"Lo anak baru mending lo jauh jauh dari gue, jangan pernah deket deket sama gue lagi! nasib gue tuh jadi sial banget setiap kali deket lo" marah Aleo terhadap Melody.
---
"Lo semua masuk ke kelas biar gue yang temenin dia" ujar Aleo sembari menoleh...
"Vi... Viooo liatt di depan lo!!" ujar Elyza seperti dalam ketakutan.
"Apaan sihh lo Za? kok lo kayak ketakutan sih? Biasa aja kalii" tanya Viona kepada Elyza sambil menoleh ke arah depan.
"Al.. Aleo? ALEO ke..kenapa jadi kamu yang ba..sah?" tanya Viona gugup
Aleo menggenggam kedua tangannya menahan rasa amarahnya.
"Ehh Vi lo apa apaan sih! masang ember di atas pintu, udah nggak waras lo?" tanya Dane meninggikan suaranya.
"Harusnya yang kena itu dia!" balas Viona sembari menunjuk ke arah Melody & teman temannya yang baru tiba di depan pintu kelas.
"Kenapa jadi kamu sih Al yang kena, sial banget" lanjut Viona penuh kemarahan.
-Aleo mendekatkan dirinya kepada Melody "Lo anak baru mending lo jauh jauh dari gue, jangan pernah deket deket sama gue lagi! nasib gue tuh jadi sial banget setiap kali deket lo" marah Aleo terhadap Melody.
"Heh jaga ya mulut lo! kenapa jadi temen gue yang disalahin? dia itu nggak salah apa apa, emang cewe lo aja yang nggak bener! dia yang salah dia yang udah bikin lo jadi basah kayak gini!" balas Natwa memarahi Aleo karena tidak terima sahabatnya di bentak.
"Tauu tuh udah jelas banget siapa yang salah, eh main nyolot aja nyalahin orang lain" sambut Andrea yang juga memarahi Aleo.
"Heh anak baru, lo itu belum kenal ya siapa kita disini, jadi nggak usah sok wonderwomen deh disini" balas Dane yang tidak terima.
"How rude are you?" balas Kezzia dengan nada marah.
"How rude are youu? How rude are youuu?" Dane ngeledekin gaya bicara Kezzia.
"Lo emangnya nggak bisa ngomong bahasa Indonesia? nggak usah 'sok sok an' ngomong Inggris deh lo" lanjut Dane lagi.
"Ouhh iya gue lupa kasih tau lo waktu gue kenalin diri gue tadi pagi, gue itu pindahan dari Australi. Ya gue emang lahirnya di Indonesia tapi gue di besarin disana selama 18tahun puas lo?" balas Kezzia meninggikan suaranya.
"Ada apaan ini?!" tanya Liam yang baru datang bersama Keenan.
"Nih dua temen lo yang katanya 'PRIMADONA' ini kurang ajar banget ngomong sama cewe nggak ada sopan sopannya!" jawab Andrea memandang sinis Aleo & Dane.
"Al lo kok bisa basah lagi sih?" tanya Keenan yang baru sadar akan keadaan Aleo.
"Gara gara dia" balas Aleo singkat sembari menunjuk Melody.
"Kok lo masih mau nyalahin temen gue sih? Kenapa? Jelas jelas ini salah dia!" balas Natwa marah lalu menunjuk ke arah Viona.
"SHUTT UPP!!!" Kenapa sih jadi pada berantem semua!? kayak anak kecil tau nggak?" teriak Melody kesal.
"Denger ya lo!" ujar Melody menahan amarahnya dan menunjuk ke arah Aleo. "Gue tuh udah minta maaf sama lo, gue udah bilang gue nggak sengaja! kenapa sih lo malah bikin masalah ini jadi panjang? Lagian gue juga mau tanggungjawab kok gantiin baju lo. Dan buat kalian bertiga, sorry.. maksudnya kalian ber empat, jadi cowo tuh sopan dikit sama cewe! nggak usah kasar cuman gara gara masalah sepele! heran gue, kenapa semua cewe di sekolah ini pada tergila gila sama kalian? cuman modal tampang dan prestasi doang? tapi sikap dan kelakuannya? hah.. 'NOL BESAR'!" lalu Melody terus berlalu pergi ke arah bangkunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melody Arthadiesa
"Sukurinn lo, wlekk, ngeselin sih!" ujar Andrea sembari menjulurkan lidahnya mengejek Aleo & teman temannya. Kezzia & Natwa menyusul Andrea dibelakangnya dan mendapati bangku masing masing.
"URUSAN KITA BELUM SELESAI! AWAS YA KALIAN BER EMPAT!!" teriak Dane marah lalu menyusul Aleo Keenan & Liam pergi keluar dari kelas.
"Al,, Aleooo, kamu mau kemanaa Eiihhh??" teriak Viona manja.
"Berisik banget lo mak lampir" teriak Dane membalas Viona.
"Lo gimana sih Vi kenapa nggak liat dulu siapa yang mau masuk? Jadi rusak kan semuanya?" ujar Alice memarahi Viona.
"Ya justru itu gue tadi liat si anak baru itu yang di depan, gue juga nggak tau darimana datangnya si Aleo" balas Viona kesal karena rencananya gagal.
"Terus gimana nih Vi? tambah berat lagi kan masalah lo. jadi makin susah kan buat deketin Aleo lagi?" ujar Elyza.
"Whatever! terserah lo semua mau ngomong apa tapi gue nggak akan berhenti sampe disini, santai aja ini Steviona kali! gue punya 1001 cara" balas Viona lalu tersenyum sinis.
"tapi nggak papa lah, yang penting Aleo udah benci sama anak baru itu" lanjut Viona lagi.
"Gue bakal dukung lo Vi, gue punya firasat yang nggak enak sama anak anak baru itu, pokoknya gue nggak bakalan biarin Dane jatuh ke pelukan orang lain" ujar Gishell penuh tekad.
- Viona, Alice, Gishell & Elyza lalu mendapati bangku masing masing dengan perasaan yang campur aduk.
•••••
"Ihhh gue sebel bangetttt!! harusnya di hari pertama gue disini nggak punya masalah sama orang lainn!" ujar Natwa penuh kesal.
"Maafin gue ya Nat, gara gara gue lo sama Kezzia Andrea juga ikut kena" balas Melody merasa bersalah.
"LAGIAN TUHH COWO YANG BRENGSEK BANGET! NGGAK ADA SOPAN SANTUNNYA SAMA CEWE!" lanjut Melody meninggikan nada bicaranya.
"Udah kita nggak usah ladenin ntar juga mereka cape sendiri. mereka belum tau aja kehebatan kita" ujar Andrea menenangkan teman temannya.
"Ehh By the way, kalian udah isi belum form club yang di kasih sama kepsek tadi? kalian mau join club apa?" tanya Kezzia mengalihkan topik pembicaraan mereka.
"Udah dong, kalo gue mau join Drawing Club, soalnya gue Hobi banget gambar dan melukis" jawab Andrea.
"Kita berdua mau ikutan Drama Club, dari kecil kita udah norak banget suka akting di depan kaca, HAHAHAH" jawab Melody lalu terkekeh bersama Natwa.
"While me, I'm joining Model Club, nggak ada sebab sih cuman pengen ikut jejak karier mama gue" jawab Kezzia yakin.
"Wahh kayaknya seru banget club yang kalian ikut, nggak lama lagi gue bakal punya sahabat yang satunya model dan satunya lagi actress" balas Andrea teruja.
Melody Natwa & Kezzia hanya tertawa kecil melihat Andrea yang terlihat lucu di mata mereka.
"Anyways kita kumpulin ke kepsek setelah bell pulang nanti aja, gimana?" ujar Kezzia.
Melody,Natwa & Andrea mengangguki perkataan Kezzia.
