Terlihat seorang gadis yang sedang duduk di taman belakang rumah. Bahunya naik turun,kepala yg ditenggelamkan di kedua lututnya, rambutnya terlihat acak-acakan.Terdengar suara isakan kecil yang keluar dari mulutnya. Sepertinya dia sedang terpuruk.
"NADYA DIMANA KAMU HAHH" Seorang wanita paruh baya kini menghampiri gadis itu sambil membawa gagang sapu. Terkesan sangat galak.
Nadya Kirana, Ya!! Gadis itu bernama Nadya Kirana.Seorang gadis yang telah di tinggal oleh kedua orang tuanya untuk menghadap kepada sang pencipta.
Gadis itu dengan cepat berdiri lalu menghapus sisa air matanya.
"Maaf Tante" Hanya itu yang terdengar keluar dari mulutnya."Kamu ini pekerjaan rumah belum selesai,kenapa kamu seenaknya santai disini"Ucap wanita itu sinis
"Iya Tante"
Nadya berjalan lemah dia seharian bekerja membersihkan rumah,memasak,mencuci bahkan ia sampai tak sempat untuk sarapan dan makan siang.
Yak!! Memang seperti itu jika hari Minggu menjadi kebiasaan di rumah pamannya, Yak!! Nadya tinggal di rumah pamannya dan bekerja Art disana.
Semburat jingga mulai menyapa menandakan bahwa hari akan berakhir dan datangnya malam, Namun seorang gadis yang bernama Nadya itu masih saja berkutat dengan pekerjaannya.
Pada akhirnya pekerjaan selesai tepat pada makan malam berlangsung, Nadya menopang dagunya di meja dapur sesekali melihat ke arah meja makan yg di penuhi dengan keluarga bahagia. Ia tersenyum getir, Andai saja keluarganya Masih utuh mungkin sekarang ia sebahagia seperti keluarga pada umumnya.
"Adek mau makan apa?"ucap sang Mama
"Mau nasi goreng spesial"Ucap Nadya kecil
"Papa,tau ndak adek dapat nilai bagus di Matematika"serunya
"Woah anak papa pintar,besok papa beliin baju baru buat adek ,mau nggak" ucap sang ayah sambil mengelus lembut Surai hitam milik Nadya
"Mauu"ucap Nadya senang.
Bayangan masa lalu terus berputar membuat nya tersenyum masam sambil menitikkan airmata.
Gadis itu menenggelamkan kepalanya di meja dapur sambil terisak pelan,ia menangis!!
Mata sembabnya menelisik meja makan di sebrang sana, ternyata meja itu sudah kosong,ia terlalu asik dengan bayang bayang masa lalu hingga membuat nya tidak menyadari bahwa meja yg semula di isi penuh dengan keluarga pamannya kini sudah kosong, menyisakan dirinya saja di meja dapur.
Gadis itu beranjak dari tempatnya lalu membersihkan semua cucian piring.ia melihat tidak ada makanan yang tersisa,ia menghela nafas.selalu saja seperti ini.
Malam ini ia harus menahan lapar lagi meskipun ada roti di dapur namun ia tidak berani mengambil nya,tanpa ada perintah.
Hening, suasana kamarnya terasa gelap menyisakan lampu remang-remang,ia duduk di kursi meja belajar nya.
Tok
Tok
TokSegera ia membuka pintu kamarnya,ia sudah tau itu siapa.
Seorang lelaki anak dari pamannya atau Abang sepupunya.lelaki itu masuk tanpa ada kata sepatah pun yg keluar dari mulutnya.
Lelaki itu duduk di pinggir kasur Nadya, Lalu Nadya menghidupkan lampu dan ikut duduk disebelah lelaki itu.
Lelaki itu bernama Faisal reygan,Lelaki terkesan sangat cuek namun perhatian,Hanya dia di kelurga nya yg masih peduli dengan Nadya.
Faisal membuka kantong plastik berwarna hitam itu dan menyodorkan ke depan Nadya.
"Makan"ucapnya cuek
"Makasih bang"ucap Nadya
Lelaki itu melirik mata sembab Nadya ia tahu pasti adik sepupunya ini sedang tidak baik baik saja.
"Gak usah nangis Mama sama papa Lo gak suka liat Lo nangis"ucapnya tanpa berniat melihat lawan bicaranya
"A-aku gak na-nangis kok"katanya, Namun matanya sudah berkaca-kaca .
First stories
_______________
28/06/24
________Gaje ya ? It's okay