18

649 72 15
                                    








Cy

Cy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Rep

Rep

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Makasih

Makasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Besok

Besok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Gak jadi

Gak jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Gila

Gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






~~


Sulit dan terkadang tidak bisa sama sekali menolak permintaan orang lain. Sehun selalu membenci sifatnya yang satu ini karena benar-benar mereportkan, selalu membuat Sehun dalam kesulitan.

Hari ini, setelah melakukan pendataan dengan guru-guru lainnya, Sehun diajak untuk makan malam dan keluar bersama mereka. Sehun sangat ingin menolak karena ia tidak terbiasa, makan malam yang biasanya diakhiri dengan minum minuman keras benar-benar bukan gayanya. Tapi, sekali lagi, Sehun tidak pandai menolak.

Jadi, seperti inilah Sehun sekarang. Berjalan terhuyung menuju rumahnya, mukanya memerah dan dia merasa kepanasan. Toleransi alkoholnya memang rendah, dia sudah semabuk ini hanya dengan beberapa tegukan saja.

Pintu rumahnya tidak terkunci dan lampu masih menyala, Sehun menghela nafas. Sepertinya dia begitu ceroboh hari ini. Dengan bantuan dinding sebagai alat penopang, Sehun berjalan dengan penuh usaha menuju kamarnya. Ia segera menghempaskan dirinya keatas ranjang setelah sampai di kamar.

Sehun menarik nafas panjang. Tubuhnya terasa begitu panas sekarang. Satu hal lagi yang dia benci dari dirinya sendiri adalah dia selalu merasa terangsang ketika mabuk. Sehun tidak tau ini alami atau sebuah kesalahan tapi dia membencinya.

Sehun menggigit bibir bawahnya ketika kepalanya mulai memikirkan hal-hal memalukan yang berusaha dia lupakan. Betapa kotor dan betapa mudahnya dirinya dikendalikan oleh Chanyeol, Sehun benci memikirkan itu. Tapi, dia tidak dapat menahannya.

Sehun mengawali dengan menggosok-gosok penisnya yang masih tertutup celana dan sudah setengah keras sambil meremas dadanya sendiri hingga ia bisa merasakan ujung putingnya mengeras. Sensasi nikmat yang menjalar di tubuhnya membuat punggung Sehun membusur dan matanya terpejam.

Bokongnya kembang kempis dan gosokan demi gosokan pada penisnya membuat Sehun merasa ingin keluar. Sehun berkeringat banyak, dia menarik tangannya lalu diselipkan masuk kedalam celananya dan mulai menggerakan tangannya naik-turun.

Keringatnya semakin banyak, Sehun merasa malu dan kotor tapi dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa menikmati ini.

Merasa tidak cukup, Sehun menurunkan celananya lalu mengambil guling terdekat dan mendudukinya. Dengan suara hendak menangis, Sehun mendorong dan memaju-mundurkan pinggangnya dengan cepat di atas guling tersebut. Precum mengalir dan mengebabkan gulingnya menjadi basah. Namun Sehun tidak peduli, ia terus mempercepat gerakan dan menekan semakin dalam.


Tubuhnya sudah kehilangan tenaga, sehingga ia hanya mampu bertumpu menggunakan tangan yang mencengkram guling bagian belakang. Sehun berkeringat, merintih, mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendorong energi di bawah sana. Sehun meremas kuat dadanya sendiri. "Ngh... Chanyeol... C-chan... Hhh ..."


Kepalanya tersentak ke belakang. Pinggulnya bergerak liar di luar kendali. Sehun terus mengejar orgasmenya. Rasanya semua itu tidak akan berhenti. Ia merasa perutnya kencang dan pinggulnya kelelahan, namun ia sama sekali tidak menurunkan kecepatannya.


Suasana ini mengingatkannya pada genjotan hebat Chanyeol beberapa hari yang lalu. Ia membayangkan tangan Chanyeol tengah mencengkram dadanya yang kini keras seperti batu. Perasaan dari percikan orgasme itu semakin nikmat. Kini Sehun membayangkan betapa terlatihanya lidah Chanyeol yang mendorong diantara pipi pantatnya maju mundur. Gulingnya menjadi sangat basah, dari keringat dan cairan Sehun.


Sehun mengerang penuh nikmat saat serangan hangat menjalar di seluruh tubuhnya dan berakhir keluar di ujung lubang kecil yang menyemprotkan cairan dari dalam tubuhnya deras. Sehun mengerahkan desahan yang tertahan di dadanya ke udara. Seluruh tangan dan kakinya mengejang. Ia dapat merasakan punggungnya melengkung sempurna dan tertarik ke belakang.


"Ah-AHNG!"


Tangannya meraba nakas yang yang berada disamping ranjangnya, membuka dengan kasar laci meja kemudian langsung mengambil plastik yang berwujud mirip seperti milik kejantanan pria dan membenamkannya dibelakang hingga ia merasakan plastik itu terbenam sempurna di dalam tubuhnya.


Dengan tubuh berkeringat, bajunya sudah terangkat hingga ke leher dan memperlihatkan dadanya yang keras dan kemerahan. Matanya Sehun terpejam membayangkan sensasi nikmat ketika Chanyeol menjeblos dan membelah bagian dalam tubuhnya.


Ia menggerakan benda itu di dalam tubuhnya dengan semakin cepat. Rasa ingin keluar itu kembali muncul dan semakin dekat membuat Sehun semakin cepat menggerakan tangannya.


"ANGH!"



PROK! PROK! PROK!



Suara tepukan membuatnya bingung, mata Sehun membulat sempurna ketika menemukan Chanyeol tidak berhenti bertepuk tangan dengan muka yang memerah diambang pintu kamarnya. Sehun merasa akan bunuh diri setelah ini. 
















































🌠🌠🌠







Hiiii!!

My Sister's BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang