Sehun mengernyit mendapati Chanyeol saat membuka pintunya. Orang tidak sopan yang tidak berhenti menggedor pintunya sejak tadi adalah adik pacarnya.
"Apa yang gue omongin semalam di DM Twitter itu karena gue mabuk! Gada maksud apa-apa!" Chanyeol langsung berseru ketika Sehun membuka pintu, nafasnya masih terengah-engah karena membawa mobil dengan kecepatan penuh, juga karena berlari lebih dari 100 meter karena daerah tempat Sehun tinggal tidak bisa dilalui oleh mobil.
Lokasi yang Irene kirimkan padanya membuat Chanyeol berpikir bahwa wanita itu membohongi nya. Bagaimana tidak lokasi itu membawanya ke daerah pinggir kota yang kumuh. Bahkan mobil tidak bisa masuk di gang tempat Sehun tinggal.
"Aku tau, gausah dipikirin. Kamu kesini bareng siapa? Yang ngasih tau tempat tinggal aku siapa?"
Chanyeol terdiam mendengar jawaban Sehun. Hanya itu? Dia membawa mobil dengan kecepatan penuh dan kemudian lari luntang lantung ke tempat Sehun hanya untuk jawaban itu. Seharusnya tidak seperti ini, tapi memang apa yang Chanyeol harapkan?
Melihat Chanyeol yang hanya terdiam dan sibuk dengan pikirannya sendiri, Sehun menghela nafas. "Aku habis masak nasi goreng. Kamu udah sarapan? Mau sarapan bareng?"
Chanyeol mengangguk kaku, kemudian melepas alas kakinya untuk masuk ke tempat tinggal Sehun. Otaknya penuh dengan suara suara menyebalkan, mengapa Chanyeol harus repot-repot kesini untuk mengatakan semuanya secara langsung ke Sehun. Dia bisa saja mengirimi pesan atau hal lain.
Rumah Sehun kecil menurut Chanyeol, tapi tempat itu bersih rapi. Rumah Sehun adalah rumah kontrakan, bukan rumah yang sepenuhnya miliknya. Gaji seorang guru taman kanak-kanak tidaklah besar, apalagi Sehun mengalokasikan sebagian besar gajinya untuk membantu panti asuhan tempatnya dirawat dulu.
"Gue dapat alamat lo dari Irene."
Sehun mengangguk, memangnya dari siapa lagi Chanyeol akan mendapatkan alamat nya jika bukan dari pacarnya itu. Setelah itu mereka makan hanya diiringi keheningan, Sehun memutuskan untuk tidak bertanya apapun.
Sehun tidak ingin berurusan dengan Chanyeol. Tidak sedikitpun. Irene yang merupakan wanita saja sudah membuatnya kewalahan, apalagi Chanyeol yang seorang lelaki dengan tempramen serta perilaku yang lebih buruk dengan Irene.
Sehun menghela nafas. Dia hanya harus mengikuti alurnya. Bersikap patuh, tidak memberontak dan menyelesaikan kontrak nya dengan irene. Jika semua telah selesai, dia akan menjauh dari Irene dan seluruh keluarganya kemudian menjalani kehidupan tenang seperti sebelumnya.
"Gue udah selesai. Gue mau balik sekarang." Tanpa menunggu tanggapan Sehun, Chanyeol langsung berdiri dan berjalan keluar, melewati pintu kamar Sehun yang terbuka. Chanyeol terpaku didepan sana selama beberapa detik sebelum Sehun menghampirinya dengan cepat dan menutup pintu kamarnya.
"Terimakasih udah mau datang kesini. Hati-hati, oke!" Sehun tersenyum manis dan segera menutup pintu dengan sedikit keras ketika Chanyeol keluar.
Chanyeol masih terdiam kaku didepan pintu rumah Sehun. Sedetik dia menggeleng keras, menghilangkan segala kemungkinan kemungkinan yang telah dirangkai dalam otaknya. Mungkin mainan seks yang dilihatnya diatas ranjang Sehun digunakan untuk Irene. Tidak mungkin itu Sehun.
~~
Selliana
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.