Chapter 18

3 0 0
                                    


       "P-Pak Ija?" ucap Vero dengan kaget dan matanya melebar. Pak Ija jatuh pingsan karena diri nya memukul Kepsek itu dengan sekop nya.

       Vero langsung menggoyang-goyang badan dan menepuk pipi Pak Ija agar sadar.

       "Pak! Bangun pak!" pekik nya dengan panik.

       Bunga merasa heran lalu pergi ke arah Vero dan disusul oleh Nina dan Daniel. Begitu mereka bertiga sampai di sana, mata mereka ikut melebar seorang Kepsek pingsan akibat pukulan Vero yang keras.

       "Vero! Apa yang kau lakukan?" panik Bunga sambil duduk disamping Vero.

       "Aku pikir dia zombie makanya ku pukul pakai sekop." jawab Vero semakin menepuk keras pipi Pak Ija.

       "Ayolah bangun! Aku minta maaf." tekan Vero dengan mata sendu ketakutan.

       "Terima kasih telah memukul nya seperti itu. Aku puas sekali." cetus Daniel dengan wajah datar.

       "Sialan kau! Bagaimana kau bisa berkata seperti itu kepada Kepsek?!" kesal Vero.

       "Asal kau tahu, mobil nya melindas becekan air hingga mengenai ku. Sampai aku harus berganti pakaian lagi." ungkap Daniel dengan bersedekap dada.

       "Ternyata orang yang bijaksana memiliki kekurangan nya juga ya." ucap Bunga dengan kekehan.

       "Ia juga pernah menyuruh ku dan Devan untuk lembur mempersiapkan acara disekolah." lanjut Bunga mengingat masalalu nya.

       "Sudah ah! Mengapa kalian malah curhat?! Ayo bawa Pak Ija ketempat yang aman." ajak Vero lalu mengangkat lengan Kepsek dan menyeretnya.

       "Aku ingin menyiramnya pakai air panas agar dia bangun." cela Daniel menyusul Vero.

       "Ide bagus." ucap Vero dengan senyuman.

       "Vero!" panggil seorang pria berlari menuju mereka.

       Vero memicingkan matanya agar terlihat jelas. Vero tersenyum lebar dan menghempaskan tubuh Pak Ija berlari ke arah pria itu.

        "Ayah!" pekik nya dengan ceria.

        Vero memeluk ayah nya seperti anak kecil dengan kegirangan. Geonard terkekeh setelah menerima pelukan dari anak nya.

        "Syukurlah kau tidak apa-apa, dimana Leo dan Lara?" tanya Geonard dengan lega dan khawatir.

        "Kami berpisah karena kami telah membuat tim untuk keluar dari sekolah ini." jawab Vero.

        "Membuat tim?" heran Geonard.

        Bunga, Daniel, dan Nina diam-diam melihat siapa yang dihampiri Vero tadi. Namun saat melihat melihat pria itu mereka langsung terdiam dan berkeringat dingin.

       "K-Kalian t-tahu siapa dia kan?" gugup Bunga memandang Geonard yang seperti tidak asing baginya.

       Daniel dan Nina hanya meneguk ludah lalu menganguk, memandang Geonard dengan tegang.

       "Geonard Prasati, seorang polisi yang selamat dari bencana kiamat seperti saat ini di kota bagian Selatan sekitar 10 tahun yang lalu. Dan sekarang dia dikenal kepala prajurit yang kejam akan latihan nya. Banyak orang yang tidak tahan dengan latihan yang sangat keras itu." jelas Daniel dengan detail.

        "Aku tidak menyangka dia ada didepan kita saat ini." ucap Bunga memasang ekspresi kebingungan dan tegang.

        Geonard memandang mereka bertiga dan menaikkan alisnya "mereka kelompok mu?" tanya Geonard kepada Vero membuat mereka tiga langsung merinding.

THE LIVING DEAd SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang