Kembali ke pondok

513 58 5
                                    

Alloo....

Terimakasih karena sudah menunggu cerita ini ❤️‍🔥❤️‍🔥

Hehehe maaaf suka lama update nya 😭🙏🏻

Ayo baca inii!!

Saya jelasin ke semua orang, kalo saya ya cuma punya kamu Nar, biar ga ada lagi yang ngomongin kita
~Farid.Ikram~

______________________________________

"Udah semua belum kak?" Hasna bertanya sembari sibuk memasukkan barang barang putrinya itu ke dalam mobil

"Insyaallah udah kok bund"

"Jangan sampe ketinggalan, Bogor-Bandung itu ga deket"

"Iya bundaku sayangg"

"Bagus deh, udah semua kan?" Hasna menutup pintu bagasi mobil dan memanggil suaminya

"Ayo ayah, berangkat"

"Iya bund" Angguk Aslan tersenyum

"Bunda, Nara takut" cicit cewe itu mencengangkan baju bundanya

"Kenapa hey? kok tiba tiba banget?"

"Kalo tiba tiba Kanara ketauan udah nikah, terus di bully sama anak anak gimana? mereka kan pens berat nya gus Farid bund" Cewe itu merinding sendiri membayangkan nya

"Apaan sih? ya ga sampe di bully kali, lagian tenang aja, ga insyaallah kalo ketauan, kan go public nya nanti aja kalo kamu udah lulus sekalian"

"Ya bunda kayak gatau aja kelakuan warga +62, apalagi kan hih" Kanara bergidik ngeri membayangkan nya

"Santai santai, udah ah ga usah dipikirin, yuk berangkat, keburu sore entar"

"Iya" Jawab Kanara lesu, sungguh ia mempunyai firasat tak enak, rasanya seperti takut sendiri untuk kembali ke pondok

"Semoga ga kenapa napa dah, dan Gus farid ga aneh aneh kek gitu" batinnya

✨✨✨

"Bunda mau ketemu sama abi ummi gus Farid dulu ya? kamu mending ke asrama dulu"

"Gamau, takut ih bunda, horor suasananya"

"Apaansih kak? kayak masuk asrama berhantu aja" pelotot bundanya

"Kalo mereka tiba tiba natep Kanara kek serem gitu gimana? siapa tau udah kebongkar bund"

"Lah kamu emang tau?"

"Makanya Nara takut"

"Masuk tinggal masuk ka, udah ya!" Hasna lebih dulu meninggalkan nya di area depan asrama putri

Kanara menghela nafasnya berat, ia masuk dengan merangku ransel nya dan sebuah tas jinjing

Namun entah mengapa firasatnya seperti benar, sepasang mata yang melihatnya tiba tiba memandangnya dengan wajah ketus, tak hanya sepasang, berpasang pasang malah

Kanara sudah bodoamat, wajar saja kan jika ia mendapati tatapan seperti itu, toh emang dirinya terkenal nakal dan suka cari gara gara di pondok ini. Tapi itu jelas tatapan yang berbeda, seperti tatapan ingin tahu dan kebencian

"Apaansih orang orang? pens banget kali ya ma gua" batinnya

"Nar!" Suara Maritsa tiba tiba menegurnya

"Eh mar? udah dateng dari tadi?"

"Udah, emm Nar, itu ga beneran kan?"

"Hah? apaan?"

"Bilang ke aku itu cuma boong, anak anak di dalem udah pada heboh" Maritsa memegang lengan Kanara lembut

"Apaansih Mar? kenapa tiba tiba kek gini coba?" Kanara menelan ludahnya berusaha tenang, walau pikirannya sudah kacau

JADI NING BENERAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang