bab 3

265 15 0
                                    

Jangan lupa vote yaaa




Tidak terasa, waktu berjalan cepat. Sekarang sudah malam dan waktunya makan malam.

Di ruang makan keluarga revandra. sang kepala keluarga sedang menahan amarah karna anak bungsunya yg tidak keluar dari kamar sedari tadi.

"Kalian tunggu lah disini, daddy akan memanggil shaka terlebih dahulu.  " ucap devano

Setelahnya, devano meninggalkan meja makan. Menuju kamar anak bungsunya.

Cklekk

"Masih tidur ternyata. " gumam devan

"Kenapa sekarang shaka jadi terlihat menggemaskan seperti ini. " gumamnya lagi. Melihat sang anak yang tidur dengan posisi yang sangat lucu menurutnya.

"Shaka bangun, ayo makan malam. " ucap devan lembut sembari menepuk pelan pipi yang sedikit berisi itu.

"Eungghhh"

Terdengan lenguhan dari sang anak.

Pelan-pelan mata Indah itu terbuka, mengerjapkan matanya, untuk menyesuaikan cahaya. saat ingin menggosokkan matanya karena gatal ada tangan besar dan kekar yang menahannya.

"Jangan dikucek, nanti matanya merah. " ujar devan lembut.

"Daddy, ada apa dad? " tanya shaka

"Ayoo makan malam, kamu belum makan  dari tadi. " ajak devan.

Mata shaka berbinar mendengar kata makan. Sontak dia menganggukkan kepalanya dengan semangat. Karna memang sedari tadi dia sangat lapar. Tapi dia urungkan karna melihat wajah seram sang daddy.

"Lucu. " batin devan

"Chaa sekarang kamu cuci muka dulu. "
Ucap devan

"Baik daddy"

Setelahnya, shaka segera berlari ke kamar mandi, untuk mencuci mukanya.

"Ayo daddy"

"Baiklah ayo"

Setelahnya, mereka berdua berjalan bersama menuju meja makan.

"Ck lama sekali kamu" ucap datar gevan abang ketiga shaka

"Maafin shaka abangg" ucap shaka sambil menatap gevan dengan wajah polosnya.

"Sial, kenapa dia jadi lucu seperti itu. " batin gevan dan yang lainnya.

"Ekhhmm, mari makan. " ucap devan.

Akhirnya, mereka semua makan dengan khidmat. Tapi kadang-kadang mereka mencuri pandang ke shaka.

"Lihat lah mulutnya yang sedang menunyah makanan itu. Benar-benar menggemaskan. " batin mereka semua.


TRANSMIGRASI SHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang