#1

70 61 5
                                    

Senyum adalah cara terbaik menghadapi dunia

- Senja Laraine Ferondigo -
.
.
.
.


"Yah udah nutup gerbangnya. Lu sih"

Tuduhnya kepada gadis disampingnya yang menjadi akibat terlambat ke sekolah. Keiyona Natuliu Anggara. Key sapaan akrabnya.

Sedangkan sang pelaku hanya memutar malas bola matanya. Senja Laraine Ferondigo, yang akrab di panggil Lara. Dialah sang pelaku dibalik keterlambatan keduanya.

"Pak buka gerbangnya," kata Lara kepada satpam penjaga gerbang.

"Silahkan masuk langsung baris ke siswi yang terlambat ya," ujar satpam membukakan gerbang tersebut.

"Maaf pak tapi kita murid baru pindahan hehe apa harus ikut juga?"

Pertanyaan konyol dari mulut key membuat Lara ingin menyumpal mulutnya dengan sepatu yang dipakainya. Bagaimana tidak? Tentu saja mereka akan mendapatkan hukuman apalagi statusnya murid baru pindahan. Hancur sudah citranya.

"Owh pantes saja saya seperti baru melihat kalian. Silahkan bisa tanya terlebih dahulu ke guru yang sedang memberi sanksi ke murid yang terlambat ya."

"Aduh pak..." gerutu Key

"Anjir hari pertama udah gini aja. Lu sih Ra arghh," keluh Key.

Keduanya pun beriringan menuju guru yang di sebutkan. Dari kejauhan mereka sudah mendengar suara guru tersebut memberi peringatan.

"Kalian ini niat sekolah atau tidak jam segini baru berangkat. Apa aturan sekolah belum jelas hah?!" teriak sang guru menggema

Tak lama atensinya berubah ke Lara dan Key yang hendak ikut masuk ke barisan. Dan menghentikan langkah mereka.

"Kalian berdua ke sini," titah sang guru.

Key membungkukkan badannya. "Maaf pak kami berdua telat," kata Key.

"Murid baru ya?" tanyanya seolah menghafal muka para muridnya.

Key menganggukkan kepalanya, Digigitnya bibir pink cherry miliknya. "Betul pak. Maaf di hari pertama kamu baru pindah kami terlambat."

"Baiklah silahkan bisa ke ruangan kepala sekolah terlebih dahulu. Dari sini lurus belok kanan lalu ke kiri," tunjuknya guna memberi arahan.

"Baik pak terima kasih," jawab key sambil tersenyum ala pepsodent.

Baru satu langkah mereka berjalan langkahnya pun harus terhentikan karena instruksi guru tersebut.

"Tetap saja setelah istirahat kalian menemui saya untuk menulis nama kalian di buku keterlambatan siswa," katanya dengan nada peringatan.

"Siap pak"

Mereka berdua berjalan ke ruang kepala sekolah yang telah di arahkan tadi. Sesekali melirik ke sekitar melihat sekolah yang baru ini.

"Ini yakan Ra? Lu masuk duluan dong dari tadi gue kan udah ngomong jadi giliran elu."

Kali ini Key mendorong Lara agar masuk terlebih dahulu merasa dirinya sudah mewakilkan omongan sejak masuk tadi.

LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang