sepuluh mas End

5.2K 175 6
                                    

-votmen syang
Jizan - jisung nya ada dua.

••
Juan menggendong-gendong jizan yang terus menangis di gendongannya, jixan pun yang tadi nya diam ikut menangis mendengar kembarannya menangis, juan sangat frustasi juan sudah sangat ingin menangis, apalagi nala tidak ada.

Nala dan juan sudah menikah satu tahun yang lalu dan di karuniai dua bayi yang sangat menggemaskan tapi membuat juan frustasi.

"Sepertinya yang baby blues bukan nala." Juan menggendong jizan dan jixan di tangan kiri dan tangan kanannya.

"Sssttt sudah-sudah papa disini jangan menangis, sebentar lagi mama pulang bersama abang gavin ya." Juan mengecup kedua bayi nya yang masih terus menangis.

Cklek

"Aku pulang." Juan pun langsung menghampiri nala dengan wajah yabg di buat ekspresi menangis.

"Kenapa ini kenapa?" Nala pun mengambil jizan dan jixan ke gendongannyan, nala baru saja pulang dari supermarket bersama gavin, gavin ingin membantunya.

"Aku tidak tau tiba-tiba jizan menangis terus jixan malah ikutan nangis." Juan pun berjalan ke arah sofa lalu merebahkan diri di sofa panjang.

"Hahaha sudah-sudah lihat papa sangat stres sepertinya karna kalian." nala menaruh jizan dan jixan ke karpet di bawah juan, lalu menepuk nepuk pantat sang bayi.

"Jizan, jixan lihat abang punya mainan." Gavin pun menuduhkan mainan tayo dan rogi ke si kembar, si kembar pun langsung tertawa melihat mainan itu lalu gavin pun mengajak mereka bermainan.

"Kasian nya~" Karna si kembar bermain dengan gavin nala pun menghampiri sang suami yang terlihat sangat kelelahan, juan pun menjadikan paha nala bantalan, nala pun lanngsung mengelusnya.

"Hmm cape" Juan pun memeluk nala menenggelamkan wajahnya ke perut nala yang rata.

"Manja bangetttt suami ku ini." Nala mencubit-cubit pipi juan karna gemas, di lihat dari atas sini ternyata juan ganteng juga menurut nala, dengan hidung yang mancung rahang yang tegas.

"Kenapa? aku ganteng ya?" Juan pun tertawa sampai matanya ikutan tersenyum.

"Ko kamu tau aku mikir gitu?" Nala jadi heran juan bisa baca pikiran kayak nya.

"Tau lah, emang aku ini ganteng, makannya banyak yang mau sama aku." Nala mengerutkan alisnya tidak suka mendengar ucapan juan.

"Iya tuan playboy." Nala jadi badmood mengingat juan yang dulu membuatnya jadi malas lagi bicara.

Juan pun heran kenapa nala diam saja tidak mengelus rambutnya lagi ternyata nala menatap tv dengan wajah yang cemberut.

"Kenapa sih hm?" Juan pun bangun dari rebahannya menatap wajah nala dari depan lalu mengecup bibir nala.

"Ngga." Nala meminggirkan kepala juan yang menghalangi tontonan tv nya.

"Marah kenapa sih?" Juan malah memeluk nala menatap nala dengan lembut nala memalingkan wajahnya tidak ingin menatap juan.

Cupp cup cup

"Ututut jangan marah" Juan pun menciumi seluruh wajah nala sampai wajah nala basah oleh saliva juan.

"Ihhh jorok banget!" Nala menjauh kan wajah juan yang terus menciuminya, juan pun menjauh dengan senyum nya.

"Maaf ya kalo aku salah, udah jangan marah nanti jalan-jalan sore ya, anak-anak titip mommy aja udah lama kita ga berduaan kan." Nala pun tampak berpikir, tapi setelahnya mengangguk juan pun langsung menidurkan nala di sofa dan juan pun tidur memeluk nala, untung sofa nya besar, dan anak-anak pun di bawah sudah tertidur semua dengan sendirinya.

MAS DUDA•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang