakhirinya jika latarnya adalah kehidupan sendiri?
Aku sering mendapatkan komentar, dimana komentar itu merequest sesuatu di dalam cerita. Ya, maybe kalau misalnya request yang memungkinkan sih bisa aku pertimbangkan. Kayak contohnya "perbanyak ketemu sama seseorang", "kerjai seseorang", atau melakukan sesuatu dengan seseorang yang ada di dalam cerita atau menjadi tokoh.
Tapi kebanyakan kayak minta aku untuk mempertemukan, membuat kesedihan, menciptakan gairah, dan sebagainya.
Bagaimana caranya oi?
Aku membuat cerita ini karena merasa ada yang menarik dalam hidupku yang mungkin jarang orang alami dan bisa jadi kejadian langka. Kayak misalnya bisa berhubungan dengan bos sendiri, ada hubungan khusus dengan bapak sendiri, punya saudara yang kompak, kehidupan yang sederhana dan perjalanan keluarga, dan lain lain.
Jadi, itulah yang bikin aku tergerak dan kebetulan juga aku suka menulis di gadget. Kalau nulis di kertas sih kayaknya no.😁
Serius! Aku bisa mendengarkan saran pembaca, bahkan melakukan request jika memungkinkan karena aku cukup senang jika karyaku dikomentari orang. Tapi, usahakan request dan sarannya yang bisa memungkinkan aja ya. Jangan menyuruh aku mempertemukan kedua orang yang aku kenal supaya mereka ada rasa suka.
Itu nggak wajar namanya. Apalagi hubungan sesama kayak begini. Masa iya aku jadi perantara homosexual?
😌
Tapi gak apa apa sih. Komentar begitu cukup lucu dan bikin aku ketawa lho. Apalagi komentar dari orang baru.😁
Thanks yang sudah MARATHON sampai disini ya bro. Itu tandanya kamu suka sama cerita ini. Nggak mungkin sampai sini kalau nggak suka sama ceritaku. Kecuali kalau kamu skip skip dan ambil bagian enaknya aja.😂
▫️
Ada yang bilang jika mas Agus adalah tokoh utama disini karena judulnya adalah DUA NAMA. Seharunya mas Agus selalu muncul disini dan nggak di skip terus.
Emang bener sih bro. Tapi pertemuanku dengan mas Agus itu monoton dan begitu begitu aja. Jarang kita bisa punya moment keluar rumah dan mengunjungi suatu tempat.
Kebanyakan ya dirumah. Ketemuan, tidur, atau main sebentar sampai klimaks, abis itu tidur sampai pagi dan akupun pulang atau mas Agus yang pulang jika ketemunya dirumahku.
Lain cerita dengan bapak, mamak, pak Adi, pakde, paman, dan lainnya yang selalu saja menciptakan hal hal menarik yang bisa aku ceritakan sehingga nggak monoton.
Makanya, walau judulnya DUA NAMA, dan mas Agus jarang muncul, tapi tetap saja kita akan selalu berhubungan baik dan nggak ada kerenggangan. Apalagi sebagai pembaca pastinya nggak mau kan hal yang monoton ditulis berulang ulang? Aku aja yang nulis bisa bosan, apalagi yang baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA NAMA S4
RandomCERITA BERBAU SESAMA JENIS ! DEWASA! ADEGAN PANAS! KADANG PRANK! 😄 ▫️sebuah cerita cinta sesama jenis yang melibatkan dua lelaki yang memiliki nama sama. ▫️seorang ayah yang memiliki nafsu pada anak sendiri. 👨🏻▫️pemarah 👲🏻▫️egois