Lisa tidak menyangka bahwa keputusannya untuk tinggal bersama Jungkook, malah membawanya pada tingkat kekacauan yang jauh lebih parah dibanding kehidupannya sebelum bertemu dengan pemuda aneh itu.
Sudah sebulan belakangan mereka tinggal bersama dan dalam jangka waktu tersebut, Lisa telah berhasil membunuh empat orang asing dengan tangannya sendiri.
Kejadian pertama bermula ketika pada pukul dua dini hari, Lisa sedang berjalan kaki menuju apotek dua puluh empat jam terdekat untuk membeli obat yang akan diberikannya pada Jungkook karena pemuda itu mendadak terserang demam.
Seseorang tiba-tiba datang dan membekap mulutnya dari belakang. Meski sempat kesulitan untuk meraih pisau belati yang ia selipkan di dalam sling bag yang dipakainya, pada akhirnya gadis itu berhasil meronta sekuat tenaga dan menusukkan pisau tersebut tepat pada dada kiri si keparat.
Wajah Lisa terkena cipratan darah. Tubuh gadis itu gemetar seketika. Ia bahkan tak mampu untuk berucap selama beberapa saat. Yang ia lakukan hanya berdiri membeku dengan gemuruh rasa takut di dada ketika melihat orang tersebut terkapar dan menggelepar tersiksa di atas permukaan aspal, sebelum akhirnya meregang nyawa dalam sekejap.
Kemudian Lisa tersadar bahwa dirinya harus segera meninggalkan lokasi itu. Menggunakan tangannya yang gemetar; ia lantas meraih pisau beracun miliknya, memasukkannya kembali ke dalam tas, lalu berbalik arah dan berlari menuju apartemen.
Kejadian kedua terjadi di toilet sekolah.
Kejadian ketiga terjadi di pom bensin.
Dan kejadian keempat terjadi dua hari yang lalu, tepatnya di dalam taksi yang hampir saja membuat nyawa Lisa melayang. Mobil tersebut membawa Lisa melewati jalan raya pegunungan yang sepi, yang berbelok jauh dari tempat tujuan Lisa. Si gadis yang menaruh kecurigaan besar, lantas menusukkan pisaunya tepat pada bahu sang sopir, hingga akhirnya taksi tersebut menabrak pohon. Beruntung, Lisa hanya mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut.
Semua itu membuktikan bahwa hidup Lisa menjadi jauh lebih buruk dari sebelumnya.
Jungkook memang mengajarinya banyak hal seperti cara menggunakan pistol, juga beberapa teknik bela diri. Tapi tetap saja semua ini terasa begitu berat untuk Lisa. Terkadang gadis itu bahkan tak ragu untuk menyebut dirinya sendiri sebagai seorang pembunuh, kendati Jungkook selalu menyangkal dan mengatakan bahwa itu merupakan sebuah bentuk perlindungan diri.
Namun setiap kali bertemu Kwon Daehyun, sejenak Lisa bisa melupakan apa yang terjadi selama sebulan belakangan. Gadis itu menggigit bibir bawah, menahan senyum malunya untuk tidak terbit ketika melihat presensi Daehyun yang melangkah di koridor sekolah menuju ke arahnya. Lisa merasa bahwa keresahan yang dialaminya belakangan ini mendadak terkikis, sebab tergantikan oleh degub jantung menggila. Ribuan kupu-kupu bak berterbangan di dalam perut. Lisa bisa meraba afeksi ini dengan sangat jelas; ia menyukai pemuda Kwon tersebut.
"Lalisa!"
Lisa sontak membeku di tempatnya, bahkan hingga Daehyun berdiri tepat di hadapannya.
Senyuman Daehyun mengendur tatkala memerhatikan wajah Lisa. "Hei, apa yang terjadi dengan dahimu?"
Lisa menyentuh dahi lebarnya. Di bagian kanan tertempel kapas beserta plaster yang membalut luka memarnya akibat kecelakaan taksi dua hari yang lalu. "Eung, ini bukan apa-apa. Hanya luka kecil saja."
Lisa sangat menyukai sosok Daehyun. Mereka berdua berada di kelas yang sama. Pemuda itu tak pernah membeda-bedakan siapa pun kendati ia termasuk dalam daftar siswa yang populer dan digandrungi banyak gadis-gadis di sekolah. Sikapnya baik pada semua orang, termasuk pada Lisa. Padahal Lisa merupakan salah satu siswi yang terasingkan. Hal itulah yang kemudian membuat perasaan dalam diri Lisa tumbuh tanpa diperintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish - New Version✔️
Romance[M] Ahn Jungkook datang dan menerobos masuk, mendobrak pintu ruang kehidupan Lisa yang gelap dengan membawa secercah cahaya dalam genggamannya. Namun tentu saja, ada harga yang harus dibayar untuk itu. "Terima ... kasih. Kau telah menyelamatkan aku...