sembilan mas

4.4K 183 1
                                    

-votmen syang
Taera - lee taeyong

••
Juan sungguh sangat khawatir sudah terus menerus nala merasa mual-mual dan mood nya pun naik turun membuat juan frustasi sekaligus khawatir nala kenapa-kenapa.

Ting nong

Cklek

"Mom suruh nala kerumah sakit, nala selalu tidak mau juan ajak ke rumah sakit." Juan pun menatap mommy nya taera yang baru saja datang, juan menelpon taera karna hanya taera sajalah yang bisa menaklukan nala.

"Emang nala kenapa?" Taera menatap juan dengan ekspresi tenang seperti biasanya.

"Nala terus-terusan mual, mood nya sangat mudah naik dan juga mudah turun membuatku frustasi." Juan memegang kepalanya dengan mata yang menutup.

"Beli testpack sana." Taera pun berjalan ke arah kamar juan, meninggalkan juan yang bengong dengan ucapan taera.

"Ngapain kamu diem aja, sana pergi!" Juan pun dnegan tergesa-gesa segera pergi dari sana.

Cklek

"Nala?" Taera bisa lihat nala yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah yang menahan mualnya.

"Ah mommy kapan datang?" Nala pun menghampiri taera lalu memeluk taera, taera pun membalasnya dengan senyum menenangkannya.

"Baru saja." Nala pun menuntun taera duduk di sofa kamar juan, taera pun duduk di sana dengan nala di sisinya.

"Kata juan kamu sakit." Nala pun hanya tertawa pelan saja lalu menatap taera dengan senyum nya yang manis.

"Ngga mom cuman mual-mual terus ga parah ko." Taera mengelus pundak nala dengan sayang, tidak lama juan pun datang memasuki kamar.

"Nih mom." Juan memberikan kantong keresek yang berisi testpack itu pada taera, taera pun menerimanya lalu mengambil testpack nya dan memberikannya pada nala.

"Cobalah." Nala sangat kaget, juan pun mengerutkan alisnya heran kenapa taera memberikan testpack itu pada nala.

"Tapi mom-"

"Coba nala, mommy sudah mempunyai anak lima mommy tau." Taera tersenyum tenang, nala sedikit panik dan khawatir jika memang iya dia hamil.

"Oke." Nala pun berdiri dan pergi ke dalam toilet dengan perasaan yang panik.

"Kesalahan kedua." Juan mengerti maksud taera apa, juan berjalan ke samping taera lalu duduk di tempat tadi nala duduk.

"Tapi mommy senang karna ini nala." Taera tersenyum ke arah juan, juan pun hanya tersenyum senang sembari menunduk, perasaanya sangat-sangat senang jika memang iya nala hamil juan merasa menjadi laki-laki paling bahagia.

Cklek

Juan dan taera pun menatap nala yang keluar dari toilet dengan tangan yang di kebelakangkan menyembunyikan testpack itu, nala berjalan ke arah juan dan taera nala berdiri menatap taera.

"Nih mom." Nala memberikan testpack itu pada taera juan pun mendekat ke arah taera lalu mengintip melihat hasilnya.

"YESSSHHHHH!!!" Juan langsung berdiri dengan kedua tangan ke atas lalu memeluk nala dengan erat dan mencium wajah nala dengab bertubi-tubi.

Cup cup cup cup

"I really love you darling." Juan memegang kedua pipi nala dengan wajah yang sangat bahagia, taera yang menatapnya di belakang ikut bahagia menantu tercintanya kembali.(Aku sangat mencintaimu sayang.)

"Kamu senang?" Nala menatap juan yang sangat bahagia.

"Tentu saja, aku akan jadi ayah!" Juan tersenyum manis sampai matanya pun iku tersenyum terlihat sangat-sangat manis menurut nala.

"Kau sudah jadi ayah untuk gavin." Nala pun ikut tersenyum senang.

"Tentu saja aku akan mempunyai dua anak yang aku cintai dan satu istri." Juan hendak mencium bibir nala tapi taera menendang betis juan.

"Aw mommy!" Juan menatap taera kesal.

"Kau belum melamarnya! menyebut nala istri semaunya saja." Nala jadi malu pipinya memerah.

"Tentu saja, aku akan melamarnya tunggu saja waktunya." Juan tertawa kecil sembari menatap nala yang sudah memerah malu terlihat menggemaskan.

"Biar akurat cek lagi ke dokter ya, mommy mau pulang dulu daddy kamu sebentar lagi pulang, mommy ga akan bilang biar kanu yang bilang ke daddy kamu." Taera memeluk juan cepaka cepiki lalu memeluk nala juga jangan lupakan cepaka cepiki ibu-ibu.

"Iya, nanti juan pulang." Juan memegang erat pinggang nala.

"Salam buat gavin ya mom dari aku." Nala tersenyum ke arah taera.

Taera puj pergi dari sana meninggalkan pasangan yang sedang di mabuk asmara ini, juan pun memeluk nala dengan erat juan masih merasa senang sekali.

"Sayang banget sama kamu, makasih ya." Juan mengecup pipi nala sembari mengelus kepala belakang nala, nala hanya mengangguk dan tersenyum sembari mengelus punggung juan.







see you the next chapter
aku usahain percepat end ak mau fokus ke oneshoot ya soalnya oneshoot aku udh numpuk😘😘😘

MAS DUDA•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang