17. Crumble

145 31 1
                                    

Perhatian! Cerita ini memang TIDAK menggambarkan aktivitas seksual, akan tetapi mengandung banyak kata-kata kotor yang menjurus kesana.
100% FIKSI & TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN KENYATAAN

Gerrald William & Laurentia Marin

Lee Heeseung as Gerrald William
Karina Yu/ Yu Jimin as Laurentia Marin
Jake/ Sim Jaeyun as Jamie Alexander
Winter/ Kim Minjeong as Alicia Nindy

***
Crumble
***

".. lagipula itu salahnya" suara wanita itu kian pelan, dan terdengar cenderung lirih.

"Tapi kenapa mulutnya kejam sekali?" Sambung Marin lagi, tapi kali ini suaranya lebih turun dari yang tadi.

Sampai akhirnya Gerrald melihat bahu sempit wanita itu bergetar, nafasnya pun tak lagi tampak biasa. Sambil memandangi Jonathan yang pingsan, perlahan-lahan Marin terdengar parau. Suaranya yang tadi menggelegar penuh emosi kini berubah, buncahan emosi di dalam dada yang terakumulasi oleh rasa kecewa dan marah bergumul menjadi satu. Menghasilkan gejolak kesedihan yang tak terkendali, jujur Marin sendiri tak sudi membiarkan air matanya turun membasahi pipi.

Tapi air mata bukan sesuatu yang dapat dikendalikan seenaknya, ia tak sanggup menahan tetesan demi tetesan cairan bening itu untuk keluar dari kelopak matanya.

"Kenapa harus sampai menyamakanku dengan barang rongsokan? Aku melakukan itu semua karena berpikir dialah yang akan menjadi pelabuhan terakhirku. Aku rela melakukan apapun yang dia katakan, aku menerima semuanya dengan tulus. Tapi dia sendiri bahkan tidak melihatku sebagai seorang manusia? Seberapa rendahkah aku di matamu Jo?" Marin berucap lirih, ia menangis.

Sungguhan menangis sampai tersedu-sedu, Jonathan bukan hanya menyelingkuhi tapi juga menghina dan menginjak-injak harga dirinya di depan Gerrald.

Sekarang entah apa yang akan dipikirkan putra komisaris Theodore itu tentangnya, sekalipun tadi Gerrald membelanya ia tetap tak yakin pria itu tidak jijik akan apa yang Jonathan katakan tentangnya. Setelah buncahan amarah menghilang dikalahkan kesedihan, kini yang tersisa hanya rasa takut. Marin diam-diam khawatir, wanita itu tidak yakin tentang apa yang akan Gerrald pikirkan. Jonathan tidak sepenuhnya salah, orang yang menjalin hubungan dengannya tidak sedikit. Mereka juga pernah menghabiskan malam dengan Marin, belum lagi kadang jika benar-benar sedang stres ia pun tidak takut untuk melakukan ONS(One Night Stand). Entah kenapa dulu dirinya tidak berpikir apapun ketika melakukan itu semua, baru kini ia mulai menyesal. Dalam hati setuju bahwa mungkin benar kata Jonathan, ia hanyalah jalang hiperseksual.

"Amour.." Panggil Gerrald padanya.

"You still calling me Amour?" Panggilan Gerrald direspon dengan pertanyaan, Marin menunduk dalam-dalam.

"Oh? Huh? Of course.. tentu saja Amour, Apakah kau tidak suka? Apakah kau ingin dipanggil yang lain karena kita sudah mau menikah?" sumpah Gerrald mendadak seolah punya kesulitan untuk mendengar, pasalnya ia tak percaya dengan apa yang wanita itu katakan.

  Jujur saja, Gerrald mengetahui kemana arah pembicaraan ini. Tapi ia tidak ingin menuju ke sana, jadi memutuskan untuk bergerak mendekati Marin. Mencoba memberikan pandangan paling polos yang ia punya pada wanita itu. Walaupun sang vokalis tidak benar-benar yakin wajahnya dapat terlihat polos, karena ia jauh lebih bisa berekspresi seksi dan menggoda dibandingkan polos.

Tapi biarlah, jika tidak dicoba maka tidak ada yang tahu bukan?

"Silly Bambi, maksudku adalah.. dia sudah memanggilku jalang dan menyebutku hiperseksual. Tidakkah kau merasa jijik padaku?" Marin berceletuk menyebutnya dengan sebutan Silly Bambi, mungkin itu adalah tanda bahwa jurus polosnya berhasil.. namun ia tidak dapat tenang dulu untuk sekarang, Amournya kemungkinan besar termakan omongan sih brengsek Jonathan.

ESCAPISM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang