✧ 13. 𝕮𝖊𝖗𝖎𝖙𝖆 𝖇𝖊𝖗𝖘𝖆𝖒𝖆 𝖑𝖆𝖚𝖙 ✧

61 41 6
                                    

𝑴𝒂𝒂𝒇 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒕𝒚𝒑𝒐 𝒚𝒂...

~~ Happy Reading ~~

[ Last ]

Masih jam 4 sore toh, kalo pulang, di rumah juga gue nggak ngapa-ngapain, apa gue ke pantai, ya?. Batin Ela, kemudian ia memberi tahu abang ojek onlinenya untuk pergi ke pantai bukan balik ke rumahnya.




꧁꧂꧁꧂꧁꧂

"Bang, ambil jalan arah kiri aja ya, saya mau ke pantai dulu!" seru Ela memberitahu abang ojek tersebut dan dijawab anggukan setuju oleh abang ojek itu.

Tak lama kemudian, Ela sudah tiba di pantai yang sangat indah, namun sayangnya pantau itu cukup sepi, hanya ada beberapa penjual dan sedikit pengunjung yang berada di warung-warung tepi pantai.

"Terimakasih ya Bang, ini uangnya," ujar Ela sembari memberikan selembar uang berwarna biru.

"Iya, Neng, terimakasih," jawab abang ojek tersebut, kemudian pergi menjauh dari arah Ela berada.

"Huh! Udah lama gue nggak kesini, ternyata masih sama aja suasananya, tapi kenapa makin sepi ya? Perasaan dulu rame deh, tapi yaudah lah bodoamat," gumam Ela sembari melangkah mendekat ke arah pantai.

Gemuruh suara ombak yang memecahkan keheningan suasana diiringi angin sore yang membuat Ela semakin nyaman berada di sana.

***

Waktu terus berjalan, sunset di sore hari juga sudah mulai muncul. Ela yang terduduk di tepi pantai melihat bagaimana indahnya sunset muncul di kala itu.

"Ternyata sunset beneran seindah itu ya," gumam Ela sembari melihat ke arah sunset dan membuat senyuman lembut terukir di wajah Ela.

Ela terus memandangi keindahan alam yang berada di depannya. Deja Vu. Itu yang kini Ela rasakan.

Dulu, ia sering sekali pergi ke pantai ini bersama keluarganya, hampir setiap weekend.

"Haha, kalo diinget-inget, ternyata gue dulu sering kesini ya, sampe-sampe sekarang aja gue masih hafal tempat-tempat dimana gue dulu main bareng Kak Elkhan, Kak Altha, Kak Rio, dan juga Mama, Papa," gumam Ela sembari terkekeh sendiri.

"Huh! Tapi, itu semua hanya masa lalu yang tentunya nggak bisa gue ulang kembali. Huft ... laut, boleh nggak sih Ela nyerah? Ela capek, Ela capek nanggung semua kepedihan yang Ela alami. Ela nggak punya tempat cerita. Ela sendiri di dunia ini, laut. Mama, Papa Ela, udah pergi ninggalin Ela duluan. Walaupun Ela punya Kak Altha, Kak Elkhan dan Kak Rio, tapi mereka sibuk dengan dunia mereka sendiri. Dan sekarang, sifat mereka juga berubah jauh dari yang dulu. Kak Altha yang selalu jadiin Ela pelampiasan, Kak Rio yang selalu ngebentak Ela, entah Ela salahnya di mana, dan Kak Elkhan? Kak Elkhan emang masih sayang sama Ela, tapi dengan sifatnya yang cuek, ngebuat Ela nggak yakin dengan kesayangannya yang tulus terhadap Ela. Ela punya semua kebahagiaan, tapi itu dulu. Huft ... apa ini semua emang sudah takdir, Ela? " Ela terus bergumam sendiri di tepi pantai diiringi air mata yang terus mengalir dari kedua bola matanya.

"Takdir punya banyak cerita, Ela kebagian cerita yang kejam, right (?)"

Waktu terus berjalan, sedangkan Ela masih tetap duduk di tepi pantai sembari memeluk kedua kakinya dan melihat ke arah laut dengan senyum lembut yang terukir di wajahnya dan tetesan air mata yang terus mengalir dari kedua bola matanya.

Goresan Di Atas Aksara [ SUDAH TERSEDIA DI SHOOPE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang