05. Ngebet

60 11 4
                                    

⚠️Warning! Kinda 🔞

Di minggu malam ini, Rosa dan Rico sedang berada di jalan untuk menjemput kedua anak mereka dari rumah oma dan opa nya. Hari ini, Rico nyetir sendiri. Katanya mau quality time sama Rosa sebelum anak anaknya balik. Sebelum jemput juga mereka jalan jalan dulu.

"Ayah, bunda." Teriak Riana saat melihat kedua orang tuanya itu memasuki rumah oma dan opa nya. Kedua anak itu segera berlari memeluk orang tuanya.

Setelah salam salaman bersama Yuna dan Bimo, Rosa dan Rico segera duduk di sofa di depan Yuna dan Bimo.

"Gimana, ma? Anak anak bandel ngga selama disini?" Tanya Rico.

Rian dan Riana langsung protes, "ih, abang sama kakak ngga bandel ya ayah." Protes Riana.

Tunggu, ada yang aneh. Rico dan Rosa mengerutkan keningnya bingung.

"Kakak?" Ulang Rosa memastikan. Riana mengangguk sambil tersenyum.

Ada apa ini? Bukannya Riana paling gasuka di panggil 'kakak'?

"Kata oma, kalau mau punya adek harus di panggil kakak. Kalau aku punya adek, yang main barbie sama aku makin rame. Jadi, panggil aku kakak ya ayah, bunda." Ucap Riana yang membuat Rosa melotot terkejut. Sementara Rico tertawa mendengarnya.

"Tuh, Rosa, Rico. Anaknya udah ngebet punya adek. Kapan nih di turutin?" Timpal Bimo. Rosa cuma bisa tersenyum, tersipu malu.

"Udah kok pa kemaren waktu anak anak nginep di buat." Rosa segera memukul mulut Rico pelan.

"Ada anak anak." Bisiknya. Sementara Yuna dan Bimo tertawa melihatnya.

Rian dan Riana udah sibuk main mainan barunya yang baru aja di beliin oma dan opa nya kemaren. Jadi, mereka ngga denger pembicaraan 'dewasa' 4 orang tadi.

###

Rosa baru saja selesai menidurkan kedua anak kembarnya itu. Dengan perlahan, ia menutup pintu kamar agar anak anaknya tidak terbangun. Baru saja pintu tertutup, sepasang tangan tiba tiba mendarat di pinggang rampingnya. Rosa hampir terpekik di buatnya kalau saja kepala Rico tidak mendarat di bahu Rosa.

"Ck, mas! Kamu ngagetin aku aja." Katanya dengan berbisik, takut anaknya terbangun.

"Kok bisik bisik sih?" Tanya Rico ikut berbisik.

"Nanti anak anak bangun."

Rico segera menarik Rosa menuju kamar mereka, dan segera mengunci pintu. Ia memojokkan Rosa di dinding, kedua tangannya ia letakkan di samping bahu Rosa.

Perlahan, wajahnya mendekat. Hingga akhirnya, kedua bibir itu bersentuhan. Mereka saling membalas, seakan tidak mau kalah. Hingga akhirnya Rico menjauhkan wajahnya, melepas ciuman mereka.

"Sekarang, kamu bebas teriakin nama ku."

Ya, kejadian selanjutnya kalian pasti sudah tahu.

###

"Sayang, ayo bangun."

Dengan perlahan, Rosa membuka matanya. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Rico, suaminya yang tersenyum sembari mengusap surainya lembut.

"Hm? Kok tumben kamu bangun duluan, mas?" Tanya Rosa bingung. Biasanya juga Rosa yang bangun duluan.

"Jam berapa ini? Anak anak udah bangun?" Tanya nya sambil mengucek matanya yang masih sedikit buram.

R FamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang