Tiffany memijat pelipisnya pelan, wajah kelihatan frustasi menghadapi manusia yang duduk di hadapannya. Tadi Irene menghubunginya, mengatakan bahwa Sehun berada di rumah dan akan tinggal sampai makan siang. Mendengar hal itu Tiffany langsung pergi ke restoran sushi langganan nya. Sehun menyukai sushi. Itu yang Tiffany dapatkan setelah beberapa kali berada dalam satu meja makan bersama Sehun. Setelah mendapatkan sushi nya, Tiffany langsung meminta supir untuk membawanya ke rumah. Chanyeol tinggal di rumah, pasti Sehun merasa tidak nyaman hanya berdua dengan putranya yang mengintimidasi itu. Setidaknya itu yang ada dipikiran Tiffany hingga dia melihat sendiri bagaimana Sehun mengisap penis Chanyeol.
Tiffany dan Chanyeol sekarang berada di dalam salah kamar yang ada di rumah besar tersebut, sementara Sehun masih ada di ruang tamu. Chanyeol langsung menyeretnya kesini ketika dia selesai membenahi penampilannya.
"Kamu udah gila ya?! Kamu gak takut di bunuh sama kakak kamu itu?" Tiffany ingin sekali memukul anak lekakinya ini tapi dia berusaha sekuat mungkin untuk menahannya.
"Siapa yang lebih gila, aku atau Irene? Irene pacaran sama Sehun karena kontrak gilanya itu loh, Mom." jawab Chanyeol santai. Tidak sulit untuk mengatahui dasar hubungan Irene dan Sehun, Chanyeol hanya perlu menyuap asisten pribadi Irene untuk mendapatkan seluruh perinciannya.
"Terus? Kamu yang ngancem Sehun pake video cctv yang kamu pasang secara illegal itu kamu anggap waras?"
"y-ya gak waras... tapi aku kan bentar doang sama Sehun gak kayak Irene." jawab Chanyeol berusaha membela dirinya.
"Kalian berdua itu udah gak waras. Kalian gak kasian sama Sehun?" Tiffany benar-benar tidak habis pikir dengan kedua anaknya. Ini bukan pertama kali mereka melakukan hal-hal gila, tapi Tiffany merasa kali ini mereka sudah terlalu berlebihan. Sehun itu anak yang baik dan tidak sepantasnya dia perlakukan seperti ini oleh kedua anaknya, "Cari orang lain. Kalian berdua harus lepasin Sehun."
"Mom udah janji gabakalan campurin urusan pribadi aku sama Irene."
"Tapi ini udah kelewatan batas, Chanyeol. Kamu dan Irene udah kelewatan batas."
"Hanya seminggu oke. Seminggu setelah itu aku juga bakalan lepasin Sehun dari Irene. Mom gabakalan liat kita mainin Sehun lagi." ujar Chanyeol berusaha bernegosiasi. Tiffany tampak berpikir dan Chanyeol menggenggam tangannya, berusaha meyakinkan wanita itu.
Tiffany menyerah. Dia tidak akan pernah menang berdebat dengan anak-anaknya, pada akhirnya kedua anaknya itu selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan. "Hanya seminggu" ulang Tiffany pelan dan Chanyeol langsung tersenyum senang.
Mereka keluar dari kamar dan mendapati Sehun berdiri tidak jauh dari depan pintu. Gurat kepanikan, kesedihan serta kecemasan terlihat jelas di matanya. Tiffany menghampiri Sehun dan tersenyum simpul, "Mom bawa sushi, kamu belum makan kan? Ayo makan."
Sehun terlihat semakin bingung, dia melirik Chanyeol yang hanya tersenyum di belakang ibunya. Tidak ingin merusak suasana, Sehun mengangguk pelan dan mengikuti Tiffany menuju keruang makan. Di dalam hatinya Sehun akan menanyakan hal ini kepada Chanyeol.
~
Tanggapan Sehun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.