Chapter 19

3 0 0
                                    


       "Ayah!" pekik seseorang yang menggendong seorang gadis. Geonard memandang belakang dengan bingung.

       Melihat Vero sudah disampingnya bersama Nina dipunggung nya. Sambil berlari Geonard bertanya.

       "Dimana temanmu yang lain? Bukankah kalian ada empat orang?" tanya Geonard namun Vero dan Nina hanya diam murung ketika ditanya.

       "Hey! Aku bertanya!" tekan Geonard semakin penasaran.

       "Digigit." jawab Vero dengan nada pelan.

       "Digigit?" tanya Geonard sekali lagi. Vero mempercepat lari nya meninggalkan Geonard sambil membawa Nina.

       "Vero!" pekik dan panggil Geonard dengan wajah khawatir. Ia pun ikut mempercepat langkah mengejar Vero.

       "Vero! Hati-hati kau sedang membawa seseorang." khawatir Geonard melihat Vero membawa Nina seperti orang gila.

       "Vero! Vero!" panik Nina ketakutan dipunggung Vero sambil mengeratkan pelukannya.

       Vero tidak menggubrisnya malah semakin mempercepat larinya seperti orang gila. Nina ketakutan bahkan lebih dari ketakutan. Geonard yang dibelakang pun mulai menurunkan pak Ija lalu mengejar Vero yang menggila.

       "Vero!" panggil Geonard dengan panik.

       Vero berlari kesana - kemari seperti zombie gila. Bahkan ia menendang dinding sekolah hingga retak.

       "Vero! Kau mendengarkan ku!!" pekik Geonard sekali lagi.

       "Vero, kendalikan diri mu." lirih Nina penuh ketakutan diwajahnya.

       Vero semakin menggila dalam larinya dan mulai tertawa depresi.

       "Hahaha! Lagi!! Hahahah." tawa nya.

       Geonard mempercepat langkah nya dan berhasil menggapai Vero dengan Nina hingga membuat Vero mengerem. Nina sempat mau terpental dengan sigap Geonard dengan cepat menangkap nya.

       "Kau tidak apa-apa?" tanya Geonard memandang Nina di rangkulannya. Nina menganguk ketakutan.

       Vero memandang mereka dengan penuh rasa bersalah dan frustasi. Geonard memandang hal itu langsung menurunkan Nina. Ia berjalan ke arah Vero lalu...

       Plak! Geonard menampar Vero dengan keras dengan mata melotot.

       "Kau sudah gila huh?! Bagaimana kalau gadis ini celaka?!" bentak Geonard sambil menggoyangnya tubuh Vero.

       Vero hanya diam dan wajah murung terpasang. Lirihan matanya terlihat bahwa ia sedang mengalami hal buruk didalam dirinya.

       "Maaf ayah, aku gagal." lirih Vero.

       Geonard menaikkan alisnya sebelah benar-benar bingung, maksud dari kata Vero itu apa?

       "Apa maksud mu?" bingung Geonard.

       "Mereka mati karena diri ku yang angkuh, seharusnya aku bisa melindungi mereka. Tapi aku..."

       Vero tidak bisa menghabiskan ucapannya karena pikiran dan batin nya dipenuhi rasa bersalah. Geonard menoleh ke arah Nina juga sama memasang wajah murung.

       Setelah sadar akan maksud Vero, Geonard menganguk mengerti dan menghela napas.

      "Itu sudah takdir mereka, anggap saja mereka melindungi kalian dari bahaya." ucap Geonard berusaha menenangkan mereka.

THE LIVING DEAd SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang