ICY : Prolog

671 64 2
                                    

"Aku menyukaimu.. Apa kamu mau menerima perasaanku?"

Gadis berseragam sekolah menengah itu berucap dengan nada yang begitu lembut, membuat semua orang yang mendengarnya menatap penuh harapan.

"Ini-" Dengan semangat tangan mungilnya memberikan sebuket bunga dan coklat kesukan pria yang tengah menatap datar ke arahnya.

"Apa ini?"

Nada dingin itu mampu membuat tubuhnya membeku. Namun, gadis itu menarik nafas dalam-dalam untuk berusaha tetap tenang.

"Aku mencintaimu." Jawab gadis itu dengan penuh keyakinan. Matanya dengan berani menatap pria yang tengah berdiri gagah tanpa memberi ekspresi sedikit pun padanya.

Sudah dua tahun lebih gadis itu memendam perasaannya sendiri, dan sekarang dengan penuh keberanian ia mengungkapkan perasaan sukanya pada pria itu, dihadapan semua orang.

"Dan aku rasa kamu juga.. mencintaiku?"

Gadis itu sedikit ragu saat mengucapkan kata 'mencintaiku'. Tapi ia sangat yakin jika pria itu memiliki perasaan yang sama dengannya.

Semua orang yang menyaksikan pengungkapan cinta itu menjadi sangat berharap pada si pria agar mau menerima perasaan gadis itu.

"Maaf, tapi sepertinya kamu sudah keliru-"

Tanpa merasa simpati sedikit pun, pria itu menolak bunga dan coklat yang masih berada di tangan gadis itu. Gadis itu pun menatapnya dengan penuh tanda tanya.

"Maaf?"

Gadis itu mengerutkan dahinya tidak mengerti. Apa artinya ia ditolak? Tapi ia sangat yakin jika pria itu juga mencintainya. Tentu saja gadis itu bisa merasakannya.. karena pria itu selalu memperhatikannya, seperti dirinya yang selalu memperhatikan pria itu.

"Aku tidak mencintaimu, bahkan tidak pernah terpikir olehku untuk menyukaimu."

Jawab pria itu dengan nada sombongnya. Gadis itu yang mendengar hanya bisa menundukan kepalanya malu. Ia tak menyangka jika pria yang dicintainya akan menolaknya begitu saja.

Perlahan kakinya berjalan mundur, dan tanpa melihat wajah si pria, gadis itu segera membalikan tubuhnya dan berlari menjauh dari keramaian orang-orang yang telah menyaksikan semuanya.

Malu, gadis itu benar-benar merasa malu sampai tidak berani melihat kebelakang. Orang-orang yang menyaksikan penolakan cinta itu hanya bisa merasa prihatin dan memaki pria tak berhati itu.

Gadis itu terus berlari tanpa memperdulikan salah satu temannya yang terus memanggil namanya, ia sangat malu jika harus kembali ke tempat tadi, apalagi jika pria itu masih berada di sana.

Kakinya yang terus berlari membawa gadis itu ke sebuah gudang sekolah yang sudah tak terpakai. Tanpa peduli dirinya menangis dengan begitu kencang. Hatinya benar-benar terasa sangat sakit saat mendengar penolakan cintanya dari mulut pria itu.

Gadis itu pun meruntuki dirinya sendiri yang dengan bodoh malah mengungkapkan perasaannya dihadapan semua orang.

Tidak tau lagi apa yang harus ia lakukan sekarang, rasanya ingin sekali gadis itu bangun dari mimpi buruk ini.

"Kenapa?!"

Marahnya dengan isak tangis yang tak kunjung berhenti. Ia hanya bisa memukuli tubuhnya bertubi-tubi untuk melampiaskan rasa kesalnya karena sudah melakukan hal bodoh seperti tadi.

"Baiklah.. Mulai sekarang aku tidak akan pernah mencintaimu lagi, Rion. Bahkan aku tidak akan mau bertemu denganmu!!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Baru prolog!!

Entah kenapa kepikiran buat bikin story baru SOL.4CE : Tapi untuk story ini khusus Arion ya guyss.. aku bakal nambahin beberapa karakter baru sesuai kebutuhan alur ceritanya.

Dan perlu diingat, cerita ini tidak ada sangkut pautnya sama rp gta. Tapi aku mau pakai beberapa karakter yang ada disana, hehe

So, dibiasakan untuk vote terlebih dahulu sebelum membaca cerita haluQuuuu....

Saranghae 🥰🥰

I Choose You (Rion Kenzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang