flashback #1

68 9 1
                                    

Sebuah fanmeet baru saja selesai setelah dua jam berlalu. Hal itu segera di manfaatkan Xiaozhan untuk segera menuju mobilnya.

Xiaozhan menghembuskan nafas lega begitu memasuki mobilnya, punggungnya ia sandarkan senyaman mungkin guna mengusir rasa lelahnya.

Zhuocheng yang sudah beberapa menit berada di dalam mobil Xiaozhan pun menyapa pemuda itu.

"cukup lelah?"

Zhuocheng menyodorkan sebotol minuman pada Xiaozhan.

"Begitulah, akhir-akhir ini aku jarang beristirahat terutama ketika ia mulai muncul ke permukaan," jawab Xiaozhan setelah meneguk minuman yang di berikan Zhuocheng.

Setelahnya, Xiaozhan pun memutuskan untuk memejamkan matanya. Ia benar-benar begitu lelah saat ini, bahkan untuk membuka mata saja ia tak sanggup.

Sedangkan Zhuocheng, ia memaklumi kondisi Xiaozhan saat ini. Mengingat pemuda kelinci itu memang belum cukup terbiasa dengan padatnya jadwal yang di miliki.

"sebelumnya, jadwalku yang selalu lebih padat darimu dan yang terjadi sekarang adalah kebalikannya." gumam Zhuocheng menatap wajah lelah Xiaozhan.

"bagaimana bisa kau mulai mengabaikan waktu istirahatmu? bukankah dulu kau begitu ketat dengan itu?" Zhuocheng benar-benar tak tega melihat wajah lelah itu, pandangannya ia alihkan pada pemandangan di balik jendela mobil.

Terputar dalam ingatan Zhuocheng saat sahabatnya itu sering merajuk padanya karena memiliki waktu yang begitu padat sehingga Zhuocheng jarang memiliki waktu untuk sekedar menemui Xiaozhan sesaat.

Beberapa menit berlalu, mobil yang di tumpangi memasuki halaman rumah yang cukup indah.

Zhuocheng mengguncang pelan tubuh Xiaozhan dan menyuruhnya untuk segera menuju kamarnya. Sebelum Zhuocheng menyusul Xiaozhan untuk memasuki rumah tersebut, ia mengucapkan terimakasih terlebih dahulu pada supir pribadi Xiaozhan.

Begitu memasuki kamarnya, Xiaozhan langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Ia tak peduli dengan dirinya yang harus membersihkan diri terlebih dahulu sebelum tidur.

drttttt

Ponsel Xiaozhan yang sedari tadi tersimpan di sakunya bergetar pertanda adanya panggilan masuk.

Xiaozhan yang semula telah memasuki alam mimpinya pun terbangun sembari menyumpah serapahi sang penelpon sebelum mengangkat panggilan tersebut.

"Halo" Xiaozhan tak dapat menutupi suara paraunya.

"maaf jika aku mengganggu waktu tidurmu, Zhan. Tapi aku perlu memberi tahumu tentang hal ini" terdengar nada penyesalan di seberang sana.

Xiaozhan hanya diam dan untungnya sang lawan bicara pun langsung melanjutkan ucapannya.

"Seperti yang kau tau, kami sudah menemukan aktor yang akan menjadi pihak dominan dalam drama ephemeral. Sayangnya, untuk peran pihak submissive kami belum menemukan seseorang yang tepat"

Dengan mata terpejam, Xiaozhan mengangguk untuk menanggapi penjelasan seseorang di seberang, melupakan kenyataan jika tanggapannya tentu tidak di ketahui orang di seberang sana.

"kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencari seseorang yang tepat, namun tak ada satupun yang menurut kami sesuai dengan karakter Yifan seperti di novelmu"

Terdapat jeda sejenak untuk melanjutkan ke kalimat berikutnya.

"Hinga akhirnya Sutradara menyarankan agar kau sendiri saja yang memerankannya. Menurutnya, karakter Yifan begitu mirip denganmu"

"kami harap kau tak keberatan untuk menerima tawaran ini" Pintanya.

Xiaozhan reflek membuka matanya mendengar penjelasan yang awalnya cukup bertele-tele tersebut, ia bahkan menjauhkan ponselnya dari telinga untuk memastikan ia tak salah dengar.

"Telingaku sedang tak bermasalah kan?" gumam Xiaozhan, tanpa ia sadari suaranya dapat di dengar seseorang di seberang sana.

"Tentu saja tidak" sahutnya.

Xiaozhan menelan ludahnya susah payah lalu menatap ponselnya sebentar sembari berusaha menenangkan dirinya.

"Beri aku untuk memikirkannya" pinta Xiaozhan.

"Tentu saja, sutradara berpesan padaku bahwa kau memiliki waktu tiga hari untuk memikirkannya"

"Baiklah, apakah ada hal lain lagi?" tanya Xiaozhan.

"Sepertinya itu saja, sekali lagi maaf mengganggu waktu istirahatmu. selamat malam dan tidurlah dengan nyenyak"



























...

just friends!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang