_____
Perkataan Ali membuat Farrel bimbang hingga kini ia memutuskan untuk pergi ke toilet meski ragu tapi ia tetap menghampiri.
Hingga kini ia sudah berada didepan toilet Perempuan dan benar saja apa kata Ali ,ia dapat melihat rambut acak acakan Nadya.
Ia mendekat lalu memegang kedua sisi bahu Nadya .
"Ada apa?"farrel melihat sorot mata lelah nadya.
"Aku gk papa"nadya berucap sembari memilin ujung bajunya.
"Lo, gk lawan tuh si cabe ijo?"farrel melepaskan hoodienya lalu menutupi baju nadya yang sedikit menerawang.
"Makasih"bukannya menjawab nadya malah berterima kasih.
"Lii," farrel melirik ke arah Ali "nadya di apain aja sama si cabe ijo?".
"NANYA LO SAMA GUE" Ali memutarkan bola mata malas "huh? Tadi aja lo gak percaya, pergi lo sono ,lo gak di ajak"
Farrel mendengus lalu bersedekap, menatap ali dengan mata hitam legamnya.
"Wahh,berani lo sama ketua? Sini lo"farrel mencoba untuk menggapai pundak Ali tapi ali lebih dulu menghindar.
"Kata umi,Ali gak boleh nakal"Ali menatap farrel dengan mata polosnya. "Mending lo bawa noh si nadya, sebelum image lo down disini" Ali berlari dengan terkekeh geli melihat ekspresi maut dari farrel.
"Awas lo lii"farrel membalikkan badannya yang sebelumnya membelakangi nadya, ia mendapati nadya menatapnya cengo.
"Ekhem, ayok"Farrel meraih tangan nadya lalu menggenggam.
Nadya menurut, entah kenapa nadya merasa nyaman saat berada di sekeliling anak muda yang baru baru ini menjadi temannya, bahkan ia tak pernah mengharapkan kehadirannya.
Lama berjalan,kini mereka sudah berada di kantin di meja bundar tempatnya beberapa hari yang lalu tempat dimana mereka menjadi teman.
"Mau makan apa ,biar ali pesen"kata Farrel
"Kenapa gak si raja aja yang lo suruh,disini gue merasa jadi babu tau gak?" Ali tak dapat lepas dari yang namanya memutarkan bola mata malas, lihat sekarang saja dia sudah mode julid. " Ja, lo aja sana"
"Apa?"raja menatap tajam Ali,selain menjadi kutub nya DragonFire's, Dia tangan kanan Farrel.
"Lo kalo disuruh ketua nurut napa"naufal mulai membuat ali kesal.
"Lo kan emang babu berkedok jadi inti geng"Gala melihat aura permusuhan dari ali,tapi ia tidak takut itu.
"Babang galaaa "Ali merenggut, mengerucutkan bibirnya.
"Bibing giliii" Farrel mencibir.
"Apa? Cepetan bilang mau apa? Gw bentar lagi gk ngerti bahasa setan".Ali mulai kesal.
"Nasgor aja" Farrel berucap.
"Nadya mending sama alii,lihat Farrel pesenan nya nasgor mulu" Ali menarik tangan nadya agar ikut bersamanya.
"Eh?" Nadya terkejut,namun ia hanya mengikuti langkah ali.
Setelah menjauh Ali melepaskan tangannya dari pergelangan tangan nadya.
"Kok gw gak pernah liat lo ya nad, lo pindahan? Atau gimana?" Ketahuilah bahwa ali itu mempunyai jiwa kepo yang mendarah daging.
"Aku emang pindahan,sejak semester genap kelas X" nadya berucap sambil membawa pesanan yang ali beri.
"Lo berarti hampir setahun dong disini?" Ali diam sejenak "berarti lo kenal dong sama kita?".
"Aku cuma tau nama aja tapi sekarang udah tau. Kata temen kalian serem kalian suka tawuran "Nadya berucap sambil mengerjap pelan.