ANTARA CEMBURU DAN KHAWATIR

75 8 1
                                    

⬜ANTARA CEMBURU DAN KHAWATIR

▫️
▫️
▫️
▫️
▫️

Penantian setelah 2 hari di dalam pengecatan, akan aku tulis di part selanjutnya.  Tapi part kali ini aku akan membuat sebuah cerita khusus dengan bapakku sendiri.

Ya!

Ini adalah cerita yang dipesan beberapa orang dan lumayan bikin aku capek karena harus membuatnya dalam selingan part yang akan datang nanti.

Aku tidak melupakan cerita ini,  bahkan sudah ada catatan dan beberapa rekaman suara pas aku bareng bapak.  Cuman, kalau aku pikir pikir bakalan pendek banget kalau dijadikan story.

Alhasil aku pun menggarap part yang berjudul KESEHARIANKU.  Cuman, ada yang mengingatkan aku dan cukup bikin sedih, ya sudah aku buat saja mumpung media catat dan yang lainnya masih aku simpan.

▫️

Dua hari setelah proses pengecatan rumah, aku tiba-tiba dapat kabar mendadak dari mas Agus lagi.  Ia mengatakan bahwa dua hari ini toko akan ditutup beberapa hari karena rumah yang letaknya persis di belakang toko akan mengadakan hajatan besar dalam rangka pernikahan.

Pemilik acara itu juga termasuk jajaran orang berada sehingga tau sendiri lah kalau bikin pesta kayak apa.

Kebetulan juga, jalan masuk kerumahnya juga persis di samping toko itu.  Jadi kalau tokonya buka entar ada yang mampir kalau berangkat atau pulang dari tempat hajatan itu dan nggak mungkin juga kita tetep buka toko.

Aku juga paham adat Jawa tuh kalau ewuh kayak apa.  Pasti bakalan menerima tamu ribuan orang selama beberapa hari itu.

▫️

Awalnya aku agak emosi karena mas Agus ngabarinnya jam 7 pagi saat aku siap siap dan mau berangkat.  Tiba tiba ia mengirim WhatsApp dan mengatakan bahwa hari ini dirumah aja sampai hajatan kelar.  Aku juga diminta menghubungi kedua temanku yang hari ini akan masuk.

Kenapa jam segini?  Tadi malam kemana?  Nih temanku yang rumahnya agak jauh pasti udah berangkat.😒

Akupun buru-buru menelpon mereka dalam satu waktu sekaligus demi mempersingkat waktu. dan Untung saja mereka pada mengangkatnya dan aku tidak kesulitan memberitahunya.

Bener saja dugaanku bahwa temanku yang rumahnya agak jauh sudah jalan.  Untung saja baru beberapa ratus meter dia jalan.  Jadi nggak terlalu kasihan.

Akhirnya aku balik lagi ke ruang tengah dan duduk di kursi sebentar untuk menenangkan pikiran.

Bukan apa apa, cuman hari ini kerjaanku harusnya banyak dan udah aku selesaikan tadi malam sampai jam 12.  Aku berniat pengen selesai dan besoknya bisa santai.

Eh... Ternyata malah libur.😑

Baru kali ini aku dapat kabar libur tapi malah bikin kesel.  Soalnya tadi malam udah kebut mengerjakan pekerjaan rumah demi hari ini bisa kerja santai dan pulang dengan nyaman.  Eh malah gak jadi kerja.😑

▫️

Yaudahlah, balik aja kerumah bapak.😑

Mau ngapain lagi dirumah?  Semua sudah beres, mau masak buat sarapan juga malas.  Badan juga sudah bersih.  Bahkan paket data juga mau abis.😑

Akupun mengambil peralatan dan pergi kesana tanpa melepas baju seragam toko. / Sebenarnya bukan sragam spesifik sih.  Cuman baju biasa aja tapi disamain dengan yang lain.  Alhasil jadi kayak berseragam.

Tapi, sebenarnya kejadian ini terjadi setelah aku berkemah dengan mas Agus di Wonogiri dan ketika aku bercerita sama bapak,  justru menimbulkan iri darinya dan mengajak aku pergi ke Wonogiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DUA NAMA S4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang