09.Dea Adriana

11 4 4
                                    

Setelah perkenalan singkat itu. Faisal kini semakin posesif terhadap  nadya, seminggu lebih sudah sejak perkenalan itu,nadya dan farrel tak pernah bertemu lagi.

Di kantin.  Nadya berniat untuk membeli sarapan karena merasakan sedari tadi perutnya berbunyi.

"Sendiri aja neng"katanya lalu merangkul pundak nadya "Mau di temenin gak?" Sambungnya.

Nadya menoleh ke samping kanan dimana makhluk yang menjulang tinggi itu merangkul pundak nya.

"Kak ali?" Nadya mengernyit. "Kok lo gak pernah keliatan?" Tanya ali.

"Biasa nadya di kelas" ucap nadya.melangkah demi langkah hingga mereka berhenti saat ada tumpahan juice orange  mengenai sisi depan nadya.

"Upss sorry " ucap seorang itu seraya memindai penampilan nadya dari atas sampai bawah. "Sengaja" tambahnya dengan tatapan jijik.

Nadya menggeram bajunya menjadi menerawang . Segera ia menyilangkan kedua tangan nya didepan dada.

"Dih si bitch sok alim"

Nadya menatap orang didepannya dengan tajam seolah ia berkata maksud lo apa hah?

Ali yang  berada di samping nadya itu juga menatap tajam setan berkedok manusia di depannya .

"Lo ada masalah apa hah"tanya alii dengan suara sedikit tertahan.

"Gak salah nanya lo li?" Tanya nya pada ali. "Gara gara jalang ini farrel ngejauh dari gue" ucapnya lalu menunjuk wajah nadya.

Plak

Ali kecolongan, setan di depannya ini mempunyai celah untuk mempermalukan Nadya.

Nadya memegang pipinya yang terasa panas,lalu tanpa aba aba nadya membalas tamparan itu.

Plak

"Itu balasan karena kamu nampar aku dan ini". Plak tamparan itu lebih keras dari sebelumnya "buat kamu yang se enak jidatnya ngatain aku jalang".

Mata Ali membola melihat keberanian nadya,tak pernah ia pikirkan nadya akan seberani itu.

"Sialan! Kayak nya lo gak tau  gue" ucap perempuan itu,ia malu karena sekarang sudah banyak yang menonton aksi nya .

"Emang penting untuk di ketahui?"nadya menatap manik mata gadis di didepannya itu lekat.

"Gw Dea Adriana pacarnya farrel"ucap gadis dengan wajah memerah padam .

"Kak ali" nadya menoleh ke samping  "emang nya nadya pernah nanya?" Sambungnya. dengan lengkungan tipis tercetak menghiaasi sudut bibir nadya,ia puas dengan dirinya sendiri karna berani melawan kakak kelasnya yang kurang ajar.

Ali terkekeh sungguh ia terhibur dengan cara nadya itu.

"Kayak nya dia emang pengen kenalan sama lo, tapi yah taulah gengsi" ucap ali lalu tertawa di ikuti nadya .mereka berdua berjalan mendekat ke arah meja bundar dimana disana seorang memperhatikan gerak gerik nadya,ia mengangkat sudut bibirnya tipis.

Mengabaikan raut wajah Dea mereka berjalan ria,Nadya duduk di apit oleh farrel dan naufal.

"Wah hebatt.sumpah lo beneran berani sama dia ?"Mulut gala sudah gatal kayaknya,lihat dia langsung melontarkan pertanyaan yang membuat nadya salting.

"Gak tau tuh pacarnya kak farrel tiba tiba nyamperin"ucap nadya.

Farrel menoleh,menatap lekat seorang didepannya yang sudah seminggu lamnya tidak berjumpa. Muka nya datar, "Ngarep dia jadian sama gue"

"Gak baik kalo nggak anggep pacar sendiri,nanti kena karma loh"Farrel tak menggubris. Ia lebih memilih bungkam dan menatap Nadya.

Ali yang melihat sang ketua tak berkedip sedikitpun, menoleh ke gala " babang gala" bisiknya .

Gala menoleh "apa"ucapnya pelan. "Pak ketu gak kedip kedip"bisik ali,Gala beralih menatap sang ketua.

"Kayaknya ada masalah nih"Gala berbisik pelan. "Pak ketu kayaknya lagi kasmaran" sambung Ali, mereka berdua terkikik mengingat sang ketua yang tak pernah menatap perempuan seperti itu selain ibu dan adiknya.

Farrel menoleh menatap dua setan yang mengganggu fokusnya.

Ali mengerucutkan bibirnya ia merasa terintimidasi oleh tatapan farrel.sedangkan gala pura pura memainkan sedotan di dalam gelas teh.

"Nape dah lu berdua?" Naufal merasa ada yang janggal ketika melihat sang ketua menatap tajam Ali dan Gala.

"Nopal, temenin gw ke toilet yuk"Ali beranjak dari duduknya lalu menyeret Naufal keluar dari area kantin,Tak lupa gala berlari mengikuti kedua temannya.

Sedangkan Raja. Manusia kutub itu beranjak dari duduknya. "Kelas" ucapnya singkat yang di angguki oleh farrel.

Nadya menatap satu persatu bangku yang sudah kosong kini tinggal mereka berdua disana,Hingga tatapannya terhenti pada sosok di depannya, Sosok bermata hitam legam.

Suasana menjadi awkward, nadyamelontarkan pertanyaan upaya mencairkan suasana.

"Kok,kak farrel ngerti ya bicara sama kak raja?."nadya memainkan jari jarinya di meja.

"Dia emang gitu, gue sahabatan dari kecil sama dia, Aslinya sih gak gitu banget, entahlah pokoknya gitu deh." Ucap farrel

"Ikut gw" farrel menarik nadya,farrel berjalan dengan cool ,sebelah tanganya bertengger di kantung celana. Dan sebelahnya lagi ia gunakan untuk menggandeng tangan.

Suara sorak ramai menghiasi gendang telinga mereka,bagaimana tidak? Lihatlah,seorang ketua yang terkenal anti girlfriend  itu berjalan menggandeng seorang gadis. Apa gak break hati para ciwi ciwi yang menyukainya.

Banyak,yang sudah mendekati farrel namun ia selalu menolak mentah mentah dan membuat mereka malu.seperti halnya keysha,dan friska yang pernah mencoba menerobos untuk masuk ke kalangan cowok cowok famous itu,namun berakhir dengan kegagalan dan malu yang luar biasa karena di tolak dengan suara lantang di kantin sekolah.

Sepertinya nadya lah yang paling beruntung di antara gadis gadis cantik di SMAN PANCASILA,Gadis yang takbanyak mengetahui keberadannya,gadis sederhana yang selalu di sebut kutu buku.

Lama berjalan kini mereka berhenti di belakang sekolah,Dibangku yang sedikit sudah hampir rapuh mereka berdua terduduk.

"Kak,kok ke sini?" Tanya nadya.

"Tentang Dea"ucap farrel, yang di balas kernyitan tipis di dahi Nadya.

"Maksud?"tanya nadya

"Dea.Dia anak dari rekan bisnis papa gue" ucap farrel "gue emang pernah  di jodohin sama dia,tapi sekarang nggak".

"Kenapa?"seperti ada sesuatu yang menggores bagian dalam hatinya ia bertanya dengan suasana hati tak nyaman,entahlah ia tak tahu .

"Gue gak mau nafasnya bau jigonng" nadya menganga mendengar jawaban farrel.

"Hah?"

"Serius, gue gak suka udah bau jigong banyak ngomong."farrel berucap seraya mencebik.

Nadya tertawa melihat ekspresi farrel, baru kali ini ia melihat sisi julidnya farrel, menurut nya itu lucu,mode coolnya menghilang seketika.

Sedangkan Farrel menikmati pemandangan di depannya, baru kali ini ia melihat nadya tertawa seperti ini, gigi kecilnya terpampang rapi, tiba tiba ia memegang dadanya menikmati dentuman jantungnya. 'Apa ini gue gak tau,jantungku mau copot' batinnya berteriak dengan wajah yang sudah memerah padam.

Nadya menghentikan tawanya,ia menatap farrel yang diam saja seraya memegang dadanya,mukanya memerah.

"Kak farrel kenapa?"nadya memegang kening farrel.

"Gue gak papa"

___________
Jantung aman rell?.Cek kerumah sakit sekarang  kondisi jantungnya. 😂

MURNI IMAJINASI DARI PENULIS.
TIDAK ADA KATA PLAGIARISM.

NEXT CHAP🤨

NADYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang