00:00:12

48 2 8
                                    

@himalaya
Eh, sumpah ini! Ceweknya hamil?

@Hiuhui
Jejak digital bos, biar anaknya nanti tau kelakuan emak bapaknya dan dia tau cara dia dilahirkan ke dunia ini

@Dilema04
Masih berani nampakin diri setelah viral. Kok ada ya manusia gak setau malu itu, kalo gue jadi mereka mending ngerem dikamar

@kilop
Tandain tuh para hrd seluruh Indonesia, takutnya cowoknya atau ceweknya ngelamar kerjaan buat nafkahin anaknya wkwk

@Wahyu
Untuk perempuan seluruh Indonesia jaga diri kalian baik-baik yah! Sehat-sehat kalian perempuan mahal

Nama Lunar dan Daniello kembali trending di semua media sosial.

Berita hoaks tersebar jika Lunar sedang hamil

Balik menjadi pembicaraan publik setelah salah satu akun yang dikenali Daniello meng-uploud poto dirinya dan Lunar di rumah sakit kemarin dengan caption yang sangat menggiring opini negatif.

Dengan langkah lebar, Daniello melawan arus siswa-siswi yang tengah bubaran sekolah.

Kehadiran Daniello tentu saja jadi pusat perhatian, cowok itu acuh. Matanya bergerilya mencari sosok dalang dibalik ini.

Rahang tegas Daniello mengeras, bibirnya berkerut, matanya berbinarnya berubah setajam elang memancarkan kilatan amarah, kepalan tinjunya mengetat.

Kaki Daniello berhenti ditepi lapangan, targetnya ada di depan mata. Cowok itu mendekati.

"LO NYARI FOLLOWERS BERAPA, HAH?! PUAS PENGIKUT LO NAIK SETELAH NGEJUAL NAMA GUE SAMA LUNAR!" teriak Daniello pada sesosok cewek bernama Kashina-selebgram SMA Cintabangsa.

"Gue gak ngejual, Kok, Kan emang fakta bukan katanya lagi," jawab Kashina.

"Stop, sok tau! Lo gak tau fakta sebenarnya! Jangan nyimpulin yang enggak-enggak. Jangan makin memperkeruh suasana!"

"Klarifikasi sekarang juga!"

"Gak!" tolak Kashina.pe

Daniello perlahan maju dengan senyuman miring. "Lo mau klarifikasi sendiri atau gue paksa?"

Kashina tergugu, nyalinya menciut dengan suara dan tatapan Daniello.

Tiba-tiba Barra datang. Menghadang Daniello mendekati Kashina membuat Daniello kian tersulut emosi.

"Wis, santai, bro!" sela Barra.

"BERISIK, BANGSAT!" Daniello hilang kendali, amarahnya tak bisa ia bendung lagi.

Menumbuk Barra hingga cowok itu terjungkal ke tanah. Sisi gelap Daniello bangun setelah sekian lama tidur.

Daniello menindih Barra, setiap pukulan ia kasih bonus cacian.

"Lo pelaku sebenernya, anjing!"

Bugh?!

"Cuci tangan atas kesalahan lo?!"

Bugh?!

"Pengecut lo bangsat?!"

Bugh?!

Murid-murid yang niatnya mau pulang. Balik lagi menonton perseteruan antara Daniello, Barra dan Kashina. Berlomba mengangkat tinggi-tinggi ponsel mereka.

Rigen dan Delon menerobos kerumunan, berlari menarik Daniello yang menggila.

"Lepasin gue!" Daniello memberontak masih ingin menggebug Barra.

Rigen menampar wajah Daniello buat semua orang kaget termasuk Delon. "JANGAN BAR-BAR, BISA? BUKAN KAYA GINI NYELESAIAN MASALAH!"

"TURUNIN HAPE LO SEMUA SEKARANG JUGA!" komando Rigen pada semua orang yang ada disana. "jangan apa-apa videoin, diviralin! Hargai privasi orang!"

Fokus Rigen beralih pada Kashina. "termasuk lo, Kash. Bisa gak sih apa-apa itu gak usah diupload ke sosmed? Lo cari tau dulu kebenarannya!"

"Kehabisan bahan konten jadi lo jual kisah orang lain? Atau numpang tenar?" sahut Delon.

Kashina yang merasa disudutkan, membela diri. "Terus kalo gak hamil. Ngapain kemarin ke dokter kandungan?"

"Kita sembunyi dari bokap Lunar yang tiba-tiba ada di rumah sakit!" tandas Daniello.

"Alesan," cemooh Barra. Cowok itu meludah darah ke sisi, sudut bibirnya naik seolah puas dengan kemarahan Daniello saat ini.

"Sini lo banci! By one sama gue!" Daniello menghempaskan Rigen dan Delon yang memeganginya kembali menghajar Barra dengan membabi buta. Barra sampai tak punya kesempatan membalas.

Tenaga Daniello kuat sampai Rigen dan Delon kewalahan. Saat memisahkan Rigen sampai kena tonjok juga.

"ADA APA INI?" teriak Pak Kilman-datang berserta guru-guru yang lainnya.

Dibantu guru-guru, Rigen akhirnya berhasil menarik Daniello.

"Daniello ngapain kamu kesini?! Udah dikeluarin masih saja kamu membuat keributan disekolah," tegas bu Helda.

Napas Daniello naik turun, amarahnya masih belum reda. Ia abaikan ucapan guru-gurunya itu.

"Kalian berdua ikut bapak keruang BK sekarang!" titah pak Kilman.

"Ngapain? Urus aja tuh sampah masyarakat." Tunjuk Daniello pada Barra.

Cowok itu melenggang pergi disusul Rigen.

00:00:12

"Ri, apa gue ngarang aja bikin skenario kalo Lunar dipaksa sama gue dan gue yang bajak Instagram-nya biar nama Lunar bersih," ucap Daniello.

Situasi yang kian rumit ini membuat cowok itu bingung dengan keadaan.

Rigen yang awalnya fokus mengompres lukanya karena tonjokan Daniello, menoleh. "Lo gila? Gue sebagai temen gak ikhlas yah!"

"Jangan so kuat mau nanggung ini sendiri!" Rigen meraup sesuatu yang ghaib di dekat kaki Daniello, menyodorkannya pada cowok itu."nih, otak lo jatuh. Pake lagi biar gak tolol."

"Gue bingung harus gimana lagi, Ri." Daniello menempelkan dahinya ke tembok pembatas rooftop sekolah. Cowok itu benar-benar pasrah. "gue bener-bener pengen ngeluarin Lunar dari penderitaan ini. Gue dah janji dan gue mau tepati."

"Gue gak mau ketika janji berubah jadi kata maaf."

Rigen tak pernah melihat Daniello seperti ini. Ini bukan Daniello banget menurut Rigen. Cowok setenang itu ngereog di depan umum serta mengumpat.

Daniello yang Rigen tau. Cowok itu mengikuti hidupnya seperti air yang mengalir, jalanin aja. Selalu bersyukur dengan takdirnya, tak pernah terdengar mengeluh atau teriak ingin di dengar.

"Masalah video itu belum selesai, muncul masalah lain." Daniello menghela napas.

"Lunar tau masalah ini?" tanya Rigen.

"Semoga aja gak tau," harap Daniello.

Rigen bangkit, mengulur tangannya pada Daniello. "Ayo, kita kerumah Lunar periksa keadaannya!" ajak Rigen.

Daniello terima uluran Rigen, setuju.

Di mulut pintu, wujud Alam memicu amarah Daniello membara lagi.

"Masih punya muka lo? Nampakin diri di depan gue!"

00:00:30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang