Bagian 2: Tebing Pelangi

73 33 14
                                    

Harap yang mau baca chapter ini sambil dengerin lagu Sempurna, karena di Chapter ini akan melihat betapa indahnya Shaka.

'Shaka, tuhan nyiptain lo saat tersenyum'
─ Raina Senja Melodika

'Shaka, tuhan nyiptain lo saat tersenyum'─ Raina Senja Melodika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****


Bel pulang sekolah telah bunyi, siswa dan siswi pada berhamburan keluar kelas ada yang langsung pulang, ada yang masih nongkrong di taman, ada pula yang bersiap untuk ekstra.

"Raina, apa first impression yang lo dapetin di Smansa" kata Ellena ke Raina, setelah kelar pembelajaran Ellena menyarankan Raina untuk mencoba cilok langganannya didepan sekolah, tanpa berlama lama mereka berdua jajan cilok didepan Smansa.

"Jujur, sekolahnya bagus banget, sangat luas, lingkungannya lumayan nyaman. Cuma ada satu yang bikin gue risih, sorry ya Smansa" ucap Raina sambil memakan cilok ditangannya.

"Pasti Biru ya? Hati hati Na, Biru orangnya nekat"

"Maksud lo?"

"Kalo lo sekali deket sama dia, fiks lo harus sama dia terus Na" kata Ellena ke Raina, perkataan itu membuat Raina bingung, "eh Na, lo pulang naik apa? Gue udah dijemput tuh, sorry ya Na. Duluann dadahh" lanjutnya.

"Gue pake ojol kok, dadahh" kata Raina sambil melambaikan tanganya. Aneh ia baru saja sehari berteman dengan Ellena tapi sudah terlihat sangat dekat lama, bahkan seperti sahabat.

Raina mencari hp nya disaku, ia merogoh rogoh sakunya namun tidak ada. Ia panik, Raina mencari ditas juga tidak ada.

"Hp gue mana si? Kok ga ada, terus gue pulang nya gimana dong?" Kata Raina mengusap wajahnya kasar, ia sedikit menangis.

Tiba tiba ada seseorang yang menyodorkan sebuah hp, Raina menghapus air matanya dan melihat orang tersebut.

"Cengeng banget" ucap orang itu dengan senyum remeh ke Raina.

"Loh? SHAKA?!" Reflek Raina memeluk erat orang yang ada didepannya itu. Orang yang Raina rindukan selama ini, Raina menangis dipelukan laki-laki itu. Shaka pun terkejut Raina memeluknya dengan sangat erat, dengan segera Shaka membalasa pelukan tubuh kecil Raina.

"Shaka" panggil Raina terisak, Shaka ingin melepaskan pelukan mereka, tapi semakin dieratkan sama Raina. Jujur perempuan itu benar benar rindu kepada Shaka, sudah bertahun tahun Shaka menghilang dari hidupnya.

"Senja, lo jangan nangis dihadapan gue. Gue gamau lihat lo nangis Njaa"
Dengan cepat Shaka menghapus air mata Raina.

Raina sangat rindu dengan seseorang yang memanggilnya dengan sebutan 'Senja' itu adalah panggilan khusus dari Shaka, dan Raina menyukai panggilan itu.

With ShakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang