-enam-

14 9 8
                                    

Hello, may i get vote and comment?
Please..

Happy reading

Hari hari telah terlewati dengan banyak kenangan, kini hubungan Asha dan Rafael pun semakin dekat.

Tetapi tidak ada tanda tanda jika kedua orang tersebut akan memiliki hubungan yang jelas.

Di mata Asha, Rafael hanyalah laki laki menyebalkan yang sayangnya sulit untuk diabaikan.

Setelah kejadian ciuman hari itu, hubungan mereka semakin dekat. Asha perlahan mulai menerima keberadaan Rafael di sisinya.

Mereka banyak menghabiskan waktu bersama. Mulai dari makan bersama di kantin, study date di perpustakaan, jalan jalan bersama ke pasar malam, dan lainnya.

Semenjak Rafael muncul di hidup Asha, ia mulai melupakan dunia clubbing.

Yang awalnya sangat ia sukai, sekarang terasa seperti biasa saja.

Ia tidak lagi merasa kesepian, karena ada Rafael yang selalu mengganggu waktunya.

Bahkan di hari libur, Rafael sering mengunjungi rumahnya dan membawakan banyak makanan enak yang sangat sulit untuk dilewatkan.

Sekarang Asha menjadi lebih ceria. Ia tidak lagi menghambur hamburkan uangnya hanya untuk pergi ke club atau sekedar berpesta bersama rekan rekan bisnisnya.

Ya, dia memiliki bisnis yang cukup menjanjikan.

Yaitu butik, Asha yang begitu mengagumi fashion tertarik untuk membuat banyak design pakaian yang menarik untuknya.

Sehingga pada tahun lalu, orang tuanya memberikan sebuah toko butik untuk hadiah ulang tahunnya.

Dan tentu saja dengan senang hati, Asha menerimanya.

Walaupun sudah memiliki penghasilan mandiri, orang tua Asha masuh saja mengirimkan uang jajan padanya.

Padahal ia tidak membutuhkannya, tetapi karena Asha menyukai uang, ia menerimanya dengan senang hati.

Dan hari ini, sore ini adalah akhir pekan.

Rafael mengajak Asha untuk berlibur ke pantai, dan Asha menyetujuinya.

Mereka memutuskan untuk menginap di vila pribadi milik ayah Rafael yang berada di dekat lokasi pantai yang akan mereka kunjungi.

Sekarang, keduanya sedang berberes di kamarnya masing masing.

Tentu saja kamar mereka berbeda, kalau satu ruangan bisa bahaya.

Setelah selesai merapikan barang barang, mereka keluar dari kamarnya masing masing dan berkumpul di ruang tamu.

Rafael membuka kotak bekal yang dibawanya dari rumah dan memberikannya kepada Asha.

"Cobalah, aku yang membuatnya," ucap Rafael.

Asha menerima kotak bekal itu dan melihat isi darinya. Hmm.. terlihat lezat.

Ternyata yang dimasak oleh Rafael adalah nasi, tumis capcai, udang pedas manis, dan omlette disertai suwiran daging ayam yang melimpah.

Tanpa menunggu lama, Asha dengan senang hati memakan makanan yang telah dibuat Rafael untuknya dengan lahap.

Ternyata Rafael pintar memasak.

Rafael merasa senang melihat Asha yang begitu menikmati makanan buatannya.

Ia juga membawa bekal untuknya sendiri, jadi ia memutuskan untuk memakannya dengan Asha yang selalu ia tatap saat mengunyah makanan.

Ternyata memandang wajah Asha bisa memberikan energi positif bagi dirinya.

Selesai makan, mereka memutuskan untuk pergi melihat sunset yang ada di pantai.

Rafael dan Asha telah siap dengan outfit mereka.

Rafael dengan kaos berwarna abu abu dan celana hitam selutut dengan sandal jepit swallow berwarna putih.

Terlihat sangat sederhana untuk orang biasa, tapi jika Rafael yang memakainya menjadi berbeda. Karena ia tetap terlihat tampan dan keren dengan outfit santai seperti itu.

Berbanding terbalik dengan outfit Asha yang sangatlah rempong menurut Rafael, tetapi cantik.

Sayangnya ia merasa sedikit kesal karena Asha memakai pakaian yang cukup terbuka karena memakai dress pendek di atas lutut yang menunjukkan lekuk tubuhnya. Terutama bagian dada yang..

Ekhem. Sudahlah, rasanya ia ingin menyeretnya ke vila untuk mengganti baju haramnya itu.

Berbanding terbalik dengan Rafael yang tidak menyukai pakaian Asha, pemiliknya serta orang orang di sana terlihat biasa saja dan menganggap jika itu terlihat bagus.

Asha sendiri merasa nyaman memakai dress ketat seperti ini, karena ia terlihat lebih sexy dan feminim.

Mereka memutuskan untuk duduk di tepi pantai yang selalu di terpa oleh ombak yang bergantian datangnya.

Asha fokus mengabadikan moment sunset di hpnya, sedangkan Rafael sibuk mengabadikan wajah dan ekspresi Asha yang terlihat serius saat menjepret beberapa foto pemandangan pantai di dalam otaknya.

Ia jadi ingin melukis wajah Asha, tapi mana penanya?

Harusnya ia membawanya tadi.

Saat sedang asik memandang Asha yang sibuk dengan kegiatannya, tiba tiba ia tersadar karena tetesan air dari langit mulai membasahi seluruh tubuhnya.

Hujan datang tanpa diundang dengan tiba tiba, suara petir yang bergemuruh membuat Asha kaget dibuatnya.

Hp yang ia genggam tanpa sengaja ia jatuhkan ke pasir putih yang telah basah.

Dengan segera, ia mengambilnya dan segera berlari bersama Rafael untuk kembali ke vila.

Karena memakai heels, kaki Asha sering kali tersandung karena cepat cepat berlari menuju vila.

Rafael yang melihat Asha begitu kesusahan berjalan dengan heels ingin membantu dengan cara menggendongnya.

Tetapi terlambat, Asha memutuskan untuk membuang heels mahal yang dipakainya dan dengan cepat ia berlari sekuat tenaga menghindari derasnya hujan dan kerasnya suara petir yang menyambar.

Rafael tidak habis pikir dengan Asha, ia mengambil heels milik Asha dan berlari mengejar sang pemilik.

Akhirnya mereka sampai di vila dengan selamat walau dalam keadaan compang camping dan basah kuyup.

Sungguh, hujan kali ini terasa sangat menakutkan bagi Asha.

Tidak disangka, perempuan pemberani seperti Asha ternyata memiliki ketakutan besar terhadap hujan.

Terlihat jelas ketika hujan mulai turun dan membasahi tubuhnya, tubuh Asha syok dan reflek menjatuhkan ponselnya ke pasir pantai yang basah.

Ia juga terlihat sangat ketakutan, terlebih saat mendengar petir yang bergemuruh dengan hebatnya. Sampai sampai ia rela membuang heels-nya dan meninggalkan Rafael karena takut hujan.

Rafael sendiri kaget melihat Asha yang berlari kencang saat hujan mulai turun, reflek mengikutinya.

Hingga disinilah sekarang, mereka duduk bersama di ruang tamu dengan nafas yang memburu seakan habis dikejar hantu.









not just ordinary gurlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang