delapan mas

5.1K 201 2
                                    

-votmen syang

••
Sudah sebulan penuh tidak terasa nala dan juan semakin dekat dan dekat di kantor pun sudah beredar kabar nala dan juan sudah menjadi sepasang kekasih.

"Nala sudah saya katakan tidak usah bekerja dulu." Juan memijat tengkuk nala yang sedang mengeluarkan isi perutnya di toilet ruangan juan tapi sedari tadi hanya cairan saja yang keluar.

"ssttt" Nala menaruh telunjuknya di bibirnya mengisyaratkan kan juan untuk diam, nala sangat mual tapi juan terus menerus mengomel membuat nala menjadi muak.

"Iya-iya, saya cuma khawatir sama kamu." Juan pun menatap nala khawatir.

"Huekkk akhhh muallll!" Nala menghadap wastafel lagi lalu mengeluarkan cairan bening saja, badan nala sudah sangat lemas sekali.

"Ah lemas juan." Nala menyuci mulut nya lalu menyandarkan tubuhnya ke dada juan.

"Sudah?" Juan pun menggendong nala bridal style lalu menatap nala yang sangat lemas dengan khawatir.

"Huum." Nala sudah tidak kuat bicara lagi seluruh badannya sangat lemas tidak kuat menahan kakinya yang berdiri.

Juan pun membawa nala keluar toilet lalu mendudukan dirinya di sofa dengan nala yang duduk di pahanya dan memeluk lehernya menenggelamkan wajahnya di leher juan.

"Juan, mau pulang." Nala menatap nala dengan mata yang berkaca-kaca, juan pun yang memang sudah tau kondisi nala yang tidak baik pun hendak berdiri menggendong nala.

"Tidak tidak aku jalan saja." Nala pun segera turun dari gendongan juan, nala pun berjalan duluan keluar dari ruangan juan, juan hanya menggelengkan kepalanya saja.

Juan pun menyusul nala, bisa juan lihat nala yang sedang mengobrol dengan gita sembari tertawa-tertawa.

"Tolong katakan saya ada urusan penting jika ada yang menanyakan saya." Juan pun memegang pundak nala dari belakang, nala pun hanya meliriknya saja.

"Baik pak." Gita pun hanya mengangguk sopan, juan dan nala pun pergi dari sana nala pun melambai ke arah gita lalu juan belokan nala ke arah depan yang tadi sedang melambai ke arah gita.

"Perhatikan jalan mu." Nala pun hanya memanyunkann bibirnya sebal.

Ting

Lift terbuka tiba-tiba casey entah datang dari mana menyerobot masuk ke dalam lift, juan dan nala tidak memperdulikannya nala dan juan pun memasuki lift, lift pun tertutup juan berdiri di belakang nala sembari memeluk pinggang nala.

Casey menatap itu dengan wajah yang kesal, casey mengeraskan rahangnya lalu menurunkan sedikit bajunya dada nya pun terlihat.

Casey pun mendekatkan dadanya ke arah juan, juan yang merasakan ada sesuatu di lengannnya hanya melirik dada casey lalu menatap casey dengan datar casey malah menatap juan dengan wajah yang menggoda juan dengan bibir yang di gigit dan mengedipkan matanya ke arah juan.

Nala memperhatikan juan dan casey di pintu lift yang seperti kaca dengan wajah nya yang datar, juan menatap ke depan lagi tidak memperdulikan casey, casey pun menggesekan dada nya ke lengan juan.

"Berhenti berperilaku seperti pelacur casey." Nala menatap casey di pantulan pintu lift yang sangat terlihat jelas.

Casey pun memutarkan bola matanya dengan wajah kesal nya lalu sedikit menjauh dari juan tapi hanya sedikit, nala pun berbalik menatap casey dengan wajah yang datar.

"Tingkah murahan mu sangat menjijikan." Nala menatap casey kesal, casey pun menatap nala dengan sangat shock, selama ini tidak pernah ada yang menghina casey seperti nala.

"Kau!" Casey akan berbicara tapi juan langsung memeluk nala menenggelamkan wajah nala ke dadanya.

"Berhenti berperilaku tidak berguna casey." Juan mengeraskan rahangnya sembari terus memeluk nala, nala pun melingkarkan tangannya ke pinggang juan mendengarkan detak jantung juan yang menenangkan.

Ting

Nala pun melepaskan pelukannya, tapi juan memegang tangannya nala pun hanya diam pasrah lalu juan dan nala pun keluar dari lift meninggalkan casey yang sudah sangat kesal.

"Pasti lo ngelonte ke pak juan tapi ga di gubris ya? lo ga akan bisa dapetin pak juan karna selera pak juan itu nala bukan lonte kayak lo." Hara yang lewat lift setelah melihat juan dan nala keluar lift hara melihat ke arah casey yang menatap kepergian nala dan juan dengan kesalnya kesempatan hara menghina casey.

"Dasar lo gendut bajingan!" Casey pun menyenggol bahu hara lalu pergi dari sana dengan kesal.

"Yeuu memek lower lo, awas lo gua bales nanti!!" Hara pun menatap kepergian casey kesal lalu pergi dari sana.






see you the next chapter

MAS DUDA•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang