"Nak kamu beneran baik baik saja kan? Nenek masih khawatir.." Rintihnya.
"Iya nek, Laura baik baik saja." Jawabnya sembari tersenyum.
"Yasudah kalau begitu kita langsung tidur saja." Ajaknya.
"Siap nek!" Sahut Laura.
Laura dan nenek menuju kamarnya masing-masing, sesampainya dikamar Laura membaca beberapa buku favoritnya, beberapa saat kemudian kabut aneh kembali muncul namun bedanya kini tidak ada sosok yang muncul, bulu kuduknya mulai merinding, ia pun bergegas untuk tidur. Laura menarik selimutnya lalu memejamkan kedua matanya dan tertidur. Ketika Laura tidur Leon pun beraksi menjalankan tugasnya yaitu mencari informasi Laura, ia mencari biodata Laura dan silsilah keluarganya.
"Ck, tuanku ada ada saja, masa iya aku harus nyelidikin gadis selemah ini." Gumamnya.
Leon melihat tanda aneh di leher Laura "ahh, bukannya itu tanda langka yang dimiliki orang tertentu saja ya?" Gumamnya kebingungan.
"Baiklah tugasku selesai, ku lanjutkan esok saja." Ucapnya lalu pergi meninggalkan rumah Laura menuju istana.
Sesampainya diistana Leon menghadap tuanya untuk menyampaikan informasi yang didapat, ia pun memberikan informasi informasi yang telah dikumpulkan, setelah selesai Leon kembali menjalankan tugas Lainnya.
Alex pun mulai tertarik dengan Laura "Ternyata kamu adalah manusia langka yang disebut dalam buku itu, eumm menarik."
"Baiklah besok kita bertemu lagi, mungkin aku akan membawa mu ke istana." Ucapnya.
Keesokan harinya, Laura sibuk membantu neneknya untuk persiapan menuju kebun, sebelum berangkat mereka sarapan terlebih dahulu agar tubuhnya bertenaga. Disisi lain Alex tengah sibuk berlatih pedang untuk berjaga jaga ketika ada pembantaian di kerajaannya, selesai berlatih ia berganti pakaian dan menuju rumah Laura. Sedangkan kini Laura tidak ada dirumahnya melainkan berada dikebun, ia beristirahat bersama neneknya serta makan siang bersama, setelah makan siang mereka pulang kerumah dan membawa hasil panennya untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Sesampainya dirumah, Laura tercengang karena Alex tiba-tiba ada dirumahnya.
"Ka-kamu? Ngapain kamu disini?" Cetusnya.
"Menurutmu?" Alex mendekatkan wajahnya kearah Laura dan mengangkat satu alisnya.
Alex menatap Laura dengan senyuman nya yang tipis dan memperhatikan lekuk tubuh Laura dari ujung rambut hingga kaki.
Laura membalasnya secara singkat "Entahlah.."
"Sebelumnya habis darimana?" Tanyanya dan berusaha mengenal Laura lebih dekat.
Kini Laura mulai menjawab pertanyaannya dengan santai dan tenang "eum dari kebun, habis panen."
Alex kembali bertanya sambil memainkan rambut milik Laura "Ohh begitu, lalu setelah ini mau kemana?"
"Setelah ini, aku berkeliling untuk berjualan bunga seperti kemarin." Jelasnya.
Alex sedang memainkan rambut milik Laura lalu berbicara "Perlu bantuan?" Tanyanya dan berharap Laura memerlukan bantuan.
"Eum kurasa tidak perlu." Balasnya.
"Boleh liat bunganya tidak? Barangkali aja aku suka nanti akan ku beli." Ucapnya agar mengalihkan perhatian Laura.
Laura menunjukkan beberapa bunga yang akan dijualnya "hanya ini yang akan kujual, kamu tertarik membelinya?" tanyanya.
Alex tersenyum ketika melihat Laura yang sibuk memilah bunga "umm cantik, rasanya aku ingin sekali memilikimu." Ucap Alex dalam benak hatinya.
Alex pun tersadar lalu menjawab pertanyaan Laura "Ya, ku borong semuanya tetapi dengan satu syarat kamu harus ikut denganku sebentar."
Laura menyetujuinya dan kembali bertanya "Baik aku setuju, tapi aku bingung gimana caranya agar aku mendapatkan izin dari nenek? "
"Serahkan padaku maniss." Balasnya dan memberikan kedipan kepada Laura.
Dengan gentle nya Alex menemui nenek Laura untuk meminta izin, agar dirinya bisa Pergi bersama dengan Laura , setelah mendapatkan izin dari nenek, Alex tersenyum riang dan tidak sabar membawa Laura ke istananya. Alex pun membawa Laura menuju istananya, ketika dalam perjalanan menuju istana di pertengahan jalan mereka dihadang oleh para rampok yang sedang bergerombol disitu.
Para rampok itu pun tertawa dengan terbahak bahak dan salah satu dari mereka berbicara menantang "Hahaha, kalau kalian mau lewat sini bayar dulu ke kami."
"Ck!" Umpat Alex kesal
"Gadis ini cantik juga, bolehlah kami bersenang-senang dengannya." Ucap salah seorang rampok itu.
"Tutup matamu sayang, dilarang mengintip!" Perintah Alex terhadap Laura.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANTU GANTENG
RomanceDi dalam hutan terdapat satu kerajaan megah, kerajaan itu dihuni oleh makhluk tak kasat mata dan hanya orang tertentu saja yang dapat melihatnya, kini kerajaan itu dipimpin oleh raja yang terkenal dengan parasnya tampan dan tubuh nya yang gagah, ia...