"jadi gini"#2

144 22 1
                                    

["jadi gini"#2]

Lebih baik begini, tak perlu bangunkan Halilintar, mereka akan ikut tidur dan bangun bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lebih baik begini, tak perlu bangunkan Halilintar, mereka akan ikut tidur dan bangun bersama.

Ketiganya tertidur di bawah pohon. Angin hangat di sana membuat mereka nyaman. Tak terasa waktu pun berlalu.

Hari sudah sore, Halilintar terbangun. Dia bisa merasakan sakit yang hebat dikepalanya. Dia duduk dan memegang kepalanya.

"Ugh..."

Taufan juga ikut terbangun, dia duduk lalu memegang kepala Halilintar. Dia sangat khawatir sekarang.

"Sakit banget?"

Halilintar memegang tangan Taufan yang berada di kepalanya. Dengan lemah dia menganggukkan kepalanya. Halilintar merubah posisi duduknya menjadi menghadap Taufan.

"Banget, Fan"

Halilintar memeluk Taufan dan meletakan kepalanya di bahu Taufan.

"Sakit ilang, sakit jauhin Abang aku fuuh"

Ucap Taufan sambil setia mengelus kepala Halilintar. Halilintar melepas pelukannya dan melihat Taufan.

"Bocil, kaya duri"

Ucapnya dengan wajah datar khasnya. Tetap tak bisa menutupi sedikit senyum di sana.

"LAH, nggapapa, tuh kan langsung sembuh, hehe"

Ucapnya yang hanya dibalas "hm" oleh Halilintar.

"Tapi, gapapa kan? Udah mendingan?"

Halilintar mengangguk, "Iya". Dia lalu melihat ke arah Gempa dan mendekatinya. Taufan berdiri dan berpindah ke sisi lain Gempa.

"Ihh lucunyaaa"

Ucap Taufan, Halilintar hanya diam tetapi dia setuju dalam hatinya.

Gempa yang tadi tertidur akhirnya mulai bangun.

"Hoam, kak?"

Dia mulai mendudukan dirinya dan menggosok matanya.

"Eh jangan digituin matanya"

Ucap Taufan, Dia dan Halilintar berbarengan memegang tangan Gempa. Taufan mengusap mata Gempa.

"Eh iya, maaf"

Ucap Gempa.

"Hah... Kalian beneran gapapa kan?"

Tanya Halilintar kepada mereka. Dia tetap mengkhawatirkan adik-adiknya, padahal kondisinya tidak bisa dibilang oke.

"Yoi, aman. Lapar dikit sih"

Ucap Taufan dengan senyum khasnya. Mereka memang belum makan sedari tadi.

"Hehehe, iya, kak. Gempa juga, lapar"

Tambah Gempa. Tak bisa bohong, Dia juga lapar.

"Hmm... Tas kakak mana? ada buah, kalian makan, ya"

"Sip... Lu udah makan?"

Tanya Taufan, dia mulai mengambil buah dari tas Halilintar.

"Udah" jawaban singkat Halilintar dengan sedikit anggukan. Dia bersender di pohon dan melihat kedua adiknya yang mulai makan.

{"Masih ingat saya, kan?"}

"Ohok-"

"Ohok-"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧍‍♀️

Lah, kok? [Boboiboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang