09. Kumpul

52 10 0
                                    

Di hari itu juga, Rico langsung membawa Rosa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan diketahui bahwa Rosa tengah mengandung selama 6 minggu.

Masalah ngidam pohon toge, untung saja Rosa langsung berubah pikiran dan langsung merubah ngidam nya jadi pengen es krim.

"Eh, gajadi deh, mas. Aku tiba tiba pengen es krim. Tapi aku ikut perginya, aku mau milih." Saat itu juga Rico langsung mengelus dada nya lega.

"Sayang, aku masih ngga percaya deh." Ujar Rico sembari mengusap usap perut rata Rosa di sebelahnya.

Saat ini mereka lagi di perjalanan dari rumah sakit menuju rumah orang tua Rosa. Niatnya mereka mau jemput anak anak sekalian memberitahu kabar bahagia ini.

"Kamu seseneng ini ya, mas?" Rosa sedikit terkekeh melihat senyuman suaminya yang daritadi tidak pernah luntur.

Rico mengangguk semangat. "Banget! Aku ngga ngerti lagi cara bilang seberapa bahagianya aku sekarang. Aku adalah cowo paling bahagia di dunia." Rosa tertawa mendengar pernyataan sedikit lebay suaminya ini.

"Kambuh deh hiperbola nya."

"Ih, aku serius tau. Makasih ya, sayang. Aku beneran seseneng itu. Aku tau beberapa bulan kedepan ngga akan mudah buat kamu. Tapi, aku janji aku bakal nemenin kamu, aku bakal selalu ada di saat kamu butuh ataupun ngga butuh aku. I love you, sayang." Rico mencium dahi Rosa penuh sayang sesaat setelah mengucapkan kalimatnya. Hati Rosa menghangat mendengarnya. Ia bersyukur memiliki suami seperti Rico.

"Mas, kamu jangan bikin aku nangis deh." Matanya sudah berkaca kaca, ia segera mengusap matanya pelan agar air mata tidak jatuh dari mata indahnya.

"Utututu... bumil perasaannya masih sensitif, ya? Sini peluk." Rico segera membawa Rosa kedalam pelukannya. Tapi, tidak berlangsung lama karena lampu sudah berubah jadi hijau dan mereka harus melanjutkan perjalan ke rumah Mia dan Kai.

###

"Hah? Hamil?!"

Itu reaksi Mia saat mendengar anak gadisnya (yang udah ngga gadis lagi) hamil. Ia melotot terkejut lalu langsung memeluk Rosa dengan erat.

"Rosetta my baby, i'm happy for you, honey. Udah berama minggu?"

"Udah jalan 6 minggu, mi." Rico lebih dulu menjawab.

"Mantap juga kamu, Rico. Baru ditinggal tiga hari sudah jadi saja." Gurau Kai sembari menepuk bahu Rico. Sementara Rico yang dipuji begitu tentu saja merasa bangga, telinga nya sampe merah sangking bahagianya.

"Rico gitu loh." Ucapnya penuh bangga. Ia melipat kedua tangannya di depan dada sambil tersenyum bangga.

Mia dan Rosa hanya geleng geleng kepala ngeliat kedua pria itu.

"Mi, anak ku mana?"

"Oh, itu lagi main di playroom sama Marvel dan Darren." Rosa terbelalak kaget mendengar pernyataan maminya.

"Ada abang, mi?" Tanya nya. Marvel dan Darren adalah anak dari abangnya Rosa, yang artinya mereka adalah keponakan Rosa.

Mia menggeleng. "Tadi mampir kesini buat nganterin Marvel dan Darren sebentar. Habis itu mereka pergi lagi. Mau ke rumah sakit, Ael lagi demam. Paling sebentar lagi mereka nyampe." Jelasnya. Rosa yang mendengarnya hanya mengangguk angguk.

"AYAH! BUNDA!" Teriakan dua bocah menginterupsi obrolan mereka. Dari arah tangga, terlihat Rian, Riana, Marvel, dan Darren sedang masing masing menenteng satu mainan tembakan bermerk nerf. Rian dan Riana yang melihat kehadiran kedua orang tuanya segera berlari menuruni tangga, yang membuat Rosa dan Mia ngeri ngeri sedap ngeliatnya, takut takut anak anak itu terjatuh.

R FamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang