Ada lengan besar dan berat yang memeluk erat pinggangnya ketika Sehun bangun. Tubuh mereka dibalut selimut, kaki panjang melilit kakinya, bibir tebal ditengkuknya dan nafas panas ia rasakan dilehernya.
Sehun bisa merasakan pria dibelakangnya telanjang bulat. Sama seperti dirinya. Benda lunak yang menempel diatas pantat telanjangnya membuat Sehun menahan nafas.
Tidak. Tidak. Tidak.
Sehun menggigit bibirnya dengan kuat ketika bayangan tentang apa yang terjadi semalam melintas dikepalanya. Apa yang Sehun lakukan semalam, bagaimana Chanyeol menemukannya dalam keadaan yang paling memalukan, dan apa yang kemudian mereka lakukan setelahnya.
Oh, Sehun merasa bahwa dia dikutuk sekarang.
Bagaimana bisa... Alih-alih marah dan mengusir Chanyeol yang sudah menyelinap ke rumahnya, Sehun malah menerima ajakan Chanyeol melakukan itu? Bagus, sekarang Sehun ingin mengubur dirinya sendiri 3 meter dibawah tanah.
Sehun menarik nafas panjang sebelum bergerak pelan, berusaha mengeluarkan dirinya dari kekacauan yang dia buat sendiri sebelum Chanyeol bangun.
Tapi, gerakan kecil yang dilakukannya untuk membebaskan diri malah membuat lengan dan kaki Chanyeol membelitnya semakin kuat.
"Good morning, Adalyn." Chanyeol berbisik dengan suara seraknya dan membuat sekujur tubuh Sehun merinding.
"A-aku mau ngajar.." Sehun berusaha berbicara dengan jelas, tangannya berusaha menyingkirkan lengan Chanyeol yang membebaninya.
"Hari minggu ada kelas?" Chanyeol mendaratkan kecupan ringan dipunggung Sehun, "who are you trying to fool hmm??"
Sehun memejam kuat ketika menyadari kebodohannya. Tangan Chanyeol yang melingkar dipinggangnya mulai bergerak lembut membelai perutnya. Butuh waktu beberapa detik bagi Sehun untuk menyadari benda itu tidak lagi lunak.
Sehun ketakutan sehingga dia menggelengkan kepalanya dengan putus asa. "Jangan...Chanyeol...ah...masih sakit..."
Chanyeol mengecup pipi Sehun, dengan suara lembutnya ia berkata, "Can you do me a favor, Adalyn? Rapatin kakinya."
Sehun mengangguk ragu. Kemudian dengan posisinya berbaring membelakangi Chanyeol, ada penis yang didorong maju mundur di pangkal pahanya.
Paha Sehun yang putih dan alat kelamin Chanyeol yang berwarna coklat dengan urat menonjol membentuk kontras yang tajam. Penis Park Chanyeol bergesekan kuat pahanya; membasahi paha dan juga pantat Sehun dengan cairan precum miliknya. Ujung penisnya terkadang sedikit menusuk lubang Sehun dan membuat Sehun menekan kepalanya ke bantal dengan kuat, berusaha menghalau suara keluar dari mulutnya.
Park Chanyeol terkekeh dan mengusap pantat lembut Sehun, "Gak sakit kan? Cuma digesekin doang."
Sehun merasa paha bagian dalamnya merah dan terbakar, hal yang menjengkelkan adalah lubangnya merespon; gatal dan membutuhkan. Sehun mengeluh karena sakit tidak mungkin dia tiba-tiba meminta untuk dimasuki.
Tangan Chanyeol bergerak semakin liar, meremas dada Sehun dan menusuk putingnya dengan kukunya. Sehun semakin membenamkan kepalanya ke bantal, menggigit kain untuk menelan erangannya yang semakin nakal.
"Woi! Lagi ngapain?"
Suara itu mengejutkan mereka berdua. Sehun yang mengenal suara itu seketika diam seperti batu, sementara Chanyeol terduduk untuk melihat siapa gerangan yang mengganggu pagi indahnya. Saat ini Sehun sangat bersyukur karena selimut yang menutupi tubuh mereka, jika tidak...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister's Boyfriend
FanfictionSehun is Irene's boyfriend, and there's something weird about their relationship that Chanyeol want to find out.