Perubahan sikap

62 8 2
                                    

Sebelum berbelanja Alex menyamar terlebih dahulu berpakaian seperti manusia pada umumnya tanpa menggunakan identitas kerajaan dan mempercepat kegiatannya dalam berbelanja, setelah semuanya beres ia kembali menuju istana lalu menyerahkan belanjaannya kepada tuannya. 

"Ini tuan belanjaannya." Ucap Naland terengah-engah. 

"Terimakasih." Balasnya singkat

Naland menganggukkan kepalanya dan bertanya "bolehkah aku pergi melanjutkan tugas lainnya tuan?" 

"Iya silahkan." Balasnya. 

Naland pun pergi meninggalkan dapur dan melanjutkan tugasnya yang lain, Alex mulai berfikir makanan apa yang akan ia masak, setelah lama berfikir Alex menemukan suatu ide. Ia memulai dengan mencuci sayur-sayuran dilanjut mencuci daging ayam dan memotong bumbu yang akan diperlukannya saat memasak, 45 menit kemudian kini masakan buatan Alex hampir matang dan aromanya mulai tercium. Setelah masakannya matang ia menyajikan masakan nya dimangkuk, lalu membawanya ke meja makan dan memanggil Laura untuk segera mencicipi masakannya

Alex berteriak memanggil Laura "Laura sini! makan yukk!" 

Ketika Alex memanggil Laura, Naland tidak sengaja melihat tuanya, Naland terkejut karena perubahan sikap tuanya yang tiba-tiba lembut. 

"Wahh wahh, gadis itu hebat mampu merubah sikap tuan." Cetusnya. 

Leon menghampiri Naland "Serius amat, ngapain kamu disini?" Tanyanya. 

"Shhh jangan berisik! Nanti tuan marah." Balasnya. 

"Yaa lagian ngapain kamu kepo banget sama urusan tuan." Ucap Leon. 

"Habisnya sikap tuan berubah drastis." Cetus Naland. 

"Iya juga, tapi tak apa selagi tuan bahagia.. " Jelas Leon sembari tersenyum dan merasa lega.

"Iya juga ya.." Ucap naland sembari berfikir. 

"Yaudah kita fokus ke misi saja." Balas Leon.

Leon dan Naland meninggalkan lokasi lalu kembali fokus misi dan tugasnya masing-masing

"Iya.." Sahut Laura dan langsung menuju ke ruang makan. 

Alex mengajak Laura untuk duduk dikursi dan menyuruhnya untuk segera mencicipi masakan yang telah ia buat. Laura menuruti apa yang dikatakan oleh Alex dan mulai menyeruput kuah sop nya, jantung Alex berdegup kencang karena takut masakan yang ia buat itu tidak enak sehingga mengecewakan Laura. 

"Uhmm, enak.." Ucap Laura sambil memakan masakan Alex. 

"Kamu suka masakan ini?" Tanyanya. 

"Yeah I like it" Balas Laura. 

Disisi lain tepatnya dirumah, nenek terlihat gelisah dan khawatir karena cucunya masih belum pulang padahal sudah larut malam. 

"Udah larut begini tapi cucuku masih belum pulang." Rintihannya khawatir. 

Nenek mulai curiga dengan lelaki yang membawa cucunya pergi. "Apa jangan jangan lelaki itu melakukan sesuatu hal yang buruk terhadap cucuku?"

Nenek berusaha berfikir positif agar hal hal buruk tidak terjadi oleh cucunya. Diistana ketika sedang menikmati masakan Laura teringat neneknya dan melihat jam dinding yang menandakan pukul 8 malam, ia menatap Alex dan memohon agar menghantarkannya pulang. 

"Uhmm anu.." Gumam Laura

Alex tertawa melihat tingkah imut Laura dan menyadari nya bahwa Laura ingin sekali pulang. "Pfft, iya ada apa? Mau pulang?"

Laura menganggukkan kepalanya "iya..." Memohon.

"Kalau aku ngelarang kamu pulang gimana?" Ucap Alex dengan seringai kecil. 

Laura mundur ketakutan karena Alex makin lama makin mendekat kearahnya. 

"Heyy jangan takut, aku cuma bercanda kok." Cetus Alex. 

"Ja-jadi aku boleh pulang ga?" Tanya Laura dengan kaki yang gemetaran. 

HANTU GANTENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang