bab 6

219 11 0
                                    

Tolong di vote yaaa....




Setibanya, mereka di sekolah shaka, Leo turun dari mobilnya di ikuti oleh shaka.
Para siswa dan siswi menatap kagum kepada dua orang ituu.

"Kamu jangan nakal lagi shaka, kita cape tau ga dipanggil sama guru kamu terus." ujar Leo memperingati sang adik.

"Abang tenang aja, shaka janji tidak nakal lagi. Shaka bakal berubah jadi anak yang baik." jawab shaka dengan senyuman manis menyakinkan sang abang.

"Hmmm, baiklah, tapi, kalo abang dapat panggilan dari sekolah. Kamu tahu kan hukumannya apa." ucap leo datar dengan seringai tipis, membuat shaka yang melihatnya menatap ngeri ke sang abang.

"Shaka janji, serius deh, hari ini dan seterusnya abang dan daddy tidak akan mendapat panggilan telfon dari pihak sekolah." ucap shaka yakin.

"Yaudah abang pulang dulu, nanti kamu di jemput pak supri."

"Oke abang, hati-hati yaaa, byeeee."

Setelahnya,  mobil Leo pun pergi dari arena sekolah.

"Hufttt, bang Leo serem bangett, baiklah heksa eh bukan maksudnya shaka, mari kita mulai semuanya dari awal." batin shaka

Setelah itu, shaka pergi dari parkiran, menuju kelasnya. Sesampainya, shaka di kelasnya dia disapa oleh teman sebangkunya. Tapi, temannya ituu terlihat sangat takut kepada dirinya.

"H-hai shaka." sapa rey gugup.

"Ohh hai juga rey, eumm kamu kenapa keliahatan takut bangett sama aku?"
Tanya shaka penasaran.

"Hmm, soalnya kamu serem shaka, semua murid disini juga tahu tentang kamu. Kamu kan anak paling n-nakal di sekolah ini." jawab rey agak terbata-bata.

"Apa seburuk itu? Pantes saja saat aku lewat tadi banyak yang ngeliat takut ke arah aku." batin shaka

"Eumm, rey aku minta maaf yaa, aku janji aku gabakal nakal lagi, jadi sekarang kita bisa temenan kan?" tanya shaka penuh harapan. Dia ingin punya teman. Karna, saat dia masih jadi heksa ga ada yang mau temenan sama dia karna dia anak miskin.

"Kamu serius? Mau temenan sama aku?" tanya rey kaget, dengan perubahan shaka yang sekarang.

"Iya serius, dua rius malah." jawab shaka yakin

"Yaudah deh, sekarang berarti kita jadi temen kan?" tanya rey

"Iyaa dongg sekarang kita resmi jadi temen." jawab shaka dengan antusias.

"Akhirnya, satu masalah selesai, sekarang tinggal bersikap baik dan ramah kepada semua orang. Agar mereka tidak mengira aku nakal lagi." batinnya senang.

Tringgggg.........  Tringgggg...........

Bel masuk berbunyi yang menandakan bahwa jam pelajaran akan dimulai.

"Pagi semua." ucap sang guru

"Pagi, buuu." jawab mereka serempak

"Baiklah, kita mulai saja, tolong buka buku halaman 155." kata sang guru

"Baik, buu." jawab mereka.

Setelahnya, pelajaran dimulai dengan tenang tanpa ada suara berisik sedikit pun.

TRANSMIGRASI SHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang