Perhatian! Cerita ini memang TIDAK menggambarkan aktivitas seksual, akan tetapi mengandung banyak kata-kata kotor yang menjurus kesana.
100% FIKSI & TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN KENYATAANGerrald William & Laurentia Marin
Lee Heeseung as Gerrald William
Karina Yu/ Yu Jimin as Laurentia Marin
Jake/ Sim Jaeyun as Jamie Alexander
Winter/ Kim Minjeong as Alicia Nindy***
About The Past
***Suara mesin cuci dinyalakan terdengar di telinga, Gerrald mungkin telah memasukkan baju yang ia kenakan tadi ke sana. Biarlah, Marin tak peduli. Ia sudah terlalu nyaman menempel di punggung sang mantan kekasih. Sampai akhirnya mata kucingnya terbuka, ketika dirasa pria itu menurunkannya ke atas permukaan selimut. Entah sejak kapan, pria setinggi 6 kaki tersebut membentangkan selimut ke atas sofa yang telah disusun sedemikian rupa menjadi sofa bed.
"Kau mengantuk? ingin tidur? "
Tanyanya dengan suara paling perhatian yang pernah Marin dengar, wanita itu menggeleng lemah. Dari wajahnya jelas sekali sedang mengantuk, tapi ia terus berusaha untuk tetap terjaga. Kecupan lembut Gerrald di daratkan di puncak kepalanya, sebelum pria itu pergi ke dapur.
"Kalau begitu aku akan mengambil ramen dan minuman, tunggulah di sini.."
Ucapnya, sambil menyelimuti sang Amor dengan selimut bulu berwarna hitam. Sementara Amour-nya hanya mengangguk. Ogah menjawab, ia terlalu mengantuk. Tapi masih ingin untuk menghabiskan waktu bersama si surai dirty blonde, jadi memaksa diri sendiri untuk tetap terjaga walaupun kedua kelopak mata beratnya serasa bertonton.
Drap drap drap
Langkah Gerrald terdengar tak biasa, si surai dirty blonde mungkin saja sedang berlari. Kedua sudut bibir wanita itu tampak tertarik ke atas, Marin tersenyum. Lebih tepatnya terkekeh pelan, mendengar derap langkah lebar sang mantan kekasih tersayang. Sudah terbayang di dalam kepala wanita itu, Gerrald-nya terburu-buru berlari ke dapur. Mengambil mangkuk, memasukkan ramen ke sana, menambahkan topping, menyiapkan alat makan serta minuman.
Pasti ia akan sangat sibuk di sana sendirian, dan bibir pria itu juga akan turut maju beberapa centimeter ke depan saking asyiknya.
Ya ampun pasti lucu sekali, sayangnya ia tak dapat melihat langsung itu semua. Tapi tunggu sebentar, apakah ia tadi berpikir bahwa Gerrald adalah miliknya?
Gerrald-nya?
Hah?
Kenapa tiba-tiba berpikir demikian?
Mereka bahkan sudah berpisah sejak 7 tahun yang lalu, hubungan mereka telah lama usai. Lalu kenapa Marin menganggap pria itu masih miliknya? Tidak.. tidak.. ini pasti hanya kesilapan semata, tidak mungkin hanya karena dipertemukan kembali setelah hampir satu dekade memendam rindu. Kemudian, rasa cintanya terhadap pria itu juga langsung kembali. Tidak, tidak mungkin. Ini tidak masuk akal, Marin tak percaya dirinya jadi sebegini mudah di depan seorang Gerrald William.
Baru saja senyum-senyum dan terkekeh girang, kini Marin tersadar dan langsung menggelengkan kepala cepat-cepat.
"Sadarlah bodoh! Dia bukan kekasihmu lagi"
Monolognya sendirian, kenyataan telah memberikan tamparan keras pada wanita itu. Gerrald bukan lagi miliknya, alasan mengapa pria itu masih berbaik hati padanya mungkin hanyalah rasa empati. Melihat betapa hati sang vokalis The Hellstead yang teramat lembut, bahkan terkesan berbanding terbalik dengan penampilan gaharnya di atas panggung. Marin yakin, pria itu hanya kasihan padanya. Namun, sedikit yang Marin tahu. Bahwa tak sedikitpun pandangan penuh puja, luntur dari sorot mata tiap kali Gerrald memandangnya. Wanita itu hanya belum mengerti, sebab dari dulu tak pernah diperlakukan benar. Bahkan oleh Gerrald sendiri, saat mereka masih bersama 7 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPISM
Fanfiction[UP TIAP SABTU] Agenda melarikan diri setelah diselingkuhi oleh tunangannya, malah membawa Marin kepada Gerrald. Sang mantan kekasih semasa kuliahnya dulu. Namun sepertinya ini bukan hanya pelarian, karena ternyata berhasil membangkitkan kembali ras...