Cemburu 2

61 5 1
                                    

Laura mengangguk anggukkan kepalanya yang menandakan bahwa dirinya itu mengiyakan pertanyaan dari Alex. Alex menghela nafas dan mengurungkan niatnya untuk menuruti nafsunya itu, kini Alex duduk disebelah Laura lalu berkata.

"Maaf sudah menakutimu, sebenarnya siapa lelaki tadi?" Ucap Alex dengan nada cemburu.

"Nenek bilangnya itu temen Laura waktu kecil, tapi kalau boleh jujur Laura sendiri merasa familiar dan seperti sudah saling mengenal, tapi Laura lupa kejadian itu dimana" Ucap Laura secara jujur.

"Benarkah sayang? Itu bukan mantan kekasih kamu kan?" Tanya Alex dengan nada bicara cemburu.

"Laura juga belum pernah pacaran sebelumnya." Jelasnya.

"Ah begitu, maaf Alex udah salah paham sama Laura." Ucapnya sambil tertunduk dan merasa bersalah kemudian bersandar di bahu Laura.

Disisi Lain para asisten Alex tengah mengintip tuannya itu dan mereka merasa kebingungan, karena lagi lagi tuannya itu membawa wanita yang sama ke mansion nya.

"Tuan keliatannya manja sekali di depan wanita itu? Apa tuan punya hubungan dengan wanita itu?" Tanya Leon terhadap Naland yang mencurigai tuannya.

"Stt! Jangan keras keras, nanti tuan dengar bisa habis kita." Cetus Naland.

"Tapi aneh aja gitu, laki laki sedingin tuan tetapi bisa luluh ditangan wanita itu." Ucap Leon.

"Bilang aja iri kan, karena kelamaan jomblo" Ejek Naland.

Leon pun membisu dan terdiam, ia sadar bahwa dirinya sudah kelamaan menjomblo.

"Enak aja, siapa yang iri?" Cetus Leon.

"Sudah sudah kita lanjut ke misi selajutnya, ga enak dilihatnya kita disini melulu."Ucap Naland.

Alex yang sedang bermanja terhadap Laura, telah mendengar seluruh pembicaraan kedua asistennya itu dan ia lebih memilih mengabaikan nya, karena takut ketika tiba-tiba dirinya meninggikan nada bicaranya Laura merasa ketakutan.

Alex memberikan penawaran terhadap Laura, dan dirinya berharap Laura memilih tetap disini "Laura mau pulang atau disini dulu?"

"Laura mau pulang aja, kasian nenek sendirian dirumah ga ada yang ngebantuin." Jawabnya.

"Tapi ada syaratnya~" Ucap Alex dengan wajahnya yang tiba-tiba datar.

"Apa itu?" Tanya Laura.

"Cium aku dulu." Perintah Alex sembari menyeringai.

Alex sengaja memberikan syarat yang sulit untuk dipenuhi oleh Laura, karena ia ingin Laura tetap berada disini. Di perkebunan, nenek dengan Kenzo tersadar dari pingsannya dan mereka merasa bingung kenapa mereka berdua tiba-tiba terbaring ditanah, kini hari sudah mulai larut mereka tidak terlalu memikirkan perihal pingsan tetapi mereka lebih memikirkan Laura yang hilang entah kemana.

"Nek, Laura kemana ya?" Tanya Kenzo dengan nada bicara panik sambil membantu neneknya untuk berdiri.

"Mungkin udah dirumah." Ucap nenek.

"Tapi mana mungkin Laura meninggalkan kita begitu saja." Jelasnya.

Nenek mulai teringat sesuatu, karena sebelum dirinya pingsan muncul kabut putih tebal mengelilinginya, ia ingat bahwa kabut ini muncul ketika lelaki itu muncul.

"Sudahlah jangan terlalu difikirkan, mungkin Laura juga panik dan meminta bantuan ke warga lain." Ucap nenek sembari tersenyum.

"Tapi ini sudah larut nek, terus Laura sebenarnya pergi kemana?" Tanya Kenzo merasa khawatir dengan keberadaan Laura.

"Jangan terlalu khawatir nak, lagian Laura juga pasti pulang kok." Balas nenek.

Walaupun begitu Kenzo masih menghawatirkan Laura dan hatinya masih belum bisa tenang sebelum dirinya melihat Laura secara langsung dan dalam keadaan baik baik saja, tetapi Kenzo juga mencoba untuk menenangkan dirinya untuk tidak terlalu mengkhawatirkan Laura lagi.

Di sisi lain, Laura masih kebingungan untuk memilih tawaran dari Alex, yang menurutnya itu sulit. Alex tertawa cekikikan melihat Laura kebingungan dalam pilihan yang ditawarkan nya itu.

"Eum Laura mau pulang aja." Ucapnya malu malu.

"Iya, tapi cium aku dulu." Balas dari Alex.

Karena tidak ada pilihan lain, Laura mencium pipi Alex dan membuat Alex terkejut.

"Jadi gimana? Laura boleh pulang?" Tanya Laura sambil menutupi wajahnya yang mulai memerah itu.

Alex tidak puas dengan ciuman tadi dan ia pun mencium pipi Laura agar dirinya merasa puas.

"Pfffft, imutnya.." Puji Alex terhadap Laura.

HANTU GANTENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang