Sahabat

170 31 5
                                    

Saat ini Harsa dan Ezra sedang berada disuatu pusat perbelanjaan dengan Ezra yang menggandeng tangan Harsa agar sang sahabatnya itu tidak akan hilang ditengah keramaian bagaimanapun dirinya sangat tahu bahwa Jhonathan sangat menjaga Harsa, Jhonathan akan sangat marah apabila Harsa terluka.

"Zra bisa ga jangan gandeng gue,aneh banget dilihat orang". Yaps memang sejak tadi ramai yang memperhatikan perlakuan Ezra kepada harsa, emmm mungkin orang mengira mereka pasangan (Homo).

"Lo kalo ga dipegangin bakalan hilang, dan itu bikin gue dimarah om Jo. Mau lo gue dimarah om Jo?, lagian peduli apa sama orang mereka ga ngasih kita makan juga".

Harsa yang mendengar itu hanya pasrah, terlampau tahu dengan sifat sang ayah, ayahnya sangat lebay menurutnya bahkan ketika Harsa terluka gores oleh meja, maka meja itu juga akan dimusnahkan oleh Jhonathan.

"Ezraaaaa, ayo ke timezone abis itu kita ke taman dulu bentar ya?". Ucapnya mendayu. Dirinya berusaha membujuk sahabatnya karna Ezra sangat susah dibujuk ketika permintaannya diluar nalar.

"Gak sa, lo udah kecapean gitu kan tadi juga udah main-main ditaman, kurang banget emang, kan bissa lain waktu sa lagian lo juga yang milih belanja dulu padahal gue udah nawarin buat ke timezone.Jangan dulu ya lo juga udah pucet itu". Bukan maksud Ezra menolak keinginan Harsa, hanya saja dirinya sudah melihat alaram tubuh sahabat kecilnya itu. Memang jika dilihat sekarang Harsa seperti mayat hidup bibir pucat, serta keringat bercucuran didahinya padahal mall ini cukup sejuk.

"GUE GA PAPA, STOP ANGGEP GUE LEMAH". Biarkan saja menjadi tontonan Sebagian orang dirinya tidak peduli, dirinya sudah muak ketika melihat orang-orang yang bebas berlarian kesana kemari, bermain tanpa harus memikirkan konsekuensi yang akan terjadi apabila terlalu Lelah bermain.

"Gak lo, ga papa, ga mama, ga semua orang kenapa selalu anggep gue lemah anggep gue orang yang kapan aja mati". Ah sial air matanya ikut turun ketika ia marah.

Ezra menarik tubuh harsa untuk dibawa keparkiran agar memudahkan mereka berbicara juga agar mereka tidak menjadi bahan tontonan orang-orang disana.

"Harsa, bukan maksud gue kaya gitu, lo itu kuat buktinya lo udah matahin ucapan dokter waktu itu yang katanya sahabat gue ini umurnya Cuma nyampe sekian tapi buktinya lo lebih dari umur itu sa, artinya lo kuat." Dirinya memeluk raga sang sahabat mengusap punggung anak itu agar lebih tenang.

'Udah ya jangan nangis, nanti gue dimarah om jo kalo lo pulang dalam keadaan nangis, janji deh nanti gue ajak lo main ke timezone lagi kita ajak yang lain juga"

Setelah adegan tangis menangis Harsa akhirnya anak itu tertidur setelah meminum obat rutinnya, dirinya tertidur dipundak Ezra.

Ezra sangat mennyayangkan bahwa ada penyakit yang belum ada obatnya itu terdapat ditubuh sahabatnya, bagaimanapun Harsa anak yang ceria dirinya juga yang mendekati Ezra pertama kali waktu SD dulu. Ya, dirinya dan ezra sudah berteman sejak SD, dirinya bertemu dengan Ezra saat Ezra menangis ketika disuruh guru menggambar burung garuda dan dengan senyum secerah matahari Harsa datang menaawarkan untuk membantu Ezra menggambar, sejakkejadian itu dirinya dan Ezra menjadi sahabat hingga sekarang dan Ezra juga sangat menyayangi Harsa dirinya snagat ingin Harsa menjadi saudaranya.

Tak terasa lamanya dirinya melamun kini mobil yang mereka tumpangi sudah berada dihalaman rumah Harsa. Karna tidak tega membangunkan tidur nyenyak Harsa, dengan senang hati dirinya mengangkat tubuh ringan Harsa ke dalam rumah.

"Harsa kenapa za". Nada cemas dari mama Harsa sangat terdengar jelas membuat Ezra tersenyum.

:Gapapa ma, Harsa tidur kecapean main dia". Ucapnya tidak ingin membuat mama Harsa cemas.

Zika mengelus dadanya, tenang, dirinya bersyukur ketika sang anak memiliki sahabat seperti ezra, dirinya juga menyuruh Ezra untuk memanggil dirinya mama sama sepeerti Harsa.

CUTTTTTTTT....

Halloooooo sayangku cintaku, aku Kembali lagi sayangku membawa kabar Harsa untuk kalian baca xixixii.

Kalian kasih aku saran dong biar ni cerita punya konflik, aku gatau mau bikin konfliknya apa.

Kalian kasih aku saran dong biar ni cerita punya konflik, aku gatau mau bikin konfliknya apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harsa dan Ezra waktu SMP

Harsa dan Ezra sekarang 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harsa dan Ezra sekarang 

lucu banget interaksi mereka tuh, aku suka cari-cari moment mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harsa SandyakalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang