-votmen syang
typo bertebaran, berterbangan di book duda💦Mavas - mark lee
Michael - mingyu••
Juan menatap nala di sebelahnya yang sedang memperhatikan rapat yang sedang di adakan, kadang nala mencatat yang terpentingnya."Pak juan, bagaimana tanggapan anda?" Michael kolega dari juan pun menatap juan, juan hanya meliriknya saja lalu mengangguk, nala menengok ke arah juan akan mendengarkan perkataan juan.
"Ya, saya setuju." Juan malah berkontak mata dengan nala, nala pun melengos melepaskan kontak mata dengan juan.
"Rapat selesai." Juan berdiri, para kolega pun hanya tersenyum dan berjabatan tangan dengan juan, nala pun membereskan dokumen-dokumen yang ada di meja.
"Tunggu." Para karyawan dan kolega sudah keluar ruangan menyisakan nala dan juan, juan pun mencekal tangan nala saat nala hendak pergi keluar ruangan.
"Ada apa pak?" Juan hanya menghela nafas, lalu mendekat kan diri pada nala, tapi nala malah semakin mundur, juan memasukan tanganya ke saku celana nya berhenti mendekati nala.
"Maaf." Juan menatap nala dengan rasa bersalah.
"Untuk apa?" Nala menatap juan dengan malas dan datar.
"Hal itu.." Juan tidak ingin membicarakannya karna itu pasti menyakitkan buat nala.
"Apa?" Nala terus memojokan juan, nala maju selangkah mendekati juan menatap juan dengan serius.
"Nala cukup, maafkan saya." Juan menarik pinggang nala, dan memeluk pinggang nala, wajah nala dan juan sangat dekat bahkan seinci lagi pun bibir mereka akan menyatu.
"Juan, berhenti membicarakan hal yang sudah berlalu, profesional lah kita sedang bekerja, kau atasan dan aku hanya bawahanmu." Juan mengeraskan rahangnya menatap dalam mata nala yang menatapnya datar.
"Kumohon berhenti bersikap dingin pada saya nala, itu membuat saya merasa bersalah." Juan memegang pipi sebelah nala mengusapkan jempolnyabdi pipi nala.
"Ya, itu memang kesalahan mu juan." Nala memegang tangan juan yang ada di pipinya.
"Maaf." Juan meminggirkan kepalanya menatap bibir nala dengan penuh minat, bibir juan semakin dekat dengan bibir nala.
"Tidak." Nala menahan bibir juan dengan jempolnya.
"Aku harus bekerja." Nala melepaskan cengkraman tangan juan di pinggang nya, lalu mengambil dokumen yang ada di mej dan pergi keluar dari ruang rapat meninggalkan juan sendirian yang menatap kepergian nala.
"Sial!" Juan menggebrak meja rapat dengan kencang, lalu bergegas pergi keluar dari ruang rapat.
°°
"Sampe kapan lo mau jadi duda?" Mavas menatap juan sembari menahan tawanya melihat juan yang menatap mavas dengan malas."Berisik." Juan meminum cocktail nya yang ada di tanganny.
Juan sedang ada di vvip club milik mavas, menikmati musik yang menggema di telinganya dan lampu remang-remang yang dilihat matanya.
"Mau cewe? apa cowo sub?" Juan mengerutkan alis nya bingung.
"Gua ga mau ngulang kesalahan yang kedua kalinya." Mavas tertawa dengann kencang, lalu menatap juan dengan ekspresi yang sangat ingin menjahili juan.
"Ya dan itu gua katain buat lo, lo tu tolol juan." Juan menegak sekaligus cocktail nya dan menatap mavas dengan serius.
"Ya gua tau, makannya gua gamau ngulang itu lagi, udah cukup gua mau nala sekarang, gua gamau mainin nala lagi." Juan bangkit dari duduk nya lalu berjalan hendak keluar dari pintu ruang vvip itu.
"Good luck, salam buat anak lo dari gua." Juan pun menengok ke arah mavas, lalu kembali lagi berjalan meninggalkan mavas sembari mengangkat tangannya melambai dengan singkat.
(Semoga beruntung.)Juan pun berjalan keluar dari club dengan susah payah karna banyak wanita dan para sub menghadangnya dan menggodanya.
"Nala?" Juan berpas-pasan dengan nala sendirian yang akan memasuki club, nala pun sedikit kaget karna adanya juan.
"Permisi." Nala hendak pergi ke dalam club tapi juan menghalanginya.
"Juan lepas!" Juan menarik nala ke parkiran dimana mobilnya di taruh.
Nala terus berusaha melepaskan cengkraman juan yang sangat kencang di pergelangan tangannya, juan mengeraskan rahangnya dengan raut wajah yang sangat marah.
"Masuk." Juan membuka pintu mobil nya dan menatap nala dengan marah, nala pun menatap juan dengan marah.
"Ga!" Nala berusaha melepaskan cengkraman tangan juan.
"MASUK NALA!!" Nala sedikit takut dengan juan, nala menatap juan dengan sangat shock, urat di dahi juan dan leher juan menonjol karna juan menahan amarahnya.
Nala pun memasuki mobil juan dengan menutup pintu mobil juan dengan kencang, juan pun mengusap wajahnya dengan kasar lalu sedikit berlari memutari mobil nya ke arah tempat pengemudi.
see you the next chapter
seru ga si, sekarang entah kenapa aku aga sensitif sama book aku kayak aku takut ga seru anjyy takut kallian kecewa😔
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DUDA•NOMIN
FanfictionMas duda bikin ngangenin. 🔞 boypussy bxb mpreg jangan salpak disini!!