“tolong, tolong maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja,” rintih seseorang dari arah belakang.
Raina dan Ellena melihat kearah belakang ternyata Jaerah sedang meminta maaf ke Arga sambil menundukkan kepalanya.“Lo apain anjir, Ga.”
“tau tuh Jaerah itu orang baru, jangan bikin dia ga nyaman di sini,” kata Raina menarik Jaerah menjauh dari Arga.
“mungkin menurut kalian dia adalah orang baru, tapi menurut gue engga.” Kata Arga dingin lalu berdiri dari tempat duduknya dan pergi dari sana. Menatap tajam kearah Jaerah, Jaerah hanya menundukkan kepalanya takut.
Raina mengerutkan keningnya, ‘menurut kalian dia adalah orang baru, tapi menurut gue engga’ apakah Arga sudah mengenal Jaerah sebelumnya? Pertanyaan itu menghantui pikiran Raina.
“nanti kalian mau hangout ga? Seru banget ga si bertiga main,” kata Ellena semangat 45, Ellena paling semangat kalau soal hangout, shopping, dan makan. Berbanding terbalik Ketika itu tentang pembelajaran.
“duh nanti malem gue ada jadwal ngedate sama Shaka lagi, next time aja ga si,” kata Raina menolak, barusan ia mendapat notif dari Shaka mau mengajak jalan malam ini.
“sayang banget, padahal gue mau jalan-jalan.” Ucap Ellena kecewa.
“kalian join kita aja, kebetulan ada anak Daveroz juga.”
“yah, gue ga kenal sama Daveroz”
“its okay, kan bisa kenalan dulu atau ga lo ajak Al crush lo itu,” goda Raina.
“tapi Na, kalo gue bawa Al pasti anak Dervanus lainnya ikut juga.”
Jaerah hanya memandangi Raina dan Ellena bergantian ia tidak paham apa yang dibicarakan kedua insan didepannya kini.
Kringg
Bel jam istiharat pun berbunyi membuat semua warga Smansa berbondong-bondong pergi kearah kantin, salah satunya Raina dan teman-temannya. Mereka berjalan sambil memeluk lengan satu sama lain, yang paling excited adalah Ellena, Perempuan itu berjalan sambil bersenandung ria.
“nanti beli apa?” tanya Raina.
“kalo gue of course geprek si, sama es teh. Iya ga! Iya ga! Iyalah,”
Jawaban dari Ellena sangat disetujui oleh Raina dan mereka melakukan Tosan andalan mereka. Jaerah hanya tersenyum melihat kelakuan teman-teman barunya.
Sesampainya dikantin Raina mencari tempat duduk untuk makan mereka bertiga sedangkan Ellena dan Jaerah pergi memesan makanan, suasana kantin begitu ramai dan banyak sekali yang mengantri untuk membeli makanan, melihat keadaan kantin yang sangat ramai membuat jiwa introvert Raina meronta-ronta. Raina mengangkat telepon yang berdering dari handphone nya, ternyata itu adalah panggilan dari Shaka.
‘hai shaka, kenapa?’
‘keluar lah, menuju ke gerbang, gue ada sesuatu untuk lo.'
Raina yang mendengar itu langsung beranjak dari duduknya dan berlari keluar dari area kantin, saat sampai didepan gerbang terdapat Shaka membawa bingkisan kecil, Raina berlari kecil menghampiri Shaka dengan raut wajah Bahagia, Shaka melihat itu pun ikut tersenyum.
“special for you,” kata Shaka memberikan bingkisan itu kepada Raina, dengan senang hati Raina menerimanya, ternyata isinya terdapat printilan-printilan bewarna pink yang manis, membuat Raina semakin tersenyum Bahagia dan memeluk Shaka sebagai ucapan terimakasih.
“terimakasih banyak, Shaka gue sangat sukaa,” kata Raina dengan tersenyum lebar, Shaka yang melihatnya ikut gemas, Shaka mengangkat tangan kanan nya untuk mengelus kepala Raina.
crekk
***
jangan lupa follow akun ig author ya
@acallouvee
@acaelnaa
jangan lupa vote dan komen ya
makasihh
🌷🌷🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
With Shaka
Teen FictionKatanya jika jatuh cinta di Jogja akan susah move on nya. Keindahan malam kota, akan tetap kalah dengan seseorang dihadapan mata. "jika takdir mempertemukan kita, lantas mengapa takdir tidak mempersatukan kita? " ─ Raina "Karna takdir sekedar memper...