Hai, perkenalkan namaku Helen. Umurku 15th dan aku baru saja memasuki masa SMA, dimana mereka mengatakan bahwa ini adalah masa terindah.
Yah, aku tidak begitu berekspektasi tinggi karena ini bukan sekolah yang aku mau. Aku terpaksa masuk di sekolah ini karena jarak sekolahnya sangat dekat dengan kampus saudaraku.
Ini melelahkan, kau tahu? Harus menuruti semua perintah yang diberikan oleh keluarga. Huh.. aku kesal dengan semua ini. Tapi tak apa, setidaknya aku telah berteman dengan ketos di sekolah ini, dan aku juga memiliki seorang teman lain yang ternyata kita sekelas. Seharusnya ini tidak terlalu buruk bukan?
Kalian pasti tidak percaya kalau aku masih tantrum minta pindah sekolah? Sayangnya, aku benar-benar tidak betah berada di sekolah ini. Entah karena lingkungannya yang terlalu asing atau karena aku tidak ikhlas berada disini. Setiap pulang sekolah, aku selalu menangis dan mengeluh kepada orang tua ku karena kami belum mulai belajar, padahal sekolah lain sudah mulai belajar. Disclaimer dulu, aku adalah salah satu anak yang lumayan ambis. Belajar adalah hal yang harus aku lakukan setiap hari, tidak peduli mau libur atau apalah, belajar tetaplah sebuah kewajiban buatku. Jadi tidak heran kalau aku tantrum karena belum mulai belajar di sekolah.
Setiap minggu aku hanya masuk sekolah sekitar 2-3 kali karena aku emang se-gamau itu berada di sekolah ini. Aku pernah sengaja membuat penyakitku kambuh hanya karena aku lebih nyaman berada di rumah sakit. Mungkin bagi kalian aneh, tapi itulah pelarianku.
Hidupku terasa sepi banget ya? Ga punya banyak teman, bahkan crush pun ga punya. Ditambah lagi, aku baru putus karena cape menghadapi drama yang ada di hubungkan toxic itu.
Sampai akhirnya, keajaiban itu pun muncul...
KAMU SEDANG MEMBACA
aku bertahan karena Dirimu.
Romanceseorang gadis remaja yang iseng menyukai pria terpintar di sekolahnya hanya untuk menambah alasan ia bertahan di sekolah tersebut.