03. Pelukan Hangat

25 18 0
                                    

Kini jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore , tapi belum ada tanda-tanda pulang nya gadis yang malang itu.

Terlihat seorang pria yang berusia setengah abad itu sedang duduk diruang tengah dengan kacamata yang bertengger di hidung mancung nya dan buku non fiksi yang menemaninya.

Laki laki itu mengecek arloji di tangannya, sesekali melihat pintu utama.
Tak lama seorang gadis dengan pakaian lusuhnya masuk kedalam rumah mewah itu,dengan langkah gontai gadis itu melangkah ke hadapan pamannya.lalu berdiri dengan kepala yang menunduk.Ia sangat hafal untuk so'al ini, pasti dia akan di marahi karena pulang terlambat, Bahkan ia tdk mau membuat alasan,karena apapun alasannya, peraturan yang dilanggar akan tetap mendapat hukuman.

Prang!!

Pria itu membanting gelas berisi teh itu ke tembok tepat belakang Nadya.

"Ohh , masih ingat Pulang kamu?"ucapnya menyeringai

"KEMANA AJA KAMU HAH"Suaranya meninggi urat lehernya terlihat kencang.

Farhan! Dia Farhan, pamannya, Sungguh ini bukan pertama kalinya ia di bentak bahkan bukan hanya sekedar di bentak ia sering pukul, dikurung di kamar mandi pun pernah hingga Nadya hampir tdk sadarkan diri.

"Anak sialan, anak tak tahu di untung"

Kalimat itu mampu mengoyak hati Nadya, buliran kristal membendung dikelopak matanya.

Mengapa sangat mudah dalam mengatakan?

Tak tahukah bahwasanya perkataan itu lebih tajam dari belati?

Mengucapkan kata-kata itu,ibarat melontarkan batu kedalaman lautan, sangatlah mudah, namun kita tidak pernah tahu seberapa dalam batu itu tenggelam.

Maka dari itu belajarlah berbicara yang sopan, Terkadang Kita asal bicara,tanpa kita sadari perkataan kita itu sebenarnya menusuk.

Jangan mengucapkan sesuatu yang tidak bermakna!

Ctaak!

Ctaak!

Ctaak!

Tepat 10 Kali cambukan pamannya menghentikan nya.

Gadis itu menangis, isakan perlahan terdengar ia tetap berdiri,sambil merasakan cambukan di punggungnya,sabuk pamannya selalu sebagai saksi bagaimana kejamnya dunia ini.

"Masuk ke kamar"Dingin! Suara itu terdengar dingin

"Besok jangan pulang telat lagi"

Pamannya itu sulit di tebak terkadang ia bersikap seakan akan membencinya,tapi ia  juga terkadang bersikap seperti melindungi nya.

---

Pukul 09.13 Malam .

Terlihat seorang gadis sedang terduduk di sofa balkonnya ,ia menatap langit malam yang tampak indah terdapat bulan dan bintang yang bertaburan di langit, terlihat sangat indah.

Angin berhembus pelan menerpa wajah cantik gadis yang tengah menatap langit malam.sejuk. malam ini benar benar sejuk, gadis itu menikmati hembusan angin sesekali memejamkan matanya.ia menepuk-nepuk dada nya.

Sesak!!

Satu kata untuk sang gadis itu yaitu ' Sesak ',ia tersenyum tipis ketika mengingat keadaan yang bisa dibilang tidak baik baik saja.

Nadya berjalan meninggalkan balkon menuju tempat tidur nya,ia duduk di sisi ranjang sambil menghadap kaca lemari yang lebar didepan nya.

Tatapan mata yang sendu,nadya berusaha untuk tersenyum.

Ceklek!

"Boleh masuk?" Kata seorang pemuda

"Boleh"kata Nadya setelah melihat siapa yang berada diambang pintu nya.

"Udah makan "kata pemuda itu setelah menutup pintu dan mendekat ke arah nadya

"Udah tadi bang" kata nadya sambil menatap fokus kaca lemari di depannya.

"Kenapa?" Tanya pemuda itu lagi

"GK papa" laki laki itu diam dengan jawaban yang diberikan nadya.

"Boleh peluk?"kata Nadya lagi

"Em-em tentu"ucap laki laki itu lalu merentangkan kedua tangannya.

"Bang peluk dya sampe tidur ya?"kata Nadya

"Iya, tidur sekarang"ucapa pemuda itu lalu menepuk punggung Nadya.

Satu kata untuk Nadya saat ini 'Nyaman' Baru kali ini ia bisa merasakan hangatnya pelukan.

"Bang fais" kata Nadya samar karena ia sudah tenggelam di dalam pelukan hangat Faisal.

"Iya"

"Aku mau cerita boleh?"katanya sembari mencoba melepaskan pelukannya.

"Cerita apa " kata Faisal

"Kemarin aku di hukum disekolah"kata Nadya

"Hukum?"kata Faisal mengernyit heran

"Iya,dya disuruh bersihin gudang terus Nadya ketemu..." Pipi Nadya memerah mengingat perkenalan singkat dengan seorang pemudaitu.

"Ketemu siapa" kata Faisal penasaran

"Ketemu sama bad boy nya SMAN PANCASILA loh" kata Nadya dengan wajah senang

Faisal menatapnya datar "bangga ketemu badboy?"

"Ih enggak,dia baik dia senyumin Nadya loh"kata Nadya "namanya Farrel"sambungnya

"Oh " jawaban yang sangat singkat

" Kok, oh doang?" Ucap Nadya sambil menerobos masuk ke pelukan Faisal

"Tidur"kata Faisal

Bang fais Aneh deh: batin nadya.

Nadya menikmati elusan lembut dipunggung nya sambil memejamkan mata, lima belas menit berlalu kini Nadya sudah terlelap dalam pelukan Faisal.

____
6

74 kata


Gaje? It's okay gwenchana

Cari ide tuh susah 😑

NADYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang