Kerajaan Eldoria adalah sebuah negeri yang dulunya makmur dan penuh dengan keindahan alam. Namun, di bawah pemerintahan Raja Alaric, segalanya berubah. Raja Alaric adalah seorang penguasa yang otoriter dan kejam, yang memberlakukan kebijakan-kebijakan yang tidak adil dan menindas rakyatnya. Pajak yang berat dan kekuasaan yang terpusat membuat rakyat menderita, sementara kehidupan di istana tetap mewah dan megah.
“Ayahanda, apa ini tidak keterlaluan? Mengapa Ayahanda menaikan pajak para petani menjadi dua puluh sak beras? Bahkan untuk menghasilkan sebanyak itu butuh waktu yang sangat lama dan tenaga yang tidak sedikit,” protes pangeran Edric yang merupakan wujud dari reinkarnasi Remi. Ia memaksa masuk ke ruang pertemuan Raja Alaric yang sedang berdiskusi dengan para pejabat yang lain.
Remi, atau Pangeran Edric, adalah pewaris takhta yang memiliki pandangan berbeda dengan ayahnya. Edric selalu merasa tidak nyaman dengan cara ayahnya memerintah. Ia menyaksikan penderitaan rakyat dan mendengar keluhan mereka. Naluri keadilannya tidak bisa menerima perlakuan ayahnya terhadap rakyat Eldoria. Ia sering terlibat dalam perdebatan sengit dengan Raja Alaric, yang menganggap Edric terlalu lembek dan tidak cocok menjadi penerusnya.
“Apa kamu sedang membangkang perintah ayahmu sendiri? Bagaimana kau akan menjadi penerusku jika kau terlalu perhatian pada para petani miskin itu? Kita kekurangan beras, jadi mereka harus bekerja lebih keras lagi jika merasa tidak sanggup!” jawab Raja Alaric marah karena pangeran Edric yang kembali menentangnya.
“Tapi –“
“Bawa pangeran pergi dari sini,” sela Raja Alaric pada para pengawalnya. Pangeran Edric sangat tidak terima tapi tidak bisa membantah perintah ayahnya. Pengawal yang hendak membawanya pergi mendapatkan tepisan dari pangeran Edric yang berjalan keluar sendiri dari ruang pertemuan.
Pangeran Edric yang tidak terima dengan keputusan sang ayah memilih untuk pergi dari istana diam-diam. Ia menyamar menjadi rakyat biasa dan mencoba mencari cara untuk bisa menolong para petani yang mengalami kerugian yang sangat besar atas kebijakan yang Raja Alaric terapkan.
Di sisi lain, Arina adalah seorang petualang pemberontak yang cerdas dan penuh keberanian. Ia lahir dari keluarga sederhana yang turut merasakan penderitaan akibat kebijakan Raja Alaric. Sejak muda, Arina sudah bertekad untuk melawan ketidakadilan dan berjuang demi kebebasan rakyat Eldoria. Ia menjadi pemimpin sekelompok pemberontak yang berusaha untuk menggulingkan kekuasaan Raja Alaric dan membawa perubahan bagi negeri mereka.
Di sebuah desa, beberapa petani yang tidak sanggup membayar pajak akan ditangkap oleh pemimpin desa dan dikurung. Mereka mendapatkan perlakukan yang sangat kejam dan siksaan tanpa henti. Bahkan beberapa dari mereka yang masih kuat dipaksa bertani tanpa upah sedikit pun.
Arina yang ada di sana bersama dengan teman seperjuangannya mencoba untuk menerobos dan menyelamatkan para petani. Arina ditugaskan masuk ke ruang penjara, setelah melumpuhkan penjaga Arina berhasil masuk ke ruang penjara bawah tanah.
Bersamaan dengan itu, pangeran Edric yang menyamar juga berada di sana. Ia yang tahu akan ketidakadilan di desa itu langsung pergi ke tempat penjara berada. Namun, ia sangat heran saat melihat beberapa penjaga yang sudah jatuh pingsan.
Saat mendengar keributan dari dalam penjara, segera pangeran Edric berjalan masuk. Ia melihat Arina yang sedang membuka gembok penjara. Tanpa mengetahui siapa Arina, Pangeran Edric mengeluarkan pisau kecilnya dan menodong Arina.
“Siapa kau? Apa yang telah kau lakukan pada penjaga?” tanya pangeran Edric salah paham. Arina yang mengira jika pangeran Edric adalah anak buah dari pemimpin desa membalas serangan pangeran Edric dengan menarik tangan Edric dan berhasil melepaskan pisau dari tangan pangeran Edric.Keduanya hampir terlibat dalam pertarungan ketika mendengar langkah para prajurit yang diutus seorang jendral untuk membawa para petani. Arina dan pangeran Edric fokus untuk menyelamatkan para petani yang dipenjara. Mereka saling tatap dan seolah bisa membaca pikiran masing-masing, keduanya memiliki satu paham, bahwa kedatangan mereka untuk menyelamatkan para petani.
Mereka pun membawa para petani keluar dari penjara, beberapa prajurit yang melihat itu langsung menyerang keduanya. Pangeran Edric mengambil alih dan menyerang para prajurit yang langsung tumbang.Keduanya pun berhasil menyelamatkan para petani keluar dari sana. Teman seperjuangan Arina pun berhasil membawa para petani yang dipaksa bekerja tanpa upah. Mereka melarikan diri ke sebuah hutan yang sangat luas. Dalam pelarian itu, keduanya mulai memiliki ketertarikan karena tujuan mereka yang sama.
Setelah jauh dari pengejaran, mereka beristirahat di aliran sungai yang sangat jernih. Arina yang sempat terluka lengannya sedang mengobatinya seorang diri. Pangeran Edric menghampiri dan memberikan air minum untuk Arina.
“Minumlah, kau pasti lelah,” ucap pangeran Edric. Arina segera menutupi luka di lengannya dan menatap pangeran Edric dengan curiga. Tapi pangeran Edric terus meminta Arina menerima minumannya.Tak punya pilihan, Arina pun menerima minuman itu dan langsung meminumnya hingga hampir habis.
“Apa kau dan teman-temanmu adalah sekelompok pemberontak?” tanya pangeran Edric dan membuat Arina menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya hingga mengenai tangan pangeran Edric.“Maaf, kau sendiri? Bandit? Tidak mungkin, penampilanmu terlihat seperti bukan rakyat biasa,” tanya Arina balik. Pangeran Edric tersenyum kecil melihat penampilannya yang sangat jauh berbeda dengan Arina.
“Edric, pangeran Edric,” jawab Pangeran Edric tanpa menutupi. Arina tertawa tidak percaya. Tapi Pangeran Edric menatapnya tajam. Hal itu membuat Arina terdiam dan menyadari jika Pangeran Edric tidak sedang bercanda.
“Maafkan hamba, Pangeran Edric. Tapi, kenapa anda ada di sini dan menolong para petani?” tanya Arina tidak mengerti. Pangeran Edric kembali tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada Arina.
“Tak perlu penghormatan, tujuan kita sama. Menghancurkan kebijakan Raja Alaric dan membrantas ketidakadilan,” ucap pangeran Edric dengan tatapan penuh ambisi. Arina membalas tatapan mata itu dengan penuh kepercayaan.
Keduanya merasa ada koneksi yang kuat di antara mereka, dan mereka mulai sering bertemu untuk merencanakan aksi-aksi pemberontakan berikutnya.
Bersama-sama,Pangeran Edric dan Arina menghadapi berbagai tantangan dan bahaya. Mereka merencanakan serangan-serangan kecil terhadap pos-pos penjaga istana dan membebaskan rakyat yang ditawan. Dalam setiap misi, mereka semakin dekat dan saling mengenal lebih dalam. Keberanian dan ketulusan Arina membuat Pangeran Edric jatuh cinta padanya, sementara kebijaksanaan dan kelembutan Pangeran Edric membuat Arina merasa aman dan dicintai.
***
“Apa yang sebenarnya terjadi!” suara Raja Alaric menggelar menggoyangkan istana. Para pejabat berdiri ketakutan melihat kemarahan Raja Alaric.
Seorang Jendral dengan berani berjalan ke tengah aula dan berdiri di depan Raja Alaric.
“Yang mulia Raja, semua itu hanyalah rumor belaka. Bagaimana bisa seorang pangeran menjalin hubungan terlarang dengan seorang pemberontak. Jika anda tidak keberatan, ijinkan saya untuk menangkap pemberontak itu dan membawa pangeran Edric kembali ke istana,” ucap seorang Jendral Cassius dengan mata penuh ambisi.
“Tangkap mereka semua dan jangan biarkan satu pun hidup! Dan bawa Pangeran Edric bagaimana pun caranya!” perintah Raja Alaric yang mengetahui tentang hubungan putranya dengan pemberontak dan marah besar. Ia memerintahkan penangkapan Arina dan para pemberontaknya.
“Baik Yang Mulia Raja,” jawab Jendral Cassius dengan seringaian tajam.
Beberapa waktu kemudian, dalam rencana pertempuran besar di dekat ibu kota kerajaan. Pangeran Edric dan Arina yang berusaha untuk merebut istana dan menggulingkan Raja Alaric mendapatkan rintangan dari pengejaran Jendral Cassius yang melawan mereka.
Namun, dalam pertempuran itu, Pangeran Edric dan Arina terpisah. Pangeran Edric berhasil ditangkap dan dibawa ke hadapan Raja Alaric, sementara Arina terluka parah dan diselamatkan oleh beberapa pemberontak yang berhasil melarikan diri.Beberapa waktu berlalu, para pemberontak hilang tak berbekas. Pangeran Edric yang dikurung terus menolak perintah Raja Alaric untuk menikah dengan seorang putri dari sekutu mereka. Ia masih mencari keberadaan Arina yang tak kunjung ditemukan. Hingga akhir hayat Raja Alaric, Pangeran Edric terus menentang semua perintah dan kebijakan Raja Alaric.
Hal ini membuat Raja Alaric mengutuk Pangeran Edric dan Arina, mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah bisa hidup damai dan cinta mereka akan selalu dihantui oleh takdir yang kejam. Kutukan itulah yang membawa mereka kembali ke masa sekarang, untuk menyelesaikan apa yang belum selesai dan melawan ancaman yang kembali bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arina dan Pangeran Edric: Petualangan Cinta dan Pemberontakan
RomanceKau menciumku, memberiku cinta, hasrat dan kegembiraan. Namun sebentar saja, semuanya pergi dan kau pun berlalu. *** Dalam bayang-bayang masa lalu yang terus berpendar, Remi dan Arina menemukan diri mereka terikat oleh takdir yang berlangsung lebih...