#36

2.8K 126 2
                                    

"Oh ayolah, kau begitu polos kau tau?" Loodie terkekeh, dia melepaskan tangannya pada bahu milik Youra lalu menyilangkan tangannya didepan dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh ayolah, kau begitu polos kau tau?" Loodie terkekeh, dia melepaskan tangannya pada bahu milik Youra lalu menyilangkan tangannya didepan dada.

"Aku tidak peduli, lagipula selagi kau berguna untukku anak haram didalam kandunganmu bukan menjadi masalah untukku."

Melihat Youra yang hanya diam, Loodie menarik seringainya dia begitu terhibur untuk ekpresi yang dikeluarkan putrinya, masih bersedekap dia memandang Youra lekat, tubuhnya dicondongkan untuk melihat Youra yang menunduk dengan jelas.

"A—apa maksudmu ayah.." ucap Youra tiba tiba, dia semakin menunduk, rasanya ketidak nyamanan ini akan membunuhnya.

"Maksudku?" Loodie sebelah menarik alis keatas, mempertanyakan apa maksud daru ucapan putrinya ini.

"Maksudku kau hamil anak pelukis itu aku tid—"

"Bukan itu!" Dengan cepat Youra memotong ucapan ayahnya, kepalanya yang sedari tadi dia tundukan kini menatap Loodie dengan pandangan sedikit berkaca-kaca.

Loodie tersikap, ekpresi main main diwajahnya kini berubah menjadi ekpresi serius karna Youra memotong ucapannya dan nada bicara itu membuat dia sedikit terpengaruh.

"Apa?" Loodie berkata dingin.

"Apa maksudmu aku berguna untukmu? Ayah akan menjadikan ku alat seperti ayah memperlakukan ibu dulu?"

Hati Youra sedikit sakit saat dia mengucapkan itu, terlintas dipikirannya dulu waktu bisnis ayahnya ini berada di titik terendah dimana ayah dan ibunya tertengkar besar karna Loodie masih saja tidak bisa menghilangkan kebiasaannya untuk membeli pelacur muda, bahkan membawanya tanpa malu kerumah yang dimana disana ada Youra dan ibunya.

"Apa maksudmu huh? Menjadikan alat seperti ibumu?" Amarah Loodie sedikit terpancing ketika Youra mengungkit masa lalu, kepalanya terasa panas.

"Ya, dimana ayah menyuruh ibu untuk menjual diri! Bahkan ayah melakukan persetujuan dengan mucikari untuk menjual ibu!!"

Loodie diam, bukan karna dia tersadar dirinya salah tapi karna nada bicara Youra yang membuat emosi dikepalanya meluap luap.

"Kau perlu diajari tata krama berbicara dengan orang tua nak." Loodie berkata tajam, dia meraih dagu Youra dengan kasar dan menariknya menatapnya dengan tajam.

Youra yang diperlakukan seperti ini terlebih oleh ayah kandungnya sendiri tidak bisa menahan air matanya, matanya yang sedari tadi dia tahan untuk tidak mengeluarkan air kini tangisan itu lolos, tubuhnya sedikit gemetar begitu juga tangan yang menggenggam pergelangan Gian.

"T—tuan.." Gian yang sedari tadi diam merasa situasi ini semakin buruk mulai bersuara, dia bisa merasakan getaran kesakitan dan ketakutan menjalar dari pergelangan tangannya.

"Jangan beraninya ikut campur Gillbert. Ini urusanku dengan putriku." Loodie menatap Gian sejenak, dia tidak main main dengan ucapannya bahkan cengkraman pada rahang Youra semakin menguat setiap detiknya.

Lovesick Assassin [END - BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang