Spesial Chapter - Sasuke Pov

2.4K 142 14
                                    

NB : Aku buat cerita spesial dari sudut pandang Sasuke. Dan kubuat karakter Sasuke OOC. Dan mengandung adegan 21++ ya.Semoga kalian suka. Ini kubuat untuk permintaan maafku udah pending ceritanya selama bertahun-tahun🙏🙏...selamat membaca.



#Sasuke POV On#

"Ukhhh... Sasuke-kun pelan-pelan,"

"Hn... ah ah uh,"

Kami berdua sedang bergelut diatas kasur dengan tubuh polos yang saling bersentuhan. Kejantananku sedang mengobrak-abrik lubang
kewanitaannya dibawah sana.

"Ah ah ah... Sasuke-kun, aku- mau-keluar,... Akkkkhhh,"

"Sakurahhhh, kau menghimpit penisku, aaargh,"

Peluh membanjiri wajah porselin nya, wajahnya terlihat sangat menggoda ketika dia klimaks. Aku masih ingin memeluk nya, ku lepaskan kejantanan ku dari lubang kewanitaan nya, lalu memposisikan diriku duduk dan mengangkat tubuhnya berada diatasku.

"Tu.. Tunggu dulu Sasuke-kun! Baru saja tadi kita klimaks,"

"Diamlah Sakura, aku masih mengingikannya,"

"Tapi posisi ini... Membuatku malu," ia menutup wajahnya dengan sebelah tangan nya.

"Aku sudah melihat semua tubuhmu, kenapa kau masih saja malu?" kejantanan ku tertindih bokongnya membuatku tak bisa menahannya, "Cepatlah Sakura, masukkan penis....hmmp,"

Sakura membekap mulutku sebelum aku menyelesaikan ucapanku, "Aku tau, kau sendiri yang bilang jangan berisik, jd diamlah, Suigetsu ada di depan pintu saat ini. Aku malu kalau dia mendengar percakapan kita," semburat tipis tercetak di pipinya.

"Bukan kau yang sejak tadi berisik dengan desahan mu heh," ejek ku, lalu memasukkan penisku ke dalam lorong kewanitaan nya.

"Ukhhh, kau... Menyebalkan. Ah... Ah,"

Ia melingkarkan kedua lengannya di leherku, lalu mencium bibirku. Aku senang dengan inisiatif nya mencium bibirku, tapi sesekali aku ingin sedikit menggodanya, ku hentikan gerakan in out ku, membuat Sakura melepaskan lumatannya, benang saliva kami masih bertautan.

"Kenapa kau berhenti Sasuke-kun?" tanyanya sedikit tak nyaman di bawah sana.

"Hn... Gerakkan sendiri Sakura jika kau menginginkan nya,"

"Apa!! Kau..." pipinya menggembung, ia merajuk.

"Baiklah... Biar kubantu," aku memegang pinggang ramping nya lalu menekannya kebawah.

"Akkkhhhh... Sasuke-kun, ini terlalu dalam. Lepaskan,"

"Tidak akan,"

"Ahh ahh ahh... "

Akhirnya pinggulnya bergerak sendiri mengikuti gerakanku. Aku melepaskan tanganku dan membiarkannya melakukannya sendiri. Aku ingin melihat ekspresi lucunya yang sedang berusaha menggerakkan pinggulnya dengan wajah yang memerah seperti tomat kesukaanku.

Namun tak berapa lama sebuah suara di depan pintu kamarku menginterupsi kegiatan kami.

"Hei Sui dimana Sakura?"

"Aku tidak tau,"

"Kalau begitu dimana Sasuke,"

"Aku juga tidak tau,"

"Kau berdiri di depan pintu kamarnya, kau beralih menjadi penjaga pintu kamar he! Aku yakin mereka ada di sana. Minggir aku mau mengantarkan Sarada, dia menangis dari tadi sepertinya dia haus,"

"Oi Karin kau tidak bisa masuk ke dalam sekarang,"

"Kenapa tidak bisa! Kau tidak lihat Sarada menangis ha! Aku tak bisa membiarkan mereka bersenang-senang,"

Hanya Aku Yang Boleh Menyentuhmu (Sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang