2. [Waktu]

9 1 0
                                        

Hallow semua♡, Support dengan vote☆ and komen

~
~

Sebelum lanjut baca kalian wajib follow terlebih dahulu, maaf author ini maksa bgt😉

⚠️Guys ini cuman fiksi aja jadi ga nyata⚠️

Kalo ada kesamaan nama karakter tokoh itu cuman kebetulan aja guys♡



Buat cover novelnya aku ambil dari pin, dan langsung di edit, pantau terus akun ku ya..

Selamat membaca
--

---

Sebelum pergi ke SMAN 7 Tangerang, Neza menyempatkan pergi ke Jakarta terlebih dahulu, selama 2 hari ia habiskan di sana, rindu dengan suasana Jakarta, dan di situ lah tempat terakhir Asyila beristirahat.

Rumah yang berada di kota Jakarta ternyata terawat rapih, setiap hari nya ada para asisten merawat rumah ini, begitu banyak kenangan yang tertinggal.

"Jadi.. Eza, kamu ga kangen aku nih? Masa liat liat rumah ini terus sih, aku kaya ga di anggep deh," pekik Vidya salah satu sahabat kecilnya dulu

Neza terkekeh geli, "hehe, maaf deh habis aku kangen banget sama rumah ini,"

Tampak mereka sangat akrab, semakin mereka dewasa tidak membuat jarak di antaranya, "iyaa, gapapa, rumah ini besar dan bagus, sayang banget kalo ga di tempatin, aku sering main ke sini kalo kangen sama kamu dan Aca,"

Tatapan Neza menjadi hangat saat berada dekat Vidya, yah walau jarang bertemu mereka masih berkomunikasi lewat ponselnya masing masing, Vidya adalah salah satu teman pertamanya dimana masih ada Asyila waktu itu, Neza sudah menganggapnya sebagai adik sendiri.

Jarak umur di antara mereka berdua hanya berselang 1 hari saja, bulan yang sama tahun yang sama.

Vidya melihat Neza dalam, "besok kamu mau ke makam ibu mu?"

Neza mengangguk sebagai tanda mengiahkan, Vidya pun ikut mengangguk pelan, "aku ikut ya, kamu sekarang istirahat aja dulu, nanti malam aku samper kita nongkrong di kafe kesukaan mu oke?," ucap Vidya yang langsung bergegas pergi membiarkan Neza menikmati kesendiriannya di rumah yang dulu dirinya tempati.

Neza pun menghela napas pelan, begitu bahagia nya saat melihat rumah ini kembali, banyak kenangan yang tersimpan disini. Ia baru sampai dari Jakarta namun sudah di sambut oleh sahabatnya itu, besok pagi mereka akan pergi ke pemakaman sang ibu.

Masih banyak waktu untuk masuk ke SMAN 7, sebelumnya Neza sudah mengikuti tes akademik, tak lama kemudian Neza dinyatakan lulus dan mendapatkan beasiswa di sana. Bisa saja Neza tinggal dan bersekolah di Jakarta, akan tetapi Acha tidak mungkin ia tinggalkan, apalagi kondisi Acha tidak memungkinkan untuk di tinggal sendirian.

Maka dari itu Neza melepaskan rasa ego nya, dan mengikuti kemauan sang ayah yang pindah ke kota Tangerang.

Neza menuju kamar Asyila, membuka jendela cukup besar yang masih tertutup, angin berhembus masuk kedalam ruangan, pemandangan cukup indah ketika hari semakin gelap.

Tempatku Pulang [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang