18. Kehangatan

152 32 1
                                    

Perhatian! Cerita ini memang TIDAK menggambarkan aktivitas seksual, akan tetapi mengandung banyak kata-kata kotor yang menjurus kesana.
100% FIKSI & TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN KENYATAAN

Gerrald William & Laurentia Marin

Lee Heeseung as Gerrald William
Karina Yu/ Yu Jimin as Laurentia Marin
Jake/ Sim Jaeyun as Jamie Alexander
Winter/ Kim Minjeong as Alicia Nindy

***
Kehangatan
***

"Mary! Mary!" Suara teriakan tak asing terdengar, Marin yang namanya disebut seketika tolah-toleh mencari dari mana sumber suara itu berasal. Gerrald? Pria itu sedang memutar matanya malas, lalu melirik ke arah sosok yang sedang tergopoh-gopoh menghampiri rovernya dengan tangan yang masih terhubung dengan selang. Di belakangnya tampak Michael mendorong tiang infus, sang sekretaris pun sama tergopoh-gopohnya seperti si komisaris. Iya, yang memanggil-manggil nama Marin tadi adalah komisaris Theodore-ayah Gerrald.

"Oh? Komisaris?" Gumam wanita itu heran akan kemunculan komisaris Theodore yang masih mengenakan setelan piyama bermotif polkadot biru muda dan putih. Maka Marin segera bergegas keluar mobil, menghampiri Ayah Gerrald tersebut agar sang komisaris berhenti berlari.

"kom-.. Ayah.. Stop-stop,kumohon jangan berlarian" ucapnya lumayan keras, lengkap dengan kedua tangan yang terjulur ke depan mencegah Ayah Gerrald untuk berlari.

Gerrald sendiri baru turun dari mobil, ia menghela nafas saat melihat ayahnya heboh menyambut kedatangan sang calon menantu. Padahal menyambut putranya sendiri saja tidak pernah demikian, ia ingin iri, tapi untuk apa? Bukankah bagus jika Amournya disayangi oleh sang ayah?

"Mary.. Mary.. Kau tidak apa-apa nak?" Tanya komisaris Theodore pada Marin, ia tampak masih ngos-ngosan usai berlari. Tapi, tetap saja masih lebih mementingkan keadaan sang calon menantu dibanding dirinya sendiri.

"Tidak apa-apa Ayah, aku melindunginya.." bukan Marin yang menjawab, melainkan Gerrald. Putranya itu berdiri di sebelah Marin, menggandeng tangan Amournya dengan santai.

"Huh! Dasar anak nakal! Ayah kan sudah bilang jangan jadi artis. Kau tidak lihat bagaimana anarkisnya para fans dan reporter itu? Jika sampai terjadi apa-apa pada calon menantuku, kau akan ku pukul sampai pingsan" omel komisaris Theodore pada putranya, ia menunjuk-nunjuk sang putra sambil melotot. Kemudian tanpa di duga-duga mendaratkan satu geplakan keras di bokong Gerrald.

Plak!

"aw! Sakit Ayah, kenapa kau malah menyalahkanku? Amour lihat Ayah.." menghindar ke belakang Marin, Gerrald sibuk mengusap-usap bokongnya yang panas habis digeplak sang ayah. Tak lupa ia pun mengadu pada Amournya atas rasa sakit itu, mencari perlindungan pada calon menantu kesayangan sang ayah.

"Aduh-aduh, sudah Ayah.. sudah.. aku baik-baik saja. Aku mohon tolong jangan pukul Gerrald lagi" ujar Marin, ia bergerak melindungi Gerrald di belakangnya sambil meminta agar pria itu tidak dipukul lagi. Kasihan juga melihat Gerrald kesakitan dan sibuk mengusap bokongnya sendiri.

"Ah.. baiklah-baiklah.." padahal komisaris Theodore masih ingin menggeplak putranya lagi, tapi karena Gerrald berada dalam perlindungan Marin maka ia pun terpaksa untuk berhenti.

"Aku berhenti memukulmu karena Mary, awas saja jika kau membuat ulah lagi. Aku sendiri yang akan menghajarmu" ucapnya lagi pada putranya, komisaris Theodore mengancam dengan gestur memotong leher menggunakan ibu jari.

"Iya-iya.. lagipula mana mungkin aku membuat ulah, ayah. Aku sangat mencintainya" ucap Gerrald pada sang ayah, sialnya Marin yang mendengar itu jadi malu sendiri.

ESCAPISM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang