"Gas"#2

63 13 0
                                    

Esoknya, energi mereka pulih kembali, luka di dahi Gempa pun membaik, menyisakan bekasnya saja. Ternyata memang benar... Mereka bertambah kuat.

Gempa bangun lebih dahulu, matahari baru saja terlihat. Langit masih belum sepenuhnya cerah. Dia duduk dan melihat kearah kanan dan kirinya. Kedua kakaknya tertidur disana. Menghirup udara segar dan sedikit meregangkan ototnya.

{"Pagi"}

Gempa sedikit terkejut, pemandu mereka ini biasanya tidak akan memulai bicara apalagi sekedar menyapa.

"Oh? [Name]? Pagi... Tidurnya nyenyak ga?"

{"... Sistem tidak tidur"}

"Oh.... Begitu, iya juga ya hehe"

Percakapan pertama Gempa dipagi ini dengan Sistem membangunkan dua orang lainnya. Halilintar terbangun, disusul Taufan yang mulai membuka mata.

"Hoamm... Pagi..."

Ucap Taufan, menguap dan mendudukkan dirinya. dibalas senyuman Gempa dan anggukan Halilintar.

"Hali... Sekarang kita mau kemana?"

Tanya Taufan yang berdiri sambil meregangkan otot ototnya.

"Rencana gue hari ini kita harus cari yang lainya, [Name] gimana kondisi adek-adek gue?"

Jawaban Halilintar untuk pertanyaan Taufan. Walaupun dia terlihat santai, tetap saja ada rasa khawatir terhadap adik-adiknya. Dia bertanya kepada sistem

{"Belum ada tanda-tanda sadar, Kristal Tanah masih melindungi mereka"}

"Hmm okelah- eh? Kristal tanah?"

Oh? Jawaban sistem membuat hali kebinguan, apakah sistem tahu sesuatu... Bisanya dia bilang tidak tahu

{"Kristal yang berasal dari kekuatan Tanah"}

Jawab sistem, menyadari kebinguan tuan merahnya itu.

"Woah... Kamu kok bisa tau?"

Tanya Gempa, ternyata banyak hal yang bisa kekuatannya lakukan. sebagai pemegang kekuatan tanah, dia perlu informasi selengkapnya.

{"Berbincang semalaman dengan para elemental sangat bermanfaat"}

Tepuk tangan ayo kita berikan untuk sistem, dia semalaman berbicara dengan para elemental itu, pastinya tidaklah mudah.

"Kalo gitu... Berarti mereka aman, bagus..."

Ucap halilintar. Mereka bertiga bersiap untuk mencari ke empat lainya.

"...sip lah, mereka dimana nih Sis?"

Tanya Taufan kepada sistem, dia memanggilnya sis.

{"Sis?"}

Sistem yang dipanggil dengan uniknya tentu saja bingung.

"Ya Sis, Sistem kepanjangan, Sis aja. Suara kamu juga kan kedengaran nya cewe, jadi ya Sis.. wkwkwk.. paham kan?"

Jawab Taufan cengengesan, kedua saudaranya hanya menggeleng dan melihat ke arahnya yang masih tertawa.

{"Haha..."}

...sistem tertawa dengan suara khasnya. Haha



[Name]'s POV



Lah, umurnya berapa dah, garing amat. Pip pip pip. Terlihat dua sinyal berada di depan mwehwhwhwhwhhw.

Sinyal yang membawa kehidupan yang gue liat pertamakali, Yap benar sinyal tempat terdamparnya degem degem ini.

Sinyal yang bisa bikin gue dengan benar dan sesuai menununtun mas hali menemukan kedua adiknya, dan sekarang dua adik yang lain akan ditemukan, eh masih ada dua lagi berarti 4 bokem lagi belum ditemukan.

Waduh beda tempat, yang dua nih dekat nih di sekitar sini, lah ini dua lagi malah di laut, hello? What heppen.

Ekhem

{"Sekitar 15 kilometer, tempat dimana dua adikmu terdampar"}

Begitu mas hali... pasti nanya keadaanya gimana. Nah nah terlihat mas hali membuka mulut mari kita semprot.

{"Dalam kondisi aman"}

Mwehehhe nyebut apa apa aja belum dan gue udah jawab, okey masbro terasa beliau sedikit kesal tapi gapapa, setidaknya mas upan itu mau ketawa, jangan ketawa plssssszz.

"Oke, ayo"

Woah woah, mas hali akan memulai perjalanannya..., dia beneran mau jalan?

"Li? Jalan?"

Kata Taufan, tepuk tangan buat Abang biru. Pinter kali bah
ini gue ngerasa si hali ini agak-agak... Eum...., engga ga bodoh

Kurang pinter aja.

"...iya"

Jawab hali dengan polosnya. Liat muka sangar tapi agak agak.

"Kan lu bisa pake gerakan yang cepet lu?"

"...oh iya"

(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)....?

End of [name]'s POV

Lah, kok? [Boboiboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang