00:00:04

89 2 10
                                    

"APA SUSAHNYA SEKOLAH YANG BENER DULU, DANIEL? DUDUK ANTENG DISEKOLAH TANPA BUAT MASALAH BESAR KAYA GINI!"

"MAMAH MALU, APA KATA DUNIA?!"

"Biar mamah yang bersihin ini semua! Mamah gak mau nama mamah jelek."

Daniello mengindahkan perkataan mamahnya, sengaja melihat kesana-kemari menunjukkan secara terang-terangan bahwa ia tidak peduli dengan ucapan ibunya.

"Ini salah ayah kamu, coba dulu kamu ikut mamah! Pasti ini gak bakalan kejadian."

Awalnya Daniello tidak ingin melawan, tetapi nama ayahnya diseret membuat Daniello bersuara tak akan diam saja.

"MAMAH MANA TAU ITU DANIELLO ATAU BUKAN! MAMAH AJA GAK PERNAH MANDIIN DAN NGURUSIN, NIELLO PAS MASIH KECIL! MAMAH NINGGALIN DANIELLO PAS MASIH BAYI. PERGI SAMA SELINGKUHAN KAYA MAMAH, NINGGALIN KITA BERDUA!"

Daniello mendorong kursi roda Ayahnya menuju kamar, sebelum menutup pintu untuk terakhir kali Daniello berucap."pintu keluarnya ada disana, mamah pulang aja. Gak usah malu punya anak kaya Niello, toh, cuma sedikit orang yang tau. Dan terima kasih atas tawaran bantuannya, tapi ... aku gak butuh!"

Brak! Daniello menutup pintu dengan kencang.

"DANIELLO!" teriak Daniella—mamah Daniello.

00:00:04

Duduk berhadapan dengan keheningan ini membuat Daniello tak nyaman. Menunggu reaksi apa yang akan dia dapatkan dari ayahnya.

Daniello siap jika memang ia akan Dimarahin ataupun dipukuli. Ia lebih ikhlas karena ini ayahnya.

Tangan Faisal terangkat.

Daniello menutup mata, bersiap. Tapi diluar terkaan Ayahnya malah memeluknya.

"Ayah, percaya sama kamu. Anak sebaik kamu gak mungkin melakukan itu."

Mendengar penuturan ayahnya. Kedua sudut mata Daniello mengeluarkan air mata.

Ia bersyukur ayahnya masih percaya padanya tak seperti orang-orang yang menghakiminya, tanpa tau yang sebenarnya.

Daniello lega dirinya masih punya tempat mengadu disaat dunia dan penghuninya mencaci maki dirinya.

"Coba cerita! Papah mau denger versi kamu."

Dengan senang hati Daniello menceritakan semuanya.

"Maaf, yah, Papah gak bisa dateng nolongin kamu langsung.Tau sendiri sekarang kan kaki papah gak bisa gerak."

"Gak papa."

"Kalo papah ada disana. Ayahnya Lunar abis itu sama papah. Gak tau aja dia kalo dulu pas masih jadi tentara terkenal penembak jitu handal dan jago berantem."

"Jangan gitu. Daniello ngerti alasan ayahnya Lunar."

"Iya. Bercanda kok!" Faisal memundurkan kursi roda. "ambil kotak p3k sana. Biar ayah obatin."

"Iya."

Keluarnya Daniello. Faisal memandangi kedua kakinya yang sudah tidak bisa digerakan karena kecelakaan saat bertugas dulu pas masih jadi anggota TNI aktif.

00:00:04

Satu minggu berlalu, tapi berita itu masih saja hangat dibicarakan di semua media sosial. Bahkan kasus ini sampai ditayangkan di tv nasional berita harian.

Mereka berdua kena sanksi sosial atas perbuatan yang mereka tidak lakukan.

Komenan jahat menyerbu akun Instagram Lunar dan Daniello sampai mereka harus tutup akun. Bahkan poto kita yang sifatnya privasi tersebar oleh oknum yang tak tertanggung jawab.

00:00:30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang