Chapter 6

9 1 0
                                    

           Malam hari dirumah keluarga Prasati, Vero keluar dari kamarnya sambil membawa surat panggilan dari sekolah menuju ke kantor ayahnya.

          Knock knock

          Ketukan pintu kantor Geonard dari Vero yang menunggu jawaban di luar.

          "Masuk." cetus Geonard dari dalam ruangan.

          Vero membuka pintu kantor dan melihat Geonard sedang sibuk memandangi komputer serta kertas bertumpukan dimana-mana. Geonard memandangi Vero lalu tersenyum.

          "Ada apa Vero?" ucap Geonard dengan lembut.

          Vero yang awalnya ragu untuk memberikan surat panggilan itu sekarang ia menghampiri Geonard dan menunjukkan surat panggilan. Ekspresi senyum Geonard perlahan memudar dan memandangi Vero dengan bingung

          "Maaf." lirih Vero yang menghindari tatapan Geonard.

           Geonard diam sejenak dan mengambil surat dan membuka nya, seketika ia cukup terkejut melihat isi surat itu.

          "Bagaimana ini bisa terjadi? Padahal baru hari pertama kamu sekolah tapi kau sudah membuat masalah. Sejujurnya ayah sedikit kecewa padamu." ungkap Geonard sambil memegang keningnya.

          "Dia memang pantas." ucap seorang perempuan yang tiba-tiba berada diambang pintu bersama Leo dengan tatapan dingin.

           Geonard dan Vero serentak memandangi mereka berdua yang berjalan menghampiri.

          "Entah apa yang dilakukannya sampai mendapatkan surat panggilan. Kau sudah membuat kita malu Vero." cela Lara sambil menyilangkan tangannya di dada. Sedangkan Leo hanya diam ditempat.

          "Kau tidak tahu apa yang terjadi Lara, kau berbicara seolah kau melihat semua nya." balas Vero menatap Lara dengan tajam.

          "Terlihat dari surat panggilan yang menunjukkan kau sudah membuat masalah besar!" bentak Lara yang memunculkan pertengkaran antara dirinya dan Vero.

           "Bukan aku! Hanya satu kebaikan yang ku lakukan membuatku seperti ini." balas teriak Vero ke arah Lara.

           "Aku tidak berbicara tentang kebaikan mu, aku hanya ingin membuat mu sadar!!" ucap Lara dengan kesal merasa tidak mau kalah.

          "Sudah ku katakan satu kebaikan itu membuat ku masuk kedalam masalah ini, tinggal percaya saja bodoh!!" bentak Vero sudah tidak tahan lagi menghadapi pertengkaran ini.

          "Oh ya? Percaya atau tidak kau sudah mempermalukan ayah!!" cela Lara sekali lagi.

          "Ayah! Mengapa kau mengambil laki-laki sialan ini masuk kedalam keluarga kita!?" tanya dan hina Lara kepada Geonard lalu memandang rendah kepada Vero.

          Vero benar-benar marah menghampiri Lara dan mencengkeram bahu nya dengan kuat lalu melototinya

          "Hey! Jangan seolah kau adalah anak kandung nya! Kita semua tidak sedarah! Kita bertiga dipungut oleh nya! Jangan karena kau perempuan aku tidak bisa membentak dan memukul mu sialan!!" bentak dan tegas Vero yang benar-benar marah.

           Lara meneguk ludah nya dan tetap memasang tatapan tajam nya.

          "CUKUP!!!" pekik Geonard yang sudah muak mendengar perkelahian ini. Vero dan Lara terkejut begitu juga Leo yang hanya diam dari tadi.

          "Apa yang kalian bicarakan ini?! Mengapa sampai ke status keluarga?!" bentak Geonard yang meledak membuat tiga orang muda itu terdiam.

         "Kita tetap keluarga! Walau ga sedarah kita tetap satu!! Jangan pernah meremehkan keluarga seperti itu. Kalau saya tidak membawa kalian, pasti kalian sudah tidur di kertas kardus dalam gang gelap!" tegas Geonard dengan tatapan tajam.

THE LIVING DEAd SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang