Kupikir kau sudah tidur," ujar Jungkook yang sedikit terkesiap tatkala menemukan Lisa yang masih terduduk di atas ranjang sembari membaca buku.
Lisa menggeleng pelan. Ia menutup buku di atas pangkuannya, kemudian meletakkannya pada nakas. "Kau menyuruhku untuk menunggumu."
"Ah, kau benar," sahut Jungkook setelah ia mengingat perkataannya pada Lisa satu jam yang lalu. Pemuda itu melangkah menuju ranjang dan merebahkan dirinya di sisi Lisa.
"Omong-omong siapa lelaki tadi?" Lisa mengubah posisinya menjadi berbaring seperti Jungkook. Mereka berhadapan, saling mengoneksikan tatap dalam jarak yang cukup dekat. Tak ayal, jantung Lisa kembali berdebar-debar dengan cara yang tak ia pahami.
Pemuda itu benar-benar menatap lamat dengan gurat ekspresi yang sulit dideskripsikan. Tangannya mulai menyentuh tepian wajah Lisa, membenarkan anak rambut dan membelainya dengan lembut. "Kau milikku. Kau tidak boleh bertanya mengenai laki-laki lain di hadapanku. Mengerti?" ucapnya dengan posesif, nyaris seperti berbisik.
Tubuh Lisa meremang. Ia tidak mengerti mengapa reaksi tubuhnya bisa seresponsif ini dengan Jungkook. Ia mulai memahami bahwa pemuda di hadapannya tersebut tidak suka dibantah. Maka daripada harus memantik pertikaian, ia lebih memilih untuk mengangguk pada detik berikutnya.
Jungkook tersenyum manis. Ia menepuk pelan puncak kepala Lisa. "Gadis pintar. Sekarang cepat tidur." Ia membawa Lisa untuk dipeluk, mengelus punggung sang gadis dengan lembut.
Gelenyar aneh kembali hadir. Lisa mulai menikmati afeksi nyaman tatkala menerima perlakuan manis dari Jungkook. Jauh sebelum hari ini, Lisa pernah satu kali jatuh hati pada seorang pemuda bernama Daehyun; salah satu siswa teladan di sekolahnya. Namun sayang, perasaan sucinya itu harus Lisa pendam sendirian lantaran ia menyadari bahwa dirinya tidak pantas untuk pemuda semacam Daehyun. Ia merasa rendah diri dan tak sepadan untuk bersanding dengan pemuda itu.
Tapi untuk pemuda bernama Ahn Jungkook ini, Lisa merasa seolah jiwa dan raganya benar-benar berlawanan. Agaknya mustahil sekali bila rasa suka semacam itu dapat muncul hanya dalam kurun waktu dua hari. Namun nyatanya, getaran serta respon dari tubuh Lisa tidak bisa berbohong. Ia tidak mampu menolak setiap sentuhan yang diberikan pemuda yang terpaut lima tahun lebih tua darinya ini. Entah karena takut, atau karena ia mulai pasrah dan menikmatinya.
Gadis itu mulai memejamkan mata. Belaian serta aroma tubuh Jungkook benar-benar membuatnya terbuai. Ia merasa beruntung karena setidaknya, Jungkook memerlakukannya dengan cukup baik.
Tatkala Lisa hampir saja terlempar ke alam mimpi, ia sempat merasakan tangan Jungkook berhenti bergerak, tak lagi mengusap-usap punggungnya. Ranjang lalu berderit ringan. Gadis itu mencoba mengintip melalui celah matanya yang sedikit terbuka dan mendapati Jungkook sedang duduk di tepi ranjang. Pemuda itu sedang berbicara melalui sambungan telepon.
Yang membuat Lisa mengerutkan dahi dengan tanda tanya besar di kepalanya adalah ketika Jungkook mulai bicara, "Ya, dia aman bersamaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish - New Version✔️
Romansa[M] Ahn Jungkook datang dan menerobos masuk, mendobrak pintu ruang kehidupan Lisa yang gelap dengan membawa secercah cahaya dalam genggamannya. Namun tentu saja, ada harga yang harus dibayar untuk itu. "Terima ... kasih. Kau telah menyelamatkan aku...