15 - Worry

1.8K 80 20
                                    

Don't forget to vote and comment.. Thank u

Happy reading!

***

Arsen berusaha menghubungi Nara yang tidak ada di apartemennya. Ia telat pulang hari ini dan sama sekali belum memberi pesan pada perempuan itu. Pamannya yang menjabat sebagai kepala sekolah membuat ia harus meluangkan waktu pulangnya sebentar menuju ke ruangannya.

Arsen tidak bisa membantah, sebab Pamannya pasti akan memberitahu Ayahnya jika ia tidak menuruti laki-laki paruh baya itu. Ternyata ia hanya diberi arahan oleh Pamannya yang memakan waktu hampir 1 jam lebih. Dan ia menyesali sudah menuruti dan datang ke ruangannya, karena Nara sekarang hilang tanpa bisa dihubungi.

"Ke mana sih tuh cewek!"

Nada dering dan pesan yang dikirimnya nyambung ke ponsel perempuan itu. Namun Nara tidak menjawab ataupun membalasnya sehingga ia berpikiran macam-macam dan takut terjadi sesuatu di luar sana padanya.

"Vin! Lo liat Nara nggak?"

Arsen menghubungi Melvin untuk menanyakan keberadaan Nara. Namun sia-sia, Melvin tidak tau di mana perempuan itu.

Ya lagian ngapain juga gue nanya ke dia.

Arsen memutuskan sambungannya sepihak. Ia melihat status whatsapp orang-orang. Kali aja Nara ada di beberapa status temannya. Walaupun hasilnya nihil juga karena Arsen tidak menyimpan satupun nomor teman-temannya Nara.

Benar, panik membuat orang dapat bersikap bodoh. Arsen tidak tau harus melakukan apa. Kalau keluar dan mencari Nara langsung pun, ia juga tidak tau harus pergi ke mana. Maka dari itu ia lebih baik menunggu saja.

"Bikin repot aja!" dumalnya sebal.

Arsen menunggu Nara di ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Ia dapat pesan dari Ayahnya yang memberitahu bahwa Alisa akan segera masuk ke sekolahnya dalam waktu dekat. Ia hanya membacanya saja.

Arsen tidak peduli dengan keberadaan gadis itu. Ia sudah menutup lama kisah mereka yang memang tidak ada kenangannya sama sekali. Ia terlalu polos saat masa kecil dulu, mengajak Alisa untuk berpacaran dan gadis itu menolaknya karena menyukai temannya sendiri. 

Dan Arsen sangat anti mengemis akan sesuatu. Sehingga ia menjauh dari Alisa dan memasukkan gadis itu ke daftar orang yang harus ia benci. Untungnya gadis itu pindah ke luar kota saat mereka masih duduk di bangku menengah pertama, jadinya ia tidak perlu repot-repot menghindar.

Lalu, kenapa Alisa kembali lagi?

Ting!

Arsen dengan cepat membuka pesan masuk saat ia melihat siapa yang mengiriminya. Nara, perempuan itu mengirim sharelock di tempat yang mengerikan. Ya mengerikan, karena ia tau di mana tempat itu dan seberapa banyaknya anak punk yang nongkrong di sana.

Arsen mengambil kunci mobilnya. Tanpa pikir panjang ia menyusul Nara dalam keadaan cemas, sebab perempuan itu tidak bisa dihubungi lagi setelahnya.

Saking tidak fokusnya, Arsen hampir salah memasuki mobil.

"Sialan! Yang mana sih mobil gue."

Ketemu.

Arsen langsung menaiki mobilnya dan pergi dari basement untuk menjemput Nara.

***

Nara terus berlari tidak tentu arah, ia berhasil kabur dari gang buntu tempat persembunyiannya. Para preman itu sudah tidak ada. Namun ia tetap harus waspada karena bisa saja mereka bertemu kembali.

CollideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang