HANYA MASALAH KECIL

298 23 2
                                    

Happy Reading love

Tepat pukul 7 malam Johan menginjakkan kaki kerumahnya, dirinya tidak menemukan siapa-siapa didalam rumah besar tersebut. Johan mulai berpikir apakah kesalahan dimobil tadi masih berlanjut, dipastikan anaknya yang kelewat manja itu sudah mengadu kepada istirnya dipastikan dirinya tidak diizinkan menemui anak manisnya.

"Bagus ya, anak kamu sampe sakit gara-gara kamu jahilin, ngomong apa kamu sama anak aku" Ucap Zika sambil bersedekap dada emosi sekali dengan suaminya ini sudah tau sang anak gampang kepikiran malah dijahilin.

"eh sayang, hehe aku jahilin sedikit kok cuman bilang mau adopsi anak kalo dia nakal" Ah Jo sangat mati kutu dibuatnya, apalagi melihat mata melotot ibu dari sang anak itu.

"Mas, anaknya baru sembuh loh, sekarang sakit lagi diannya kamu mah gatau rewelnya anak kamu tuh" Frustasi banget jika sang anak tersayangnya rewel melebihi bayi.

"Maaf ya, sekarang Harsa gimana" Dia sangat merasa bersalah dengan sang anak terlebih sampai membuat sang anak kembalii sakit.

"Tidur sekarang, besok baru ketemu anak aku"

Poor Jo selamat bermalam dengan memeluk guling ya Jo. Jika sang anak sakit zika tetap akan tidur dengan sang anak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

~~~~~~

Dikamar Harsa

Zika memandangi sang anak yang tertidur, dahinya sudah melekat dengan bye-bye fever dan selang oksigen melintang dihidung sang anak. Sebelum sang suami datang Harsa memang sesak nafas tetapi Zika sudah sangat telaten dengan hal ini tetapi tetap saja rasa cemas tidak dapat terhindari jika sudah menyangkut sang anak tunggalnya ini.

Jo mengintip dari pintu yang sengaja sang istri buka sedikit untuk memudahkan komunikasi juga demi ketenangan tidur sang anak agar tidak ada yang menggedor pintu. Jo mulai menggumamkan kata maaf untuk sang anak karna telah menyakiti hati kecil putranya.

"Maafin apa Harsa, papa kurang belajar ya dari Harsa" Gumamnya.

Zika melirik kecil sang suami dipintu dan menyuruh sang suami bergabung untuk tidur Bersama sang anak. Bagaimana pun Jo adalah ayah sang anak.

"Maafin papa ya" ucap Jo sambil mengecup kening sang anak yang sedang bermimpi indah.

~~~~~~

Dipagi hari Harsa menyadari ada yang memeluknya, ah papa dan mamanya selalu saja begini kalau dia sakit. Dia bersyukur diberikan orangtua seperti Zika dan Jo.

"Ma, udah pagi tau aku amau sekolah" Ucapnya menggoyangkan bahu sang mama.

'Ini masih pagi Sa, lagian siapa yang izinin kamu sekolah" Itu papa yang menjawab tetapi matanya terpejam.

"Aku udah seger kok, lagian cuman demam aja" Lihatlah anak Jo ini sangat tidak sadar diri sekali, padahal selang oksigen masih bertengger dihidungnya.

"Kalo Cuma demam ga mungkkin kamu mama pakein nasal Harsa" Zika terbangun karna perddebatan lelaki tersayangnya.

Mendengar itu Harsa langsung melepas nasal dan bye-bye fevernya, apa-apaan ini bagaimana kalau dia diliat teman sekolahnya kalau dia seperti bayi dipakaikan tempelan penurun panas itu.

"Udah temani mama aja dirumah, hari ini oma kamu mau kesini pasti nanti nyari kamu duluan dia" Jo mengusak rambut halu sang anak.

"Tapi pulangnya papa beliin lego ya, anggep aja papa nebus kesalahan papa yang udah buat aku demam" Kan sudah dibilang Harsa itu jiwa pemeras gatau aja dia udah abisin uang sang kakek untuk membelikannya motor padahal gatau buat ap aitu motor.

"Iya, tapi kamu gausah keluar rumah ya, diem didalam plis harsa papa mohon banget" ucap Jo dengan serius.

"Iyaaaa papa udah sana papa mandi"

Zika melihat itu hanya mampu tersenyum, sang anak dan suaminya seperti tidak ada masalah, kemarin aja udah kayak dibuang aja itu anak sekarang udah meras sang papa lagi untung saja Jo kaya.

CUTTTTT

Hihi sekian lama baru kepikiran mau ngelanjutin.

Harsa SandyakalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang